Siswi Smamio Juara I Duta Baca

Smamio
Nayla Rahma Wijaya meraih gelar juara I dalam kompetisi Duta Baca tingkat Kabupaten Gresik, Kamis (15/8/2024). (Novania Wulandari)

PCM GKB – Siswa SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Jawa Timur, Nayla Rahma Wijaya, berhasil meraih gelar juara I dalam kompetisi Duta Baca tingkat Kabupaten Gresik, Kamis (15/8/2024).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kabupaten Gresik dan diumumkan di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik.

Nayla, sapaannya, yang merupakan siswa kelas XI-6 yang melaju sampai di babak final melalui presentasi yang mengesankan mengenai pentingnya literasi di kalangan pelajar dan strategi peningkatan minat baca.

Nayla menjelaskan persiapannya dia mulai saat waktu libur sekolah. Dari mencari buku yang ditentukan oleh Perpusip, membaca buku, membuat resensi buku sebagai naskah dan juga take video.

“Alasan saya suka membaca karena menurut saya, membaca buku adalah kunci banyaknya pengetahuan dan ilmu seseorang,” ungkapnya.

Dia mengaku memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mengenai dunia yang tidak ada habisnya ini dan rasa keingintahuan saya itu dapat terjawab melalui membaca buku.

Baca juga: Pahami Makna Kemerdekaan, Isi Pesan Upacara HUT Ke-79 RI di Smamio

Selain itu, lanjutnya, membaca buku merasa tenang. “Saya merasa tenang seolah rontok semua beban kehidupan,” tambahnya.

Guru Pembina Nayla, Yanita Intan Sariani MPd mengungkap berbagai persiapan yang mereka lakukan.

“Menuju final, Nayla kami latih untuk latihan presentasi hasil review 3 buku, memprediksi pertanyaan dan jawaban untuk tes wawancara dari juri serta menyiapkan public speaking dan mental di depan juri,” papar guru bahasa Indonesia Smamio ini.

Kepala Smamio, Ulyatun Nikmah MPd menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh Nayla.

“Alhamdulillah selamat dan sukses siswa kami menjuarai Duta Baca Kabupaten Gresik. Prestasi ini tentunya diperoleh melalui perjuangan dari usaha dan doa. Pemahaman literasi dan budaya baca baik online maupun offline serta kemampuan public speaking yang baik menjadi modal yang penting,” ujarnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih buat guru pembimbing dan orang tua yang selalu support selama kegiatan. Ini merupakan prestasi intelektual karya anak bangsa yang menjadi kebanggan sekolah khususnya dan Dinas Perpusip Gresik pada umumnya.

Dia berharap semoga prestasi ini bisa memberikan manfaat buat Nayla sendiri, sekolah, dan masyarakat sekitar.

“Kompetensi literasi sangat penting tentunya bagi perkembangan kekayaan intelektual. Tentunya bisa menjadikan bekal nantinya di studi tingkat lanjut. Selamat dan sukses,” jelasnya. (*)

Penulis Novania Wulandari. Editor Ichwan Arif

Laboratorium Angker dan Hantu Berkeliaran

Cerpen Laboratorium Angker
Buku berjudul Laboratorium Angker karya Nada Laila Ayunindia

Karin yang mendengar mitos bahwa di sekolahnya ada hantu yang berkeliaran. Tapi dia tidak percaya dengan mitos tersebut. Dia pun terus mencari keberadaan hantu itu.

Penulis Muhammad Alan Herinda, siswa kelas IX C SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

PCM GKB – Dalam buku berjudul Laboratorium Angker karya Nada Laila Ayunindia ini dikisahkan seorang anak bernama Karin yang mendengar mitos bahwa di sekolahnya ada hantu yang berkeliaran. Tapi dia tidak percaya dengan mitos tersebut.

Dia pun mengajak teman-temannya yang bernama Kiki, Putra, dan Karima. Mereka berempat mencari kalau agar hantu itu terungkap. Satu persatu teror menimpa mereka berempat. Tapi ternyata, hantu tersebut tidak lain adalah guru IPA nya sendiri yang menakut-nakuti.

Buku yang diterbitkan Dar! Mizan tahun 2017 ini memiliki keunggulan tidak hanya menampilkan cerita saja, tetapi ditambahkan komik juga di dalamnya. Menurut saya itu adalah ide yang kreatif. Karena pembaca tidak akan bosan dengan tulisan dan paragraf semata.

Baca juga: Student Hidjo dan Deskripsi Kehidupan Keluarga Ningrat

Namun juga ada unsur gambar yang membantu menggambarkan suasana dan latar yang diceritakan. Selain itu, buku ini juga menyajikan berbagai plot cerita yang alurnya susah ditebak. Memberikan keseruan dan keunikan tersendiri bagi pembaca.

Di balik keunggulan, ada sisi kekurangannya. Sepanjang saya membaca buku ini, warna hitam tulisannya kurang menyala. Sehingga, beberapa kata susah sekali untuk dilihat. Ada juga beberapa teks percakapan dalam komik yang terpotong dengan batas halaman sehingga mengganggu pembaca dalam menikmati buku.

Cerita menggunakan alur maju ini terdapat latar cemas, takut, dan penasaran. Tokoh utama Karin dan dibantu oleh figuran Kiki, Karima, Putra, Bu Henni, Pak Aryo, Pak Gono, Bu Erika, Dara. Selamat membaca! (*)

Editor Ichwan Arif.

Student Hidjo dan Deskripsi Kehidupan Keluarga Ningrat

Buku berjudul karya Mas Marco Kartodikromo

Atas perintah ayahnya, Hidjo melanjutkan studinya di Belanda untuk meningkatkan derajat keluarga. Di sana, dia jatuh cinta dengan gadis Belanda bernama Betje.

Penulis Athallah Rafif Isani, siswa kelas IX B SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

PCM GKB – Dalam buku berjudul Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo bercerita tentang R.M. Hidjo yang melanjutkan sekolah di Belanda karena perintah ayahnya agar dapat mengangkat derajat keluarganya.

Lalu setelah di Belanda, Hidjo jatuh cinta dengan gadis Belanda bernama Betje. Di Djarak, keluarga R.M. Hidjo dan keluarga Regent (Bupati) Djarak sepakat menjodohkan antara R.M. Hidjo dengan R.A. Woengoe dan R.M. Wardojo dengan R.A. Biroe.

Setelah itu R.M. Hidjo disuruh ayahnya untuk pulang ke Surakarta. Lalu R.M. Hidjo memutus cintanya dengan Betje dan pulang ke Surakarta. Dua tahun kemudian, kedua pasangan itu hidup bahagia dan R.M. Hidjo menjadi jaksa di Djarak, serta R.M. Wardojo menjadi bupati di Djarak.

Baca juga: Berkelana di Dunia Sihirnya J.K. Rowling

Buku yang mengambil latar zaman kolonial atau Hindia Belanda dan Nederland (Belanda) ini, meskipun buku ini bersifat fiksi, namun bisa menggambarkan dengan jelas kehidupan keluarga ningrat pada zaman Hindia Belanda terutama, saudagar dan bupati pada zaman itu. pada buku ini pula kita bisa melihat gambaran interaksi orang pribumi dan orang belanda.

Namun buku ini juga memiliki kekurangan, yakni penggunaan diksi melayu dan banyak menggunakan istilah-istilah pada zaman kolonial sehingga pembaca harus memahami istilah-istilah itu dengan ekstra agar dapat benar-benar memahami isi buku tersebut.

Menggunakan alur maju, buku ini diperankan oleh R.M. Hidjo, R.M. Wardojo, R.A. Biroe, R.A. Woengoe, R. Potronojo (Ayah Hidjo), R.N. Potronojo (Ibu Hidjo), Regent (Bupati) Djarak, dkk. (*)

Editor Ichwan Arif.

Putri Portobello dan Karakter Pantang Menyerah

Putri Portobello
Buku berjudul Putri Portobello karya Cathy Hopkins

Nesta tidak bisa mengimbangi kehidupan Simon dari keluarga superkaya dan pergaulan kelas atasnya. Dia pun pantang menyerah. Dia ingin membuat kagum semua orang.

Penulis Calista Sevina Ramadhani, siswa kelas IX B SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

PCM GKB – Buku berjudul Putri Portobello karya Cathy Hopkins menceritakan akhir yang nesta bertemu dengan cowok yang sesuai dengan seleranya, tapi masalah ada aja.

Simon berasal dari keluarga superkaya dan terbiasa dengan pergaulan kelas atas- gaya hidup yang sulit diikuti Nesta. Ditambah lagi ada Cressida sang Putri Portobello sombong yang selalu menempel Simon.

Tapi Nesta tidak mau menyerah, dia bertekad membuat kagum dengan orang-orang gedongan itu walaupun harus berpisah dengan temen. Nesta berusaha sebisa mungkin.

Buku yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka utama 2004 ini menurut saya bagus dan isi ceritanya cocok dengan selesa anak remaja. Keunggulan buku ini terletak pada ceritanya menarik karena menjelaskan tentang karakter pantang menyerah.

Di balik keunggulan, kelemahan buku ini terletak pada dialog antartokoh. Dialog antartokoh yang terdapat dalam buku yang ditokohkan Putri Portabello, Simon, Izzie, Lucy, Nesta, Cressida, dan Tony ini terlalu banyak. Terlalu panjang dialog ini yang bisa membikin pembaca kurang fokus pada isi yang disampaikan. (*)

Editor Ichwan Arif.

Berkelana di Dunia Sihirnya J.K. Rowling

Harry Potter dan Batu Bertuah
Buku Harry Potter dan Batu Bertuah karya J.K. Rowling

Berkat surat misterius yang dibawa burung hantu, Harry Potter seakan-akan menemukan dunia sihir. Dunia yang tidak pernah bisa dilupakan.  

Penulis Amanda Farahdhia, siswa kelas IX B SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

PCM GKB – Buku Harry Potter dan Batu Bertuah karya J.K. Rowling menceritakan Harry Potter belum pernah jadi bintang tim Quidditch. Mencetak angka sambil terbang tinggi naik sapu. Dia tak tahu mantra sama sekali, belum pernah membantu menetaskan naga ataupun memakai jubah gaib yang bisa membuatnya tidak kelihatan.

Selama ini, dia hidup menderita bersama paman dan bibinya, serta Dudley, anak mereka yang gendut dan manja. Kamar Harry adalah lemari sempit di bawah tangga loteng, dan selama sebelas tahun, belum pernah sekali pun dia merayakan ulang tahun.

Tetapi semua itu berubah dengan datangnya surat misterius yang dibawa oleh burung hantu. Surat yang mengundangnya datang ke tempat luar biasa, tempat yang tak terlupakan bagi Harry. Karena di tempat itu dia tak hanya menemukan teman.

Tempat itu juga menggunakan sihir dalam segala hal, dari pelajaran sampai makanan, melainkan juga takdirnya untuk menjadi penyihir besar kalau Harry berhasil selamat berhadapan dengan musuh bebuyutannya.

Dalam buku yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, keunggulannya terletak pada cerita yang jelas. Secara keseluruhan buku ini cukup baik dan seru, serta saat membacanya kita akan merasa seperti masuk ke dalam dunia sihir dan tidak akan bisa berhenti membaca.

Buku ini cocok untuk semua kalangan pembaca. Penyampaian cerita pada buku ini sangat menarik pembaca dan sangat membuat penasaran. Tokoh yang ada di dalam buku ini pun diceritakan dengan baik dan detail. Buku ini dapat melatih otak untuk berimajinasi lebih dalam lagi untuk menggambarkan skenario yang disampaikan penulis.

Di balik keunggulan, buku ini juga memiliki kekurangan. Menurut saya, buku ini memiliki beberapa hal atau istilah istilah yang sedikit sulit dimengerti serta tidak terdapat penjelasan mengenai arti dari istilah istilah sulit tersebut. (*)

Editor Ichwan Arif.

IPM Junio dan Komunitas SD Mugeb Dilantik

PCM GKB – Momentum peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia menjadi momen spesial bagi keluarga besar SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb). Upacara ditutup dengan pelantikan IPM Junio dan komunitas di sekolah ramah anak itu.

Sesudah upacara bendera, semua siswa kelas IV-VI duduk kembali untuk menyaksikan teman-temannya dilantik, Sabtu (17/8/24) pagi. Masih di lapangan timur, mereka berganti menghadap ke arah barat di mana ada panggung di sana.

Pelantikan dibuka oleh Pembawa Acara Nur Hakiky, M.Pd. Ketua Pimpinan Cabang IPM GKB Gresik melantik mereka. Selanjutnya, ada penyerahan SK dari Ketua Pimpinan Daerah IPM Gresik Muhammad Alail Qadri kepada Ketua IPM Junio SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik Fatih Asyraff Putrahendri.

Pembina Organisasi Otonom (Ortom) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Ir. Daud Susanto turut hadir dan memberikan pengantar seusai para siswa resmi dilantik. “Saya ucapkan selamat kepada Ananda Asraf sebagai ketua IPM Junio dan para pimpinan komunitas yang lainnya,” ujarnya.

Momen ini mengingatkannya pada saat masih sekolah dulu di SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu). “Saya dulu juga di SMA pernah pegang IPM Cabang Gresik,” kenangnya.

“IPM adalah organisasi otonom yang dibentuk oleh Muhammadiyah dengan maksud membina dan membimbing warga Muhammadiyah atau masyarakat umum sesuai bidang kegiatannya dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Kalian ini di IPM bergerak di pelajar,” terangnya.

Tujuannya, kata Pak Daud, supaya menjadi manusia yang berislam sebenar-benarnya. “Terbentuknya pelajar muslim cakap berilmu juga terampil dan berakhlak mulia dalam rangka untuk mencapai tujuan Muhammadiyah,” ungkapnya.

Ia lantas mendoakan, “Semoga setelah ini nanti adik-adik IPM Junior akan lebih termotivasi untuk lebih giat belajar dan tidak lupa dengan berakhlak mulia. Seperti yang semboyan Mugeb, berakhlak mulia dan berprestasi!”

IPM Junio terdiri dari 10 siswa. Setelah dipanggilnya IPM Junio, komunitas lain pun dipanggil. Ada 20 Jurnalis Cilik, 27 anak sebagai Pamarsasi yang fokus pada kebersihan sekolah, 30 anak sebagai Pasukan Matahari (PASMA) untuk mendisiplinkan di tempat ibadah, dan 49 anak sebagai Petugas Keamanan Sekolah (PKS). Setiap IPM junio dan komunitasnya memakai rompi cokelat khusus. Tertulis di belakang rompi itu nama komunitas yang mereka ikuti. (*)

Penulis Nada Janeeta Permana Editor Sayyidah Nuriyah

Alumni Spemdalas Bagi-Bagi Tips Belajar di Luar Negeri

Alumni Spemdalas GKB
Muhammad Akmal Rishwanda, Alumni Spemdalas yang baru saja lulus dari Tomsk State University, Rusia, sebagai pembicara Teenager Global Insight untuk siswa ICP, Spemdalas, Selasa (20/8/24) (Fitri Wulandari/PWMU.CO)

PCM GKB – Tips belajar di luar negeri disampaikan dalam Teenager Global Insight SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Selasa (20/8/2024).

Sebagai pemateri, alumni Spemdalas yang lulus tahun 2014 Muhammad Akmal Rishwanda yang telah lulus dari Tomsk State University Rusia dalam Program Double Degree Jurusan Software Engineering Specialization.

Di depan siswa kelas VII, VIII, dan IX Internasional Class Program (ICP), Akmal mengawali materinya dengan memberi pertanyaan, “Who wants to study aboard?”

Nararya Purwanto dari kelas IX ICP Granada dan dan Muhammad Kenzi dari kelas VII ICP Fair maju dan menyatakan ingin belajar di luar negeri.

Menggunakan bahasa Inggris, Nararya menyampaikan, “Saya ingin kuliah di Oxford atau di Australia karena menurut saya terlalu sempit jika kita membatasi tempat belajar kita hanya Indonesia,” ujarnya.

Tak ingin kalah, Kenzie juga menyampaikan, “Saya ingin kuliah di Jerman karena saya ingin ada perusahaan pembuat mobil di Indonesia, karena saat ini belum ada merek mobil yang keren yang asli Indonesia,” ujarnya dalam bahasa Inggris yang disambut tepuk tangan seluruh peserta.

Baca juga: Serunya Lomba Tarik Tambang di Merdeka Spemdalas Ceria

Masih dengan bahasa Inggris, Akmal kemudian menjelaskan menurut survei dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang dilakukan kepada 897 responden rentan 17-29 tahun menyatakan bahwa ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika belajar di luar negeri.

“Kalian dapat membuka wawasan dan pola pikir yang lebih luas karena kita dapat berinteraksi berbagai warga negara,” katanya.

Dia memaparkan, selain itu juga dapat meningkatkan kompetensi atau pengalaman secara detail, sebab tidak dapat kita pungkiri, kiblat kemajuan saat ini adalah dunia barat. Self improvement jua berkembang karena kondisi jauh dari orang tua mau tidak mau memaksa kita untuk mandiri.

“Serta yang tak kalah penting adalah terbukanya peluang internasional karena kesempatan magang, volunteer, part time,” jelasnya.

Untuk menghidupkan suasana, Akmal menghadirkan kuis berhadiah untuk seluruh peserta. “This quiz is about landmark of a country. I will show U a landmark and you have to guess the country, okay,” jelasnya.

Ada beberapa gambar yang ditampilkan seperti, piramida from Egypt, US Statue of Liberty, Italia Piza Tower, Malaysia Petronas Twin Towers, dan juga Australia Opera House.

Sebelum menutup materinya, Akmal menyampaikan hal penting sebelum memutuskan belajar di luar negeri.

“Kalian perlu melakukan riset terlebih dahulu terkait universitas yang dipilih, kondisi budaya, bahkan biaya hidup di negara tersebut. Hal ini akan sangat membantu proses kalian selama berada di negeri orang,” tandasnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif

Serunya Lomba Tarik Tambang di Merdeka Spemdalas Ceria

Lomba 17-an
Lomba tarik tambang Indonesia Merdeka Spemdalas Ceria (IMSC) (Ria Rizaniyah)

PCM GKB Aneka lomba mewarnai Indonesia Merdeka Spemdalas Ceria (IMSC) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dalam memperingati Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia (RI), Kamis-Jumat (15-16/8/2024) .

Ketua Umum Pimpinan Ranting (PR) IPM Spemdalas Muhammad Alan Herinda menyampaikan IPM Spemdalas mengadakan program kerja IMSC dalam menyambut HUT ke-79 RI.

“Kami mengadakan berbagai Lomba seperti tarik tambang, kepruk air, Bola tali, makan kerupuk, estafet balon, dan balap karung pada hari Kamis, 15 Agustus 2024,” jelasnya.

Dia menuturkan, esok harinya dijadwalkan lomba menghias pot dan kebersihan kelas.

“Saya begitu senang ketika teman-teman semua sangat antusias dalam mengikuti lomba-lomba tersebut. Terlihat wajah wajah ceria dan muka yang berseri-seri,” katanya.

Baca juga: Siswa Spemdalas Main Drama Kolosal Perjuangan di HUT Ke-79 RI

Dia berharap berbagai lomba tadi mengajarkan betapa pentingnya bekerja sama, nilai-nilai persatuan, dan bisa berkomunikasi dengan baik demi mencapai tujuan bersama.

“Lomba-lomba tersebut juga diharapkan menguatkan hubungan silaturahmi dengan sesama. Serta menunjukkan bahwa kalah menang itu biasa. Juara yang sebenarnya adalah mereka yang jatuh lalu bangkit kembali dan pantang mundur sebelum impiannya tercapai,” tuturnya.

Siswa kelas VII Care Kevin Azmy Fachry Susilo mengaku senang mengikuti rangkaian kegiatan lomba yang dilaksanakan IPM Spemdalas.

“Alhamdulillah bisa menjuarai lomba tarik tambang bersama tim kelasnya,” ucapnya.

Dia menceritakan persiapannya cuma atur posisi sama teman-teman dan baca Basmallah sebelum lomba dimulai. “Alhamdulillah menang,” katanya pendek.

Selain tarik tambang, lanjutnya, kelas VII Care juga menang lomba makan kerupuk dan lomba bola tali.

“Seneng banget bisa memenangkan beberapa perlombaan. Untuk lomba makan kerupuk diwakili Fadhilah Ihsan Adlyansyah dan lomba bola tali diwakili Lovely Natasha Velove,” ungkapnya. (*)

Penulis Ria Rizaniyah Editor Ichwan Arif.

Siswa Spemdalas Main Drama Kolosal Perjuangan di HUT Ke-79 RI

Drama Kolosal Spemdalas
Penampilan Drama Kolosal dalam upacara bendera HUT ke-79 Republik Indonesia, Spemdalas, Sabtu (17/8/24) (Edi Kurniawan)

PCM GKB –  Drama kolosal meriahkan upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Sabtu (17/8/2024).

Ditampilkan di lapangan basket Spemdalas sebagai hiburan setelah upacara bendera, 49 siswa Spemdalas menampilkan adegan masa perjuangan melawan Belanda.

Pelatih drama kolosal sekaligus guru seni Spemdalas, Bambang Hermanto SSn menceritakan alur cerita drama kolosal.

“Adegan diawali dengan 3 orang tentara Belanda yang dipimpin oleh seorang Jenderal. Diiringi rekaman suara berbahasa Belanda, memberikan kesan mereka siap untuk menguasai Indonesia dengan segenap kekuatan,” terangnya.

Dia menuturkan, adegan berganti dengan sekelompok pasukan pejuang Indonesia dengan membawa senjata berupa tongkat dan miniatur senapan. Bendera merah putih juga nampak dikibarkan.

Baca juga: Pahami Makna Kemerdekaan, Isi Pesan Upacara HUT Ke-79 RI di Smamio

“Jika merah putih sudah dikibarkan, tak satupun bendera penjajah yang boleh berkibar,” ucap seorang pejuang yang segera ditimpali dengan tak kalah semangat. “Kita arek Suroboyo berani mati untuk kemerdekaan Indonesia,” katanya berapi-api dan segera disahut pekik Merdeka oleh pejuang yang lain.

Cerita berlanjut dengan menampilkan latar di sebuah pasar. Beberapa siswa mengenakan kostum kebaya, berperan sebagai penjual yang menawarkan jualan dan beberapa siswi berperan sebagai pembeli.

“Ikan-ikan, ada ikan bandeng, ikan gurami, ikan lele, jek seger loh,” tawar penjual ikan.

Tak mau kalah, penjual sayur menawarkan dagangannya, “Sayur-sayur, ayok sayure jek seger, monggo ditumbas.”

Dari arah yang lain, muncul seorang siswa dengan naik sepeda onthel berteriak di tengah pasar. “Londo ngamuk, Londo ngamuk.”

Seketika suasana panik muncul, pembeli dan penjual berlari berhamburan beserta barang dagangan meraka. Untuk menghidupkan suasana, rekaman suara menampilkan suara pesawat perang tempur yang meraung-raung yang disusul dengan masuknya para pejuang dan pasukan musuh yang baku tembak.

Baca juga: Pesan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Gresik untuk Siswa Spemdalas

Tak lama kemudian, Jenderal Belanda jatuh tertembak. Begitupun pejuang Indonesia juga beberapa gugur tergeletak. Terdengar puisi dibacakan oleh sekelompok siswa sambil berjalan.

Ketika puisi berhenti terdengar panduan suara menyanyikan lagu Gugur Bunga sembari jenazah pejuang Indonesia ditutup dengan kain kafan dan duduk di jenazah hingga lagu berakhir.

Dihubungi setelah pementasan, Bambang merasa terkesan dengan penampilan anak didiknya. “Mereka dapat larut dalam suasana sehingga nuansa perjuangan dihadirkan kembali,” katanya.

Tak hanya itu, Bambang juga menyampaikan rasa bahagia atas kerja sama seluruh tim acara yang telah menyiapkan atribut drama kolosal.

“Guru-guru memotong gambar ikan, gorengan, sayur yang akan dijajakan penjual di pasar, mengecat sterofoam sebagai miniatur senapan, bahkan meminjam sependa onthel agar terbangun suasana yang diharapkan.”

Baca juga: Pesan untuk Siswa SD Mugeb pada Upacara HUT Ke-79 RI

Pendapat senada disampaikan oleh pemain drama kolosal, Cahaya Rea. Siswa kelas VII itu berasa bahagia bisa memerankan penjual gorengan.

“Seakan-akan berada di tengah medan pertempuran, saat suara pesawat tempur diputar dengan kencang. Apalagi teman-teman juga berteriak-teriak sambil berlarian saat adegan awal serangan penjajah,” ujarnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif

Pahami Makna Kemerdekaan, Isi Pesan Upacara HUT Ke-79 RI di Smamio

Isa Iskandar saat menjadi pembina upacara peringatan HUT Ke-79 RI di Smamio, Sabtu (17/08/2024).

PCM GKB –  Pahami makna kemerdekaan menjadi isi pesan amanat upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Sabtu (17/08/2024).

Upacara ini dipimpin oleh Mutafaq Azizi Avatar, siswa kelas XII-1 yang tergabung dalam ekstra kurikuler Pasukan Bendera Smamio (Pasbamio) dengan menghadirkan Isa Iskandar SSi MPd yang bertugas sebagai pembina upacara.

Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Timur ini memberikan amanat yang cukup singkat agar siswa mampu memaknai kemerdekaan dengan sebenar-benarnya.

Pasbamio saat bertugas di upacara peringatan HUT Ke-79 RI di Smamio, Sabtu (17/08/2024).

Dia menyampaikan, di tengah kemajuan teknologi yang pesat, tantangan baru muncul bagi generasi muda Indonesia: memahami makna kemerdekaan secara mendalam tanpa terjebak dalam ketergantungan teknologi.

“Kemajuan teknologi membawa berbagai manfaat, dari akses informasi hingga konektivitas global. Namun, tanpa pengelolaan yang bijaksana, teknologi dapat menjadi jebakan yang membuat generasi muda kehilangan kendali atas waktu dan perhatian mereka. HP, barang yang kecil itu bisa menjadi penjajahan bagi kita. Penjajahan waktu, penjajahan energi, penjajahan biaya dan lain sebagainya,” paparnya.

Baca juga: Pesan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Gresik untuk Siswa Spemdalas

Dia menambahkan semua hal yang kita punya, akal yang kita punya, pikiran yang kita punya, barang yang kita punya semua tergantung dengan kita. Bagaimana kita bisa memanfaatkan hal itu dengan sebaik baiknya.

“Mari menyambut kemerdekaan dengan akal dan pikiran yang positif. Dengan inovasi dan semangat, generasi muda harus menunjukkan komitmen mereka untuk terus melestarikan nilai-nilai kemerdekaan dengan cara yang relevan,” ajaknya. (*)

Penulis Novania Wulandari. Editor Ichwan Arif