Tag Archives: Fitri Wulandari

Rihlah MGKB Retreat to Recharge pun Bermanuver di Atas Jeep

jeep
Puluhan jeep berjajar siap mengantar peserta MGKB’s Gathering 2025 dalam sesi offroad, Kamis (26/6/25) (Fitri Wulandari/Selawe.com)

PCM GKB – Binar antusias terlihat jelas dari wajah perserta MGKB’s Gathering 2025 begitu rombongan bus memasuki lapangan parkir Royal Ole2, Batu, Malang, Kamis (26/5/2025).

Terlihat 77 Jeep berjajar rapi dengan driver masing-masing yang siap menyuguhkan pengalaman offroad untuk seluruh peserta gethering yang terdiri perwakilan pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) GKB perwakilan Lazismu Kantor Layanan (KL) GKB, perwakilan majelis-majelis, serta guru dan karyawan dari sekolah SD Muhammadiyah1 GKB, SD Muhammadiyah 2 GKB, SMP Muhammadiyah 12 GKB, SMA Muhammadiyah 10 GKB.

Sekretaris PCM GKB, Ir. Sugeng, MM, menyampaikan bahwa gathering ini adalah upaya Majelis untuk memberikan recharge setelah beberapa waktu kita memberikan pelayanan.

“Kita gunakan momen ini untuk refresh, recharge, sekaligus rekreasi. Semua harus merasa bahagia dan senang, sehingga setelah kegiatan kita akan memiliki energi baru dan inovasi untuk kemajuan lembaga, persyarikatan, serta lebih luas untuk kemajuan bangsa dan negara,” lanjutnya.

Yang lebih penting dari itu adalah bahwa perlunya menata niat bahwa kita tidak hanya sekadar bersenang-senang. Kegiatan ini kita niatkan untuk ibadah melalui tadabbur alam. Kita belajar bahwa Allah telah menciptakan alam dengan seisinya untuk meningkatkan kualitas ibadah kita,” sambungnya.

Peserta kemudian berkumpul sesuai kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. 1 kelompok terdiri atas 4 orang yang berasal dari lembaga yang berbeda. Kelompok inilah yang akan berada dalam 1 jeep.

Rute yang dilalui adalah menuju Bukit Jengkoang di lereng Gunung Arjuno dengan ketinggian 950 mdpl. Setelah itu menuju wisata petik apel di Kebun Apel Bumiaji Bergesar kemudian menuju ke Coban Talun, di rumah Strawberry untuk istirahat makan siang.

Puluhan jeep berjajar untuk sesi manuver di sungai dalam rangkaian kegiatan MGKB’s Gathering 2025, Coban Talun, Batu, Malang (26/6/25) (Istimewa/Selawe.com)

Offroad kemudian berlanjut menuju sungai untuk sesi manuver dan pembuatan konten. Setelah itu seluruh jeep akan kembali ke Royal Ole².

Ketua Majelis Pendidikan dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF), Fiqih Risalah, M.A., Ph.D. mengatakan bahwa seluruh armada jeep disediakan oleh komunitas dengan sopir-sopir berpengalaman.

“Kami pastikan semua rute aman, dan setiap peserta mendapat briefing keselamatan. Meski medan cukup menantang, semua peserta sangat antusias. Kita juga siapkan ambulans khusus untuk antisipasi,” ujarnya.

Admin Program Lazizmu KL GKB, Jeihan Rakhila M.F menyampaikan kesannya setelah mengikuti sesi offroad.

“Sepanjang perjalanan, sangat excited dengan medan yang terjal dan menantang. Kami bisa menikmati udara segar pegunungan sekaligus kebun-kebun bunga dan buah yang nampak segar dan indah. Apalagi saat melewati hutan pinus. Suasanya sangat teduh,” jelasnya.

Koordinator Administrasi Spemdalas, Emi Dwi Wijayanti menyampaika  kesan senada. “Secara umum sesi offroad dengab jeep ini sangat menantang dan menyenangkan. Apalagi saat sesi manuver di sungai. Sensasi saat melewati genangan air menjelma pengalaman indah yang tak terlupa,” tambahnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif 

Spemdalas Launching 2 Buku di Acara SFM Bukti Gelorakan Semangat Literasi

Launching Buku
Launching Buku karya siswa dan guru Spemdalas di acara SFM sebagai wujud geliat semangat literasi di sekolah, Sabtu (21/6/25).

PCM GKB – Spemdalas Final Moment (SFM) telah dilaksanakan, Sabtu (21/6/25). Seluruh rangkaian acara yang dilaksanakan di Ballroom Aston Inn Hotel Gresik ini berlangsung khidmat sekaligus meriah.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan Launching Buku karya siswa dan guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresiksebagai wujud geliat semangat literasi di sekolah.

Kepala Spemdalas Yugo Triawanto, M.Si. mengapresiasi semangat literasi yang dimiliki sekolah. “Saya sangat mengapresiasi karena ini adalah bukti semangat literasi di sekolah. Saya juga berharap dengan dilaunching buku siswa dan guru ini menjadi awalan yang bagus bagi sekolah untuk membudayakan litarasi, khususnya literasi menulis di sekolah,” terangnya.

Buku Siswa
Buku karya siswa Spemdalas berupa antologi cerpen

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Ichwan Arif, S.S., M.Hum. Dia menyampaikan bahwa Launching Buku Guru dan Siswa Spemdalas ini dikemas secara apik dan berkesan.

“Setelah pentas seni tapak suci usai, dengan panduan MC, beberapa siswa tapak suci mempersilakan perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Muhammad Nurfathoni, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB, Fiqih Risalah, MA PhD, serta Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto, M.Si. untuk maju ke panggung SFM,” jelasnya.

Tak lama kemudian, Yugo memanggil perwakilan guru dan siswa untuk maju ke panggung. Mereka adalah Andy Satria, S.S., perwakilan guru yang menulis cerita dengan judul Sang Sinpanse Cerdas dalam buku yang berjudul 40 Fabel Favorit Hewan-Hewan Super.

Buku Guru
Buku karya guru Spemdalas berupa antologi opini pembelajaran mendalam

Untuk perwakilan siswa dipanggil Reyhan Alvaro Rizky Permana, dengan judul Cerita Pino  si Lumba-Lumba dan Neysa Amira Dzakiyah Aurora dari kelas IX Cordoba dengan judul cerita Kisah si Cantik Lulu dari Bawah Laut. Kedua siswa Spemdalas ini menulis cerita dalam antologi cerita berjudul Kisah-Kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari.

Disaksikan oleh Sekretaris PCM GKB, Ir. Sugeng. Lima orang tersebut memberikan verifikasi identitasnya dengan meletakkan telapak tangan di tablet yang disiapkan petugas.

“Setelah verifikasi telapak tangan berhasil, dilanjutkan dengan penyerahan buku karya siswa dan guru,” jelasnya.

Wakil Kepala Sekolah Spemdalas bidang Kurikulum, Jamilah, S.Si., M.Pd. menambahkan bahwa buku karya siswa kelas IX ini merupakan hasil ujian praktik menulis cerita pendek. Butuh waktu 1 bulan lebih dalam proses kreatif sebelum proses cetak.

“Untuk  buku guru, kita adakan sesi khusus menulis. Diawali dengan sesi pengarahan dan cara menulis opini, setelah itu, guru menulis opini terkait praktik pembelajaran mendalam (deep learning) yang kemudian dikirim ke admin. Sebelum keluar dari ruang, setiap guru sudah menulis opini masing-masing,” tambah perempuan berkaca mata ini. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif 

Drama Kolosal Muhammad Al-Fatih Memesona Spemdalas Final Moment

Drama Kolosal Spemdalas
Adegan saat Al-Fatih mengalahkan Raja dan Pasukan Bizantium dalam drama kolosal, Sang Penakluk Konstantinopel dalam SFM di Ballroom Aston Hotel Gresik Kota Baru (GKB) Jalan Sumatra No.1-5 Gresik Kota Baru (GKB) Randuagung, Kecamatan Kebomas Gresik, Sabtu (21/6/2025) (Tagar.co/Fitri Wulandari)

PCM – Lantunan Surat Al-Mulk menandai lahirnya seorang tokoh besar Islam dalam drama kolosal Spemdalas Final Moment (SFM) XXII SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dengan tema Today Achievers, Future Leaders yang dilaksanakan di Ballroom Aston Hotel Gresik Kota Baru (GKB) Jalan Sumatra No.1-5 Gresik Kota Baru (GKB) Randuagung, Kecamatan Kebomas Gresik, Sabtu (21/6/2025).

Mengangkat judul Sang Penakluk Konstantinopel, 54 siswa menampilkan adegan-adegan yang menggambarkan peristiwa bersejarah dalam kisah perjuangan Islam. Dikisahkan Kerajaaan Romawi dengan Pasukan Bizantium yang dikenal kuat dan tak terkalahkan.

Namun, di belahan dunia yang lain. Lahirlah seorang putra dari Sultan Murad. Diberi nama Muhammad Al Fatih, pengeran ini diharapkan membawa kesejahteraan dan kemakmuran untuk negeri. Adegan bergulir ketika Al Fatih mengaji dengan bimbingan Syeikh Ahmad.

“Fatih, jika kamu menghapal Alquran kau harus mengerti juga kandungan ayatnya. Surat yang baru saja kau baca itu pada intinya berisi bahwa Allah adalah Maha Raja. Raja yang menguasai, mengatur dunia ini. Semua adalah milik-Nya dan akan kembali kepada Allah,” jelas Syeikh Ahmad.

Di usai yang muda, Al Fatih merasa resah melihat kondisi masyarakat. Ia tergerak untuk mengubah kondisi masyarakat.

Pada hari Jumat, tanggal 6 April 1453 Masehi setelah melakukan sholat, Muhammad Al-Fatih bersama gurunya Syeikh Ahmad Syamsudin, beserta pasukannya merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut.

“Bertahun-tahun kita selalu lemah, selalu gagal merebut Konstantinopel. Malam ini, dengan nama Allah, kita akan bertaruh nyawa, hidup atau mati kita adalah Islam yakinlah kita pasti menaaang…,” disampaikan Al Fatih untuk membakar semangat prajurit tempurnya.

Di panggung nampak dua pasukan yang berperang. Pasukan Binzantiun dengan baju nuansa merah nampak membawa pedang. Sedangkan pasukan muslim dengan baju putih bersurban siap dengan panah dan pedang.

Suara adu pedang, teriakan semangat, dan lightning yang ciamik meramu adegan perang besar dalam sejarah Islam itu dengan apik.

Tak lama, nampak tubuh-tuhuh Pasukan Binzantiun yang tergeletak dengan tusukan pedang dan anak panah dari pasukan muslim. Dengan semangat membara, Al Fatih mampu mengalahkan Raja Romawi dengan pedangnya.

Dengan suara serak, Al Fatih berkata, “Akhirnya pedangku bisa menembus tubuhmu! Ini karena Allah Maha Besar dan Islam. Sebelum nafasmu berhenti karena pedangku, kau akan lihat Konstantinopel yang indah, akan menjadi milik umat Islam. Islam menang, Islam berjaya!

Maka, runtuhlah Konstantinopel dan jatuh di tangan Al Fatih muda. Adegan ini ditandai dengan masuknya seluruh pemain drama kolosal ke atas panggung. Mereka memberikan salam untuk mengakhiri penampilan.

Sempat Grogi

Pemeran tokoh Al Fatih, Azzidan Arafah, siswa VIII DTCP Iodine menyatakan dirinya merasa senang dan bangga dapat memerankan tokoh besar, Muhammad Al Fatih.

“Sempat grogi juga karena akan menjadi sentral. Alhamdulillah, dengan latihan rutin dan semngat dari pembina dan teman-teman, semua dapat teratasi. Serasa saya bisa merasakan gelora semangat dalam diri Al Fatih,” jelasnya.

Kesan berbeda disampaikan pemeran Sultan Murad II, ayah Ahmad Fatih, M. Nararya Purwanto. Siswa kelas IX ICP Granada ini awalnya tertarik untuk memerankan Raja Konstantinopel. Namun, setelah sesi latihan ternyata dia merasa cocok untuk memerankan Sultan Murad.

“Dari beberapa kali latihan, saya dapat mengambil pelajaran bahwa memerankan karakter sungguh menantang. Kita perlu inprovisasi, disiplin, dan totalitas,” jelasnya.

Dia mengaku senang memerankan Sultan Murad. Saya jadi tertarik untuk mempelajari sosok yang akan saya tampilkan tersebut.

Pelatih drama kolosal Sang Penakluk, Bambang Hermanto, S.Sn. menyampaikan rasa syukurnya karena seluruh pemain memiliki disiplin dan etos belajar yang tinggi.

“Banyak siswa yang belajar mendalami peran secara aplikatif. Mereka semangat sekali saat berlatih. Dan Alhamdulillah, hari ini kami dapat mempersembahkan penampilan yang tak hanya menghibur, namun juga dapat mengajarkan spirit perjuangan dalam Islam,” ucapnya.

Dia berharap spirit itu dapat menjadikan siswa-siswi memiliki karakter kuat dan tangguh, serta memegang teguh syariat agama dalam menghadapi tantangan dunia modern,” tambah guru SBK Spemdalas ini mantap. (#)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.

SD Muhammadiyah 1 Magetan Studi Sharing ke Spemdalas Bahas Hal Ini

Studi Sharing
Foto bersama dalam momen silaturahmi dan Studi Sharing SD Muhammadiyah1 Magetan dan Spemdalas, Rabu (18/6/25)

PCM GKB – Silaturahmi dan Studi Sharing antara SD Muhammadiyah1 Magetan dan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dilaksanakan, Rabu (18/6/25).

Hadir dalam rombongan Ketua Dikdasmen PCM Magetan, Bambang Sukemi, M.Pd, Sekretaris Dikdasmen PCM Magetan, Saryoto, S.Pd., Kepala SD Muhammadiyah 1 Magetan, Darwati, S.Pd., dan beberapa pengajar SD Muhammadiyah 1 Magetan.

Sekira pukul 13.30, rombongan diterima oleh Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto, M.Si., Waka Kurikulum,  Jamilah, S.Si. M.Pd, dan Waka Humas, Edy Kurniawan, S.Pd. di Excellent Room  Spemdalas.

Dalam sambutannya, Kepala SD Muhammadiyah1 Magetan, Darwati SPd menyampaikan terima kasih atas waktu dan  sambutan yang diberikan untuk silaturahmi ini.

“Mewakili PCM dan sekolah kami berharap dapat mengambil hal-hal yang perlu kami siapkan untuk membuka kelas ICP. Mohon kami ditularkan ilmunya karena Spemdalas tentu memiliki banyak pengalaman dalam mengelola kelas ICP. Dengan ilmu tersebut kami jad lebih “tatak” untuk mengaplikasikan di sekolah kami,” imbuhnya.

Ketua Dikdasmen PCM Magetan, Bambang Sukemi M.Pd menyampaikan cenderamata kepada Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto, MSi pada kegiatan Studi Sharing, Rabu (18/6/25)

Senada dengan Darwati, Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto, M.Si menyampaikan bahwa Spemdalas dan SD Muhammadiyah1 Magetan ini saling melengkapi. Selain itu, kami juga ingin memperbanyak silaturahmi.

“Saya rasa ketika kita sering bertemu dengan banyak orang, akan menimbulkan rasa syukur dan semangat untuk belajar memperbaiki diri,” tambahnya.

Kegiatan silaturahmi semakin akrab dalam sesi pemaparan materi terkait kelan ICP yang dilanjutkan sharing terkait pengelolaan manajemen sekolah dan foto bersama. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif

Teater Spemdalas Juara I Lomba Drama Legenda Nusantara

Teater Spemdalas
Teater Spemdalas meraih Juara I dalam Lomba Drama Legenda Nusantara, Sabtu (14/6/25)

PCM GKB – Teater SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik meraih posisi puncak pada Lomba Drama Legenda Nusantara yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Manyar Gresik, Sabtu (14/6/25).

Dilaksanakan di Icon Mall, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.788, Teater Spemdalas menampilkan lakon dengan tema Sayembara Para Klenthing. Guru Seni Budaya dan Kesenian (SBK) Spemdalas selaku pelatih teater, Bambang Hermanto, S.Sn. menjelaskan bahwa proses persiapan lomba ini sekitar dua pekan.

“Peserta lomba diambil dari peserta OST Teater. Dipilih delapan siswa karena memang disesuaikan dengan ketentuan lomba. Mereka adalah Syifa Kirani Muktiningtyas Lumaksono kelas VII Brave, Maheswari Arimbi Aurora Fitrandira kelas VII ICP Fair, Uril Aini kelas VII Disciplin, Puri Sakinah Imawan kelas  VII Disciplin, Nasywa Zhafirah kelas VII Disciplin, Aisha Shahnaz Leticia kelas VII Emphaty, Cleva Pradiva Putri Trissiyan kelas VII Care, dan Azzidan Arafa Septian Sujono kelas VIII DTCP Iodine,” jelasnya.

Untuk latihan, tambahnya, kita lakukan secara intensif. Sekitar tujuh kali. Meskipun belum banyak memiliki dasar seni peran, mereka semangat berlatih, disiplin, serta menjalankan evaluasi dengan baik sehingga dapat menampilkan karakter yang kuat.

Cerita yang diangkat adalah tentang pangeran Panji Asmoro Bangun yang mencari calon istrinya yang  telah lama hilang sejak terjadinya perang/bubrah.

Untuk tujuan tersebut, Panji Asmoro Bangun pergi mengembara denga cara menyamar menjadi seorang pemuda yang lusuh dan tak terurus. Dalam kondisi memprihatinkan tersebut, bertemulah dia dengan mbok Rondo Dadapan yang terkenal kaya raya namun tidak memiliki anak. Alhasil, diangkatlah Panji Asmoro Bangun menjadi anak mbok Rondo Dadapan.

Cerita dimulai saat mbok Rondo Dadapan mengadakan sayembara untuk menentukan calon istri untuk anak angkatnya, Panji Asmoro Bangun.

Disajikan dengan bahasa Jawa aksen ngoko lugu, isi cerita mudah untuk dipahami. Muncul seloka Jawa yang dipopulerkan oleh Panji Asmoro Bangun terkait calon istri yang dipilihnya meski sebenarnya tidak begitu disukai oleh mbok Rondo Dadapan. Seloka iku berbunyi,

Golek kayu nemu genteng, Masio rupane ayu atine bongkeng.

“Dari saloka tersebut ada pelajaran yang bisa diambil,” lanjut Bambang.

Dia mengatakan, Klenting Kuning yang parasnya kurang menarik dan bau, tapi dipilih oleh Panji Asmoro Bangun menjadi permaisuri karena bisa menjaga harga diri seorang perempuan. Beda dengan Klenting Abang dan Klenting Ijo. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif 

Ikuti Cambridge Lower Secondary Progression Test, Ini Kesan Siswa ICP Spemdalas

ICP Spemdalas
Siswa kelas VII dan VIII ICP mengerjakan Cambridge IPT, Selasa-Kamis (10-12/6/25)

PCM GKB – Kelas VII dan VIII International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik mengikuti Cambridge Lower Secondary Progression Test (IPT), Selasa-Kamis (10-12/6/2025).

Koordinator ICP, Wiwik Indrawati, S.Pd., menyampaikan bahwa IPT merupakan tes yang digunakan Cambridge untuk menilai kinerja dan kemajuan peserta didik pada mata pelajaran English, Mathematics, dan Science.

“Untuk pelaksanaan IPT, imbuhnya, Spemdalas dipantau oleh Cambridge Centre ID 110 Universitas Negeri Malang. Siswa ICP melaksanakan IPT based on paper secara luring. Sedangkan center memantau secara daring dengan menggunakan google meet,” jelasnya.

Dia menambahkan untuk English as a Second Language (ESL) terbagi atas tiga paper. Paper 1 (Reading and Usage), paper 2 (Listening), dan paper 3 (Writing). Untuk Mathematics, terbagi atas dua paper. Paper 1 menggunakan geometrical instruments dan paper 2 dengan kalkulatar. Sedangkan untuk science, terbagi pula menjadi dua paper.

Ujian ICP
Tampilan layar saat IPT berlangsung

Untuk waktu pengerjaan, lanjutnya, tiap soal juga ditentukan. Terdapat perbedaan pada tiap paper, ada yang 35, 40, 45, dan 60 menit.  Di setiap kelas IPT tersedia smart TV yang tersambung dengan PC untuk menampilkan 2 layar. Layar tersebut untuk menunjukkan waktu Google meet.

Dia menuturkan, bahwa soal IPT dikirim langsung dari Cambridge United Kingdom Inggris. “Soal IPT dibuat dan dikirim langsung oleh Cambridge. Setelah dikerjakan oleh siswa lembar soal tersebut akan dikirim kembali kesana untuk dikoreksi.

Siswa VII ICP Fair, M. Kenzi Mahatma Putra menyampaikan bahwa IPT ini memberikan experience yang seru dan menegangkan.  “This is my first IPT. Alhamdulillah, I can answered all of the question well. I am very excited when the time stops.

Kesan berbeda disampaikan oleh siswa kelas VIII ICP Germanium, Vanadia Rizqina Zhafira, “I prepared the IPT test well and I wished to get a good score of all paper, especially in science. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif 

Lazismu GKB Gresik dan MGKB Sembelih 52 Sapi dan 21 Kambing

Lazismu dan Spemdalas

Sinergi Lazismu KL GKB Gresik dan MGKB di Iduladha 1446 H bertajuk Qurbanmu Bahagiakan Sesama, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di Spemdalas, Sabtu (7/6/2025).

PCM GKB – Sinergi Lazismu Kantor Layanan (KL) GKB Gresik 4 sekolah dalam naungan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik kembali semarakkan Iduladha 1446 H. Bertajuk Qurbanmu Bahagiakan Sesama, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Sabtu (7/6/2025).

Ketua Lazizmu KL GKB, Suwono, S.TP., M.M, menyampaikan bahwa jumlah kurban yang diterima Lazizmu tahun ini terdiri atas 52 sapi dan 21 kambing. Hewan kurban tersebut merupakan partisipasi dari 4 sekolah dalam naungan PCM GKB Gresik (MGKB), warga sekitar, serta   jemaah Masjid Taqwa Spemdalas.

“Alhamdulillah, dari jumlah tersebut kami sebar ke beberapa daerah. Di antaranya adalah Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, Sembayat, Panceng, Bungah, dan Menganti,” katanya.

Dia menuturkan, untuk penyebarannya dikirimkan dalam bentuk sapi untuk disembelih di daerah yang bersangkutan.

Selain disebar, jelasnya, hari ini kita juga melakukan pemotongan hewan kurban di Spemdalas. Total hewan kurban yang disembelih adalah 14 sapi dan 4 kambing.

“Untuk panitia penyembelihan selain dari Lazizmu KL GKB juga terdiri atas pengurus dan anggota PCM GKB, takmir Masjid Taqwa Spemdalas, serta  perwakilan dari 4 sekolah dalam naungan PCM GKB Gresiik,” katanya.

Usai penyembelihan, tambahnya, daging kurban segera dikemas dalam kantong kantong plastik dalam berbagai ukuran.

“Kami siapkan paket 5 kilogram, 2 kilogram, dan 1 kilogram. Terkumpul 3.500 paket yang kemudian didistribusikan untuk shohibul kurban, fakir miskin, tetangga sekitar, serta lembaga binaan Lazizmu dan PCM GKB,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto, MSi merasa berterima kasih semua pihak, terutama wali siswa yang telah mempercayakan hewan kurbannya melalui Spemdalas.

“Alhamdulillah, tahun ini kami berhasil mengumpulkan 70 syarikat kurban, setara dengan 10 ekor sapi dari dua tipe: tipe A dan B dan 4 ekor kambing. Dari jumlah tersebut ada 2 siswa yang berkurban masing-masing 1 sapi,” ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa momentum kurban adalah pendidikan karakter bagi seluruh elemen sekolah untuk mampu berbagi kebahagiaan dengan sesama. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.

Siswa Spemdalas Belajar Manfaat HW di Kemah Kemahiran

Kemah Kemahiran Spemdalas
Ketua Kwarda HW Gresik, Mukromin Latif, S.Pd. menyampaikan materi dalam kegiatan HW Camp Spemdalas, Jumat (23/5/25)

PCM GKB Manfaat mengikuti Hizbul Wathan (HW) diuraikan dalam kegiatan HW Camp kelas VII Kemah Kemahiran SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (23/5/2025).

Sebagai pemateri dalam pelatihan ini adalah Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) HW Gresik, Mukromin Latif, S.Pd. “HW merupakan gerakan kepanduan Muhammadiyah yang bertujuan mewujudkan kepribadian islami yang sebenar-benarnya agar siap menjadi penerus organisasi,” jelasnya.

Mukromin kemudian menampilkan lampiran surat keputusan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait pelaksanaan HW sebagai satu-satunya gerakan kepanduan di sekolah Muhammadiyah.

“Visi gerakan kepanduan HW tercantum dalam SK Kwartir Pusat HW No.003/SK/Kwarpus-HW/A/XI/23, yaitu terwujudnya sumber daya kader gerakan kepanduan HW yang berkemajuan dalam regenerasi kader persyarikatan, keumatan, dan kebangsaan, dengan memiliki jati diri kepanduan islami,” terangnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, susunan organisasi HW berdasarkan hierarki tertinggi adalah Kwartir Pusat di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, disusul Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, dan paling bawah adalah Qabilah. Qabilah berada di tingkat ranting, AUM, asrama, permukiman, perkantoran, dan majelis taklim.

Penjelasan kemudian berlanjut dengan tingkatan dalam HW, yang terdiri atas Tunas Athfal (usia pra-SD), Athfal (usia SD), Pengenal (usia SMP), Penghela (usia SMA), dan Penuntun.

Perbedaan ini dapat dilihat dari warna saku leher yang dikenakan. “Untuk athfal menggunakan warna kuning, pengenal seperti adek-adek ini menggunakan warna merah putih. Untuk penghela, seperti yang dipakai ustadz-ustadzah, warna putih. Sedangkan untuk penuntun seperti dasi, warna navy,” jelasnya

Mukromin kemudian menjelaskan beberapa manfaat HW pada tingkat Pengenal. “Terbentuknya karakter dan kepribadian Islami, meningkatkan kedispilinan dan kemandirian, mengembangkan wawasan cinta tanah air, pengembangan lifeskil, menumbuhkan semangat sosial dan kepedulian, meningkatkan kepercayaan diri, serta dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat,” tandasnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.

Parenting Education Ikwam Spemdalas: Toxic Relationship dan Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Smart Parenting Spemdalas
Intan Erlita M.Psi. Psikolog menyampaikan materi Smart Parenting: Mencegah Anak Terjebak dalam Toxic Relationship di Masa Pubertas dalam Parenting Education IKWAM Spemdalas, Kamis (15/5/25)

PCM GKB – Cara efektif menerapkan pola asuh menjadi bahasan utama Parenting Education yang dilaksanakan Ikatan Wali Murid Muhammadiyah (Ikwam) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di Ballroom Aston Inn Gresik, Kamis (15/5/2025).

Sebagai pemateri kegiatan, Intan Erlita, M.Psi., Psikolog membahas tema Smart Perenting: mencegah Anak Terjebak dalam Toxic Relationship di Masa Purbertas dengan bertanya dihadapan 250 Wali siswa kelas VII, VIII, dan IX Spemdalas.

“Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya, tapi ujiannya kapan ya ibu-ibu, weekly, monthly, atau tiap detik?” tanya Ibu empat anak ini.

Seperti yang bapak ibu tahu bahwa, lanjutnya, konsep mendidik secara Islam terbagi dalam rentang 7 tahunan. “Nah, anak-anak usia SMP masuk pada tahap kedua, yaitu sekitar usia 7-14 tahun. Saat inilah mendidik anak sebagai tahanan,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Intan bahwa yang dimaksud tahanan ini adalah bahwa bapak ibu harus memegang aturan. “Agama adalah aturan yang harus dilaksanakan. Tidak ada ruang negoisasi dalam menjalankan aturan,” tambahnya.

Dia menuturkan, di sekolah sudah menanamkan good habit, terutama dalam melaksanakan shalat. Hal ini juga seharusnya tetap diusahakan di rumah, ibu-ibu. Kita harus effort, jika sudah azan kita segera beranjak untuk shalat. Kita juga harus menjadi contoh. Karena anak akan melihat, mendengar, dan meniru orang tuanya.

Dalam lingkaran pertemanan, tegasnya, seorang remaja bisa terjebak dalam lingkungan yang toxic karena berbagai hal. Seperti pencarian identitas dan ingin diterima dalam kelompok tertentu sehingga mereka mau dan rela melakukan hal-hal tertentu.

Kurangnya pengetahuan terkait hubungan romantis juga perlu diperhatikan. Orang tua perlu memahami kebutuhan anak. Seorang anak laki-laki perlu disentuh fisiknya dengan sentuhan yang menunjukkan respek dan pujian.

“Dengan demikian, akan muncul naluri untuk melindungi. Sebaliknya, anak perempuan perlu terus dipuji dan diangkat citra dirinya sehingga dia tidak akan mudah tergoda dengan pujian dan rayuan,” jelasnya.

Pengaruh media sosial, teman sebaya dan kurangnya harga diri yang stabil adalah faktor berikutnya. “Anak-anak yang kurang mendapatkan validasi kemudian mencarinya secara eksternal. Saat ini banyak ya tren -tren yang berkembang yang tanpa disadari dapat menurunkan harga diri mereka.”

Hal-hal di atas kemudian diperparah dengan ketidakmampuan anak untuk mengidentifikasi lingkungan yang toxic karena mereka merasa takut kesepian atau merasa tidak ada yang menerima mereka.

“Dalam kondisi ini orang tua harus smart. Kita perlu manfaatkan teknologi dengan cara mengambil info-info ter-update sebagai bahan dalam berkomunikasi sehat dengan anak-anak,” ucapnya.

Dia mengatakan, zaman telah berubah. Anak-anak kita tumbuh di dunia saat sesuatu yang tidak normal dinormalkan. Sebaliknya, yang normal dianggap tidak normal. Oleh sebab itu, orang tua perlu membuka komunikasi yang sehat dengan anak.

“Saya yakin ibu-ibu sudah banyak yang tahu bahwa saat paling tepat untuk menasihati anak adalah saat makan. Kenapa?” tanyanya.

Lidah adalah tempat mengecap berbagai rasa. Ketika timbul rasa di lidah, muncul hormon serotonin dan endorfin. Hormon inilah yang akan membuat anak merasa enjoy sehingga otak menutup dan qalbu membuka.

Nasihat tidak disampikan untuk logika karena kecenderungan logika adalah mendebat. Anak membantah karena yang kita ajak bicara adalah otak, logikanya.

Berbeda dengan menasihati. Saat memberi nasihat, kita berbicara dengan qalbu anak. Maka berbicaralah  dari hati ke hati kepada anak kita.

“Ini adalah tugas orang tua, ya bapak ibu. Kita perlu banyak mendengar dengan empati dan tanpa menghakimi, memberikan informasi dari perspektif yang berbeda-beda, menawarkan bantuan, atau dapat menggunakan tenaga profesional jika diperlukan,” tuturnya.

Anak-anak, sambunya, perlu terus kita latih untuk mampu memilih jalan yang baik. Tak ada salahnya jika bapak ibu sampaikan bahwa bapak ibu ingin kembali berkumpul kembali dengan mereka di surga.

Sebelum menutup materinya, Intan menyampaikan bahwa smart parenting adalah kunci. Ajarkan anak tentang harga diri, agar anak belajar menghargai dirinya sendiri dan tidak mudah menerima perlakuan yang merendahkan.

“Yang paling penting adalah bahwa kesuksesan bapak ibu sebagai orang tua adalah saat jiwa dan raga bapak ibu telah berpisah dengan mereka, namun mereka tetap mendoakan bapak ibu,” tandasnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.

Orang Tua Mengajar, Spemdalas Undang Operation Shift Manager PT Petrokimia Gresik

Orang Tua Mengajar

Operation Shift Manager PT Ptrokomia Gresik, Ir. Buyung Baskoro, ST MSc, membahasa Fertilizer Industry: Feeding the Indonesia’s Future dalam Orang Tua Mengajar Spemdalas, Kamis (8/5/25)

PCM GKB – Orang Tua Mengajar SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik mengupas materi bertajuk Fertilizer Industry: Feeding the Indonesia’s Future, Kamis (8/5/25).

Sebagai narasumber adalah Operation Shift Manager PT Petrokimia Gresik, Ir. Buyung Baskoro, ST MSc. Wali siswa dari Malaika Aisha Kelas VII ICP Fair menyampaikan mengawali materinya dengan memberikan pertanyaan.

“Adik-adik pernah membayangkan bagaimana jika tidak ada makanan di dunia ini? Tentu sungguh mengerikan ya,” ujar lulusan Manchester University ini dengan bilingual.

Dia melanjutkan, “Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2023 tercatat 58 negera di dunia mengalami kelaparan serius. Selain itu, 725 penduduk dunia mengalami kekurangan gizi. Dengan 55% di Asia dan 38% di Afrika.”

Selain itu, lanjutnya, data dari Kemendagri dan Kemenkes mencatat bahwa 7-16% rentan kepalaran dan 25% mengalami stunting.

Dengan kondisi ini, produk pangan menjadi isu utama di dunia. Hal itu berarti fertilixer (pupuk) memiliki peran sangat penting. Penggunaan pupuk secara terukur mampu meningkatkan 50-70 persen efektivitas pertanian.

Dia kemudian melanjutkan pemaparan terkait jenis pupuk. Organic fertilizer, yang berupa kompos dan kotoran hewan; synthetic fertilizer, yang diproduksi secara industri, dan biofertilizer yang menggunakan mikroorganisme.

“Nah, dengan menggunakan pupuk, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh. Pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, akar tanaman lebih kuat, dan yang paling penting adalah kualitas produk tanaman akan lebih baik,” tandasnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.