Tag Archives: Ichwan Arif

Latih Kemandirian dan Kerja Sama, Siswa Spemdalas Susur Sungai dan Main di Kolam

Game Outbound
Siswa Spemdalas sedang melaksanakan permainan di kolam saat kegiatan outbound di di Lembah Pendawa, Pandaan, Pasuruan, Senin (10/2/2025). (Ichwan Arif)

PCM GKB – Susur sungai dan main di kolam menjadi permainan akhir di acara Outbound siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di Lembah Pendawa, Pandaan, Pasuruan, Senin (10/2/2025).

Setelah makan siang, siswa Kembali ditantang dalam 2 permainan yang memiliki unsur air. Sebelum siswa bermain dalam kolam, mereka berpetualang dengan menyusuri sungai dengan kejauhan sekitar 250 meter. Setiap sesi, baik kelompok putra dan putri, secara bergantian untuk menyusuri Sungai yang di kanan kiri banyak batu berukuran besar.

Setelah menyelesaikan susur sungai, mereka akan menunggu giliran dengan cara duduk di tepi kolam sebelum bermain di dalam kolam dengan ketinggihan selutut orang dewasa. Sambil memberikan semangat pada 2 kelompok dalam melakukan permainan di dalam kolam, mereka berteriak dan bertepuk tangan.

Dalam permainan di dalam kolam, setiap kelompok yang terdiri dari 8 siswa harus menaiki ban sejumlah 4 yang sudah dikat bergandengan. Cara permainan, yaitu kedua kelompok akan melakukan kompetisi menuju garis finish.

Susur Sungai
Siswa Spemdalas sedang melaksanakan susur sungai di kegiatan outbound di di Lembah Pendawa, Pandaan, Pasuruan, Senin (10/2/2025). (Ichwan Arif)

Ketika mereka mengawali kompetisi, terlebih dahulu mereka harus memukul bola yang digantungkan di sekitar tali hijau yang melintang di atas kolam, sebagai penanda kelompok akan melajukan ban dengan kekuatan kaki dan tangan.

Mereka akan ‘mengayu’ laju ban secepat-cepatnya sampai di garis finish. Dalam kolam dengan panjang lebar sekitar 20 meter kali 10 meter ini, siswa melaju arah ban dan selanjutnya akan menyetuh dengan cara memukul bola sebagai penanda kelompok telah selesai dan sampai di garis finish.

“Permainan ini seru karena harus basah-basahan,” Arya Bima Arrasyid.

Dia mengaku sangat senang bisa menyusuri Sungai dan bermain di dalam kolam. Keduanya ada unsur air. “Ini yang membuat acara game ini seru dan menarik,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan, Ahmad Rafif Athallah. Dia menceritakan kegiatan susur Sungai awalnya sedikit takut, tetapi ketika kaki sudah masuk ke sungai, sudah tidak lagi. “Tapi Ketika jalan harus berhati-hati karena banyak batu besar di dasarnya,” ujarnya. (*)

Penulis Ichwan Arif

Outbound Spemdalas di Lembah Pendawa, Siswa Nikmati Rainbow Sliding dan Naik Perahu

Siswa Spemdalas
Siswa kelas VIII Spemdalas mengikuti kegiatan outbound di Lembah Pendawa, Senin (10/2/2025). (Ichwan Arif)

PCM GKB – Rainbow sliding atau perosotan pelangi dan fun boad menjadi awalan dalam kegiatan outbound siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di Lembah Pendawa, Senin (10/2/2025).

Rainbow slide atau perosotannya memiliki warna yang berbeda-beda seperti pelangi, sesuai dengan namanya. Warna-warni ini menarik perhatian meski dari kejauhan. Tak hanya seru untuk bermain menjadi ucapan selamat datang bagi siswa sebelum mengikuti game dalam kegiatan tahunan outbound ini.

Perosotan ini terbuat dari plastik khusus dengan warna yang berbeda-beda. Ada tiga jalur yang bisa digunakan untuk meluncur. Lembah Pendawa merupakan wisata yang sedang viral yang terletak di Jalan Sedap Malam Nomor 99, Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Tempat wisata ini berada di 2 gunung, Gunung Arjuno—Welirang maupun Gunung Bromo.

Outbound Spemdalas
Siswa kelas VIII Spemdalas saat sedang naik fun boat (Ichwan Arif)

Pendidikan Karakter

Sebelum kegiatan, Kepala Spemdalas Yugo triawanto, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan pentingnya Pendidikan karakter disiplin dalam membangun jiwa sukses.

“Maka, disiplin harus diutamakan di mana dan kapan pun. Maka, kegiatan outbound ini menjadi media untuk berlatih disiplin,” ujarnya.

Outbound

Siswa kelas VIII Spemdalas saat sedang naik rainbow sliding (Putri)

Dia menyampaikan, disiplin waktu dan tanggung jawab harus terus dilatih dan di kedepankan di mana pun. Maka, karakter ini harus menjadi ciri siswa sukses.

Kegiatan outbound siswa kelas VIII Spemdalas di Makoyah Lembah Pendawa ini diawali dengan naik rainbow sliding dan fun boat. Siswa dan semua guru pendamping wajib naik dua permainan awal tersebut.

“Senang banget bisa naik rainbow sliding dan fun boat,” ujar Muhammad Fahreza Putra Rachmadanni.

Fahreza, sapaan akrabnya, mengaku senang karena bisa naik permainan ini sebelum kegiatan permainan di kegiatan outbound.

Setelah mengikuti game awal, siswa mengikuti opening briefing dan koordinasi kelompok sebelum mereka mengikuti gun games, ice breaking, dan outbound carracter building yang dilakukan tim Makoya.

Kegiatan outbound ini selanjutnya akan mengikuti tim SAR, susur sungai, renang secara terpisah siswa putra dan putri. (*)

Penulis Ichwan Arif

Ketika Hidup Tak Seindah Drama Korea Dibahas di Kammil Spemdalas

Siswa kelas VIII ICP 2 Spemdalas Ziyad Danish saat menyampaikan materi di kegiatan Kajian Muslim Milenial (Kammil), Jumat (7/2/2025). (Haris)

PCM GKB – Hidup Tak Seindah Drama Korea disampaikan Siswa kelas VIII International Class Program (ICP) 2 SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Ziyad Danish dalam kegiatan Kajian Muslim Milenial (Kammil), Jumat (7/2/2025).

Dalam kegiatan yang dilakukan di Masjid Taqwa Spemdalas, di awal materi menjelaskan pengertian drama Korea. Drama Korea adalah serial televisi yang berasal dari Korea Selatan.

“Genre-nya sangat beragam, seperti romantis, komedi, fantasi, hingga sejarah. Drama ini menarik perhatian dunia karena, pertama jalan cerita yang emosional dan dramatis,” jelasnya.

Kedua, lanjutnya, pemeran yang menarik dan berbakat dan ketiga kualitas produksi yang tinggi, mulai dari sinematografi hingga musik.

Dia memaparkan, ciri drama korea terletak pada karakteristik, antara lain romantisme yang berlebihan, kisah cinta selalu digambarkan sempurna, tetapi tidak realistis, fonflik cepat selesai.

“Selanjutnya, masalah besar kerap diselesaikan dengan mudah dan ending bahagia. Sebagian besar cerita memberikan akhir yang memuaskan, tetapi tidak menggambarkan realita hidup,” tambahnya.

Drama korea, tekannya, itu menghibur, tetapi tidak seharusnya menjadi acuan hidup, karena hidup nyata jauh lebih kompleks.

Hidup Menurut Al-Quran

Dia menyampaikan hidup dalam perspektif al-Quran. Dalam ayat al-Quran, “Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya… ” (QS. Al-Mulk: 2)

“Penjelasan, pertama hidup adalah ujian yang diberikan Allah SWT, penuh dengan cobaan dan tantangan. Kedua, tidak semua perjalanan hidup berakhir dengan kebahagiaan di dunia, tetapi bisa membawa kita menuju kebahagiaan akhirat, ketiga Islam mengajarkan untuk menghadapi kenyataan dengan tawakal, sabar, dan syukur,” paparnya.

Refleksi, tambahnya, drama Korea menggambarkan hidup yang mudah dan penuh keindahan, tetapi kenyataan seringkali lebih berat karena hidup adalah ladang amal. Hidup adalah ujian yang penuh tantangan.

“Tidak semua keinginan kita terwujud, tetapi itu adalah bagian dari rencana terbaik Allah. Allah menjanjikan bahwa setelah kesulitan, pasti ada kemudahan, “Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. ” (QS. Al-Insyirah: 6).

Hikmah yang bisa dipetik, Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan, dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan… ” (QS. Al-Hadid: 20)

“Dalam surah itu, pelajaran yang bisa diambil, pertama drama Korea bisa menjadi hiburan, tetapi jangan membuat kita lupa bahwa hidup nyata adalah ladang amal. Kedua, jangan membandingkan hidup kita dengan cerita yang hanya fantasi. Ketiga, kebahagiaan sejati hanya dapat diraih melalui kedekatan dengan Allah Swt,” katanya.

Simpulan dari penjelasan ini, tekannya, hidup tak seindah drama Korea, tetapi akan terasa indah jika dijalani sesuai dengan ajaran Islam.

“Fokuslah pada kenyataan hidup, karena setiap cobaan akan membentuk kita menjadi hamba yang lebih kuat. Kebahagiaan bukan diukur dari kesempurnaan hidup, tetapi dari kedekatan kita dengan Allah,” tandasnya. (*)

Penulis Ichwan Arif

Di English Funtastic East Java 202, Siswa Spemdalas Panen Prestasi

Siswa Spemdalas
Siswa Spemdalas meraih prestasi di ajang English Funtastic East Java 2025 yang diselenggarakan Himpunan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMG, Jumat-Sabtu (31/1-1/2/2025).

PCM GKB – English Funtastic East Java 2025 yang diselenggarakan Himpunan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menjadi ajang mendulang prestasi bagi siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat-Sabtu (31/1-1/2/2025).

Koordinator Bidang Bina Prestasi Pengembangan Diri (PD) Fihalisa Mughi Tri Alya, S.Hum. mengucapkan Alhamdulillah siswa bisa dan berani mencoba untuk terus mengukur kemampuan.

“Mereka sudah keberanian dengan cara mengikuti lomba ini hingga mencapai posisi terbaik di setiap cabang perlombaan masing-masing.” Kata Lisa, sapaan akrbanya.

Dia menuturkan, prestasi ini tidak serta nerta didapat oleh siswa. Prestasi ini dimulai dengan proses pembinaan yang inten yang dilakukan guru Spemdalas. “Hampir 1 bulan, mereka mengikuti program pembinaan yang dilakukan di sekolah,” paparnya.

Total, lanjutnya, ada 3 guru yang memberikan pembinaan secara intensif sampai pada pendampingan di lokasi lomba ini. “Ini adalah proses pembinaan dan pemberian motivasi yang diberikan sekolah pada anak-anak kami untuk bisa meraih prestasi terbaiknya,” ucapnya.

Ukir Prestasi

Lisa mengatakan dalam ajang yang dihelat di UMG ini, siswa Spemdalas berhasil meraih 6 prestasi yang membanggakan.

“Keenam prestasi itu diukir di 3 ajang lomba English Olymiad, Speech, dan The Voice,” jelasnya.

Berikut prestasi yang telah diukir siswa Spemdalas.

1. English Olymiad

 1st winner : Gavin Wilian kelas IX B

 3rd winner : M. Nararya Purwanto kelas IX ICP 1

2. Speech

1st winner : Felecia Claryce Abida kelas VII ICP 2

2nd winner : Sabrina Salsabila Erdesya kelas VII ICP 2

3. The Voice

2nd winner : Azalia Mercyana Zahira kelas VII ICP 1

3rd winner : Azahra Aribah Tachir kelas VII ICP1

Selamat! (*)

Penulis Ichwan Arif

Ketika Kepala Spemdalas Bicara Organisasi dan Pemimpin, Ini Penjelasannya

Yugo Triawanto
Yugo Triawanto saat menyampaikan materi di acara Pendidikan Dasar II dan Serah Terima Jabatan II Dewan Kerabat Penghela HW Smamio, Jumat (31/1/2025).

PCM GKB – Organisasi itu harus memiliki tujuan, aturan, pengurus, dan anggota disampaikan Kepala SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Yugo Triawanto, M.Si., Jumat (31/1/2025).

Dalam kegiatan Pendidikan Dasar II dan Serah Terima Jabatan II Dewan Kerabat Penghela HW SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, lulusan S2 Fisika Instrumentasi ITS ini mengatakan syarat organisasi itu memiliki goals, rules, pengurus, dan anggota.

“Maka, untuk menjadikan organisasi, dibutuhkan teamwork, partner, dan memiliki visi dalam mencapai kesuksesan,” kata penghobi coding hardware dan elektronika ini.

Dalam materi keorganisasian ini, dia juga menjelaskan jenis organisasi. Bahwa jenis organisasi itu ada yang formal, nonformal, dan informal. Maka, jelasnya, di dalam organisasi dibutuhkan pola komunikasi yang baik antaranggota.

“Ada pola ke atas, ke bawah, secara vertikal dan juga horisontal,” katanya guru fisika yang memiliki motto jadilah manfaat bagi orang lain ini

Dalam kesempatan yang sama, dia juga melontarkan pertanyaan ke peserta, “Kita pingin jadi pemimpin yang seperti apa?”

Dia mengatakan untuk menjadi pemimpin, menurut John Maxwell harus memiliki 5 level. Pertama posisi. Pada tingkatan ini, pemimpin sering kali mengendalikan karyawan dengan menerapkan aturan dan wewenang.

Hal ini memaksa karyawan untuk bertindak dengan cara tertentu karena mereka harus melakukannya, bukan karena otonomi mereka.

Level kedua, izin. Izin merupakan tahap kepemimpinan berikutnya, yang menunjukkan bahwa pemimpin benar-benar telah memiliki izin untuk memimpin.

Pada level ini, pemimpin telah mendapatkan kepercayaan dari karyawan. Begitu karyawan merasa dihormati, mereka akan mulai mendengarkan dan mengikuti dengan sukarela.

Level ketiga, produksi. Hasil akhir menjadi dasar untuk menilai kualitas seorang pemimpin agar karyawan selalu percaya dan bertahan.

Namun, beberapa pemimpin tidak dapat berpindah dari Level 2 ke Level 3. Hal ini karena mereka tampaknya tidak menghasilkan hasil positif apa pun bagi organisasi. 

Level keempat, pengembangan SDM. Pengembangan personel dan akuisisi bakat sangat penting bagi pengembangan bisnis. Hal ini membutuhkan investasi besar dalam faktor-faktor seperti keuangan, waktu, dan pola pikir calon karyawan. 

Level kelima, puncak. Faktanya, tidak banyak pemimpin yang dapat mencapai level ini. Pada tahap ini, pemimpin harus memiliki keterampilan dan kemampuan kepemimpinan yang mendalam.

Mereka akan menciptakan prestasi dan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan bisnis, sehingga mendatangkan manfaat bagi karyawan. 

Ketrampilan Manajer

Dia menyampaikan, ketrampilam yang diperlukan manajer pada semua tingkatan. Pada manajer puncak harus memiliki ketrampilan konseptual, manajer menengah memiliki ketrampilan manusiawi atau sosial, sedangkan manajer tingkat pertama pada ketrampilan teknis.

Bagaimana kita mengamati SDM? Dia menjelaskan untuk mengamati  Sumber Daya Manusia (SDM) bisa dilakukan pada 2 hal, pertama dari segi performance dan kedua dari potential-nya. “Dari 2 hal inilah kita bisa melihat kualitas SDM yang ada di organisasi kita,” jelasnya.

Pertanyaan kedua pun dia lontarkan ke peserta, “Bagaimana menilai keberhasilan organisasi kita?” Dia memaparkan untuk bisa melihat keberhasilan organisasi, kita bisa melihat dari sehi Key Performance Indicator (KPI).

“Melalui KPI ini kita bisa melihat organisasi secara attainable (dapat dicapai), measurable (terukur), specific (spesifik), time-bound (terikat oleh waktu), dan relevant (relevan)-nya,” katanya. (*)

Penulis Ichwan Arif

Serunya Siswa Spemdalas Berliterasi dengan Membaca Novel

literasi

Najwa Asyilah Chairani (kanan) saat membaca novel Hujan karya Tere Liye (Ichwan Arif)

PCM GKB –  Berliterasi dengan membaca novel menjadi media sangat penting dalam praktik pembelajaran karakter.

Inilah yang dilakukan siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dalam pembelajaran literasi, Jumat (24/1/2025).

Hal inilah yang dilakukan siswa Spemdalas Najwa Asyilah Chairani. Siswa kelas VIII B ini mengaku sangat menyukai novel. Dalam novel terdapat banyak cerita tentang kehidupan yang patut untuk dibaca sekaligus dipelajarai.

Contohnya dalam novel Hujan karya Tere Liye. Dalam novel ini bisa melihat penggambaran kehidupan seseorang. Bukan hanya alur cerita, kita juga bisa mengetahui permasalahan sekaligus bagaimana solusi yang dilakukan tokoh.

“Dengan membaca novel juga kita bisa berimajinasi sendiri, membayangkan cerita sekaligus kehidupan yang digambarkan melalui cerita. Ini sangat berbeda ketika menyaksikan film karena dalam film kita sudah disuguhkan oleh sutradara. Kita hanya menyaksikan saja,” katanya.

Hal serupa juga disampaikan Naura Barizah Afkariha. Teman Najwa Asyilah Chairani ini, saat membaca novel 7 Prajurit Bapak karya Wulan Nuramalia, mengaku sangat menyukai pengalaman dari masing-masing tokoh.

“Kita bisa mengetahui masing-masing karakter tokoh dalam cerita,” katanya.

Selain itu, jelasnya, kita juga bisa mengetahui isi pesan yang disampaikan pengarang melalui amanat cerita. “Di sinilah kita akan mendapat banyak pesan moral tentang kehidupan,” ucapnya.

Penulis Ichwan Arif.

Spemdalas Borong 5 Medali di Ajang OMBN

Spemdalas
Spemdalas memborong 5 medali dalam ajang OMBN tingkat Nasional yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Semarang 25 Januari 2025. (Lisa)

PCM GKB – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik memborong 5 medali dalam ajang Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) tingkat Nasional yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Semarang 25 Januari 2025.

Wakil Kepala Spemdalas bidang Kurikulum Jamilah, M.Pd. menyampaikan Alhamdulillah Spemdalas berhasil meraih lagi prestasi tingkat internasional dalam event Olimpiade Muhammadiyah berprestasi nasional.

“Dalam OMBN tersebut, Spemdalas berhasil membawa pulang 5 medali, Muhammad Fahreza Putra Rachmadanni 8E (MTQ juara 2), Carissa Veda Bramantio 9icp2 (Juara 2 HQ), Muhammad Fikri Rachmansyah 8A (Juara 1 MTK), Raquella Kanza Rahmadhani 7B (Juara 1 IPA), dan Jaw San Ali 9E (Juara 2 MTK),” katanya.

Dia menuturkan, dari bidang akademik kami mengikuti Olimpiade mapel mulai dari tingkat kabupaten yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember. Seluruh siswa yang mengikuti lomba berhasil lolos ke tingkat provinsi yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari.

Dari 4 bidang olimpiade yang diikutkan kami berhasil maju ke tingkat nasional untuk bidang matematika dan IPA. Pembinaan intensif telah kami lakukan mulai dari tingkat kabupaten dilanjut dengan tingkat provinsi dan akhirnya di tingkat nasional.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada anak-anak yang sudah tekun berlatih. Guru pembina yang sudah telaten memberikan pembinaan dan juga membantu mempersiapkan detail dalam perlengkapan penunjang dan teknik menjawab soal. Keberhasilan ini juga berkat dari orang tua yang selalu memberikan support kepada sekolah.

Peraih Juara 1 matematika Muhammad Fikri Rachmansyah mengaku deg-degan, jantungan, minder, kurang pede. Deg-degan lagi, overreacted. “Tantrum dalam hati gitu,” ucap siswa kelas VIII A ini.

Dia berharap semoga waktu lombanya ditambah menjadi 90 menit. Dalam kesempatan yang sama dia membagi tips agar bisa meraih juara. “Yang penting paham materi sama logikanya. InsyaAllah setelahnya bisa paham ilmu matematika lanjutan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Raquella Kanza Rahmadhani. Siswa kelas VII B yang meraih juara 1 IPA ini mengaku sedikit gugup.

“I feel excited about this competition, ada sedikit rasa gugup, tapi itu justru memotivasi aku untuk berusaha lebih keras lagi,” ucapnya.

Dia berharap bisa tampil maksimal, mendapatkan hasil yang terbaik, dan menambah pengalaman baru. “Tips supaya bisa menang lomba dari aku dalah persiapan yang matang, percaya diri, mulai belajar dari jauh jauh hari, lalu tetap tenang saat lomba,” tuturnya tersenyum. (*)

Penulis Ichwan Arif.

Latih Karakter, Siswa Spemdalas Lakukan Outbound di Agrowisata Bhakti Alam Pasuruan 

Spemdalas
Siswa Spemdalas melakukan kegiatan outbound di Agrowisata Bhakti Alam Pasuruan Jl. Raya Ngembal, Kec. Tutur, Kab. Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).

PCM GKB – Latih karakter, siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik melakukan kegiatan outbound di Agrowisata Bhakti Alam Pasuruan Jl. Raya Ngembal, Kec. Tutur, Kab. Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).

Dalam kegiatan yang dikemas Science Trip, siswa kelas IX melakukan budidaya tanaman dan pengolahan bahan pangan menjadi produk yang bernilai ekonomi dan mengikuti game dalam kegiatan outbound.

Wakil Kepala Spemdalas bidang Kurikulum Jamilah, M.Pd. mengatakan tujuannya untuk menambah wawasan siswa terkait budidaya tanaman dan pengolahan bahan pangan menjadi produk yang bernilai ekonomi.

“Selain itu siswa juga diajak untuk refreshing dengan berbagai permainan outbound untuk melatih fokus dan kerjasama siswa,” katanya.

Dalam kegiatan outbound, siswa bisa mengikuti kegiatan flying fox maupun titian tali. Adrenalin siswa dipompa melalui seitas tali. “Ini adalah bentuk pembinaan karakter keberanian yang ditekankan dalam permainan di kegiatan ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Koordinator kegiatan Sumiah, S.Pd. Dia menyampaikan dalam kegiatan outbiund, siswa dibagi 2 kelopok besar laki-laki dan perempuan. Siswa laki-laki melakunan outbound sedangkan kelompok putri ikuti kegiatan edukasi.

“Kegiatan edukasinya ada 4 hal, mulai dari perah susu, pengolahan susu, tanam padi dan edukasi ikan atay kelinci. Jadi siswa tidak hanya diberikan game yang menitikberatkan pada pembinaan karakter, tetapi juga ada nilai edikasi yang bernama science. Ini pun sesuai dengan nama kegiatan Science Trip,” jelasnya.

Dia memaparkan, kelompok putri selesai edukasi rolling dengan permainan siswa putra. Dalam kegiatan ini, siswa Spemdalam mengikuti education trip dan game yang dipandu langsung dari provider dari Agrowisata Bhakti Alam Pasuruan.

“Dalam kegiatan siswa juga bisa melakukan free time berupa ATV, berenang, dan trik gallery,” tambahnya. (*)

Penulis Ichwan Arif

Wawasam Cross Cultural Understanding, Spemdalas Datangkan Native Speaker from Colombia

Spemdalas

Kepala Spemdalas Yuyo Triawanto, M.Si. (kiri) dan native speaker from Colombia Felipe Uribe Barreto saat berbincang di Excellent Room, Senin (20/1/2025)

PCM GKB – Untuk menguatkan wawasam cross cultural understanding, SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik mendatangkan Native Speaker from Colombia Felipe Uribe Barreto, Senin-Jumat (20-24/1/2025).

Berlabel Native Speaker Encounter, Enhance Language Skills Through Immersive interaction with a Native Speaker, Peneliti lingkungan dan kehutanan Felipe Uribe Barreto akan berinterasi dengan guru dan siswa.

Kepala Spemdalas Yuyo Triawanto, M.Si., mengatakan target dan tujuan menghadirkan native speaker ke Spemdalas adalah memberikan pengalaman kepada siswa, terutama kelas International Class Program (ICP) untuk berinteraksi dan mempraktikkan bahasa asing yang sudah dipelajari.

“Selain itu juga untuk meningkatkan wawasan cross cultural understanding pada siswa ICP,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, dalam obrolan ringan, dia mengatakan kesibukan Felipe di Indonesia terkait bidang hukum lingkungan serta terkait tentang kehutanan.

“Selain itu, dia juga melihat pengaruh komposisi agama dengan kultur di Indonesia serta di Colombia. Dalam diskusi, dia juga bicara budaya ngopi dan makan di Colombia dan proses masuk S2 di Colombia,” jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Kepala Spemdalas bidang Kurikulum Jamilah, M.Pd. Dia mengatakan kehadiran native speaker dari Colombia dapat memberikan dampak terbaik bagi siswa, guru, dan sekolah.

“Target dan tujuan menghadirkan native speaker ke Spemdalas adalah memberikan pengalaman kepada siswan terutama kelas ICP,” katanya.

Dia berharap kehadirannya bisa memberikan motivasi dalam berkomunikasi bahasa Inggris.

Terkesan dengan Spemdalas

Koordinator ICP Fitriatus Sa’adah, S.Pd. menjelaskan Mr. Felipe sebelumnya belum pernah ke Gresik. Ini kali pertama beliau ke sini. “Perasaan beliau ketika di Spemdalas merasakan atmosfer suasana yang sangat ramah, siswanya asik dan suka menyapa,” katanya.

Di sini beliau sangat senang karena disambut dengan baik oleh semua warga sekolah, makanan di gresik semuanya lezat.

Ada beberapa jajanan tradisional yang beliau makan dan katanya lezat, yaitu bubur mutiara, lemper, jubung, salad buah, bikang, maupun pudak. “Makanan ini semua lezat,” katanya seraya menirukan Mr. Felipe.

Dia menceritakan, ketika pertama kali tiba di Spemdalas, Kepala Sekolah langsung menyambut. Dia diajak berbincang agak lama dengan berbahasa Inggris.

“Bapak Kepala Sekolah berharap Mr. Felipe bisa enjoy di Spemdalas, bisa berkomunikasi dengan baik dengan siswa dan juga bisa memberikan wawasan global terhadap pelajar internasional,” jelasnya.

Bagaimana dengan guru Spemdalas, dia mengatakan, Mr. Felipe mengaku guru di Spemdalas semuanya ramah, dari satpam, driver, maupun pramubakti.

Beliau menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya karena tidak menyangka mendapat pengalaman yang begitu berharga di sini. “Kesan yang indah juga setiap pagi dia masih tetap bisa minum kopi hitam tanpa gula disediakan oleh sekolah kerena itu kebiasaan beliau di Colombia,” ucapnya. (*)

Penulis Ichwan Arif

Darul Arqam Bahas High Performance Team, Ini Penjelasannya

Luthfi Arif, M.Pd saat menyampaikan materi How to Building High Performance Team di acara Darul Arqam untuk Kepala dan wakil kepala sekolah AUM Pendidikan di lingkungan GKB Gresik di Rayz UMM Hotel, Malang, Sabtu (17-18/1/2025).

Perencanaan hingga inspirasi, mulai dari membuat perencanaan, memberikan ruh menjadi inspirasi bagi tim, dan memberikan ruh atas sebuah rencana  dengan menanamkan nilai, keyakinan, dan purpose: mengapa kita melakukan.

PCM GKB – Lima alasan mengapa kita butuh tim disampaikan Luthfi Arif, M.Pd. dalam acara Darul Arqam untuk Kepala dan wakil kepala sekolah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Pendidikan di lingkungan GKB Gresik, Sabtu (17-18/1/2025). 

Acara yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik dengan mengangkat tema Inculcating Muhammadiyah’s Values and Virtues ‘Together Stronger and Stronger Together’ di Rayz UMM Hotel ini, dia menjelaskan tim yang kuat terdiri dari individu yang masing-masing membawa keahlihannya dan bekerja menuju tujuan Bersama.

Mengangkat materi How to Building High Performance Team, dia mengatakan 5 alasan kita membutuhkan tim. Pertema, idealnya organisasi terus berkembang, sehingga menjadi semakin komplek.

“Kedua kondisi eksternal dan perubahan yang begitu cepat. Ketiga, butuh peran helicopter view agar bisa melihat kondisi internal dan eksternal. Keempat, mengingatkan dan menagih pekerjaan (akuntabilitas),” jelasnya.

Kelima, lanjutnya, agar menjad autopilot, system digerakkan banyak orang, mengontrol, memastikan.

Kunci Utama

Dia menjelaskan kepemimpinan merupakan kunci utama membangun high performance team. Salah satu hukum kepemimpinan adalah hukum katup, tinggi rendahnya prestasi sebuah organsasi sangat dipengaruhi oleh kadar kepemimpinan

“Dari perencanaan hingga inspirasi, mulai dari membuat perencanaan, memberikan ruh menjadi inspirasi bagi tim, dan memberikan ruh atas sebuah rencana  dengan menanamkan nilai, keyakinan, dan purpose: mengapa kita melakukan,” terangnya.

Dari pengorganisasian hingga memotivasi. Mulai dari proses mencapai tujuan organisasi, organizing meliputi penugasan setiap aktivitas, membagi pekerjaan secara spesifik, dan menentukan siapa yang mengerjakan tugas apa.

“Termasuk motivasi: proses membangun instensitas, arah dan ketekunan untuk mencapai tujuan, intensitas, niat/goal, arah/proses, dan ketekunan berupa komitmen,” sambungnya.

Mulai dari menggerakan hingga melayani, tiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, pemimpin harus punya kapasitas melayani atau serving, dan melayani berfokus pertama pada pertumbuhan tim, sebagai cara untuk mencapai kesuksesan bagi wali siswa, penyelenggara dan diri sendiri.

Dari pengendalian hingga pembinaan, menjalankan fungsi control untuk memastikan (supervise, pengawasan, inspeksi hingga audit) dan melakukan pendampingan/coaching untuk meningkatkan kapasitas.

Dari mengevaluasi hingga memberdayakan. Mulai dari evaluasi dan memberdayakan tim dan memberdayakan dan menjadikan mereka menjadi pemimpin seperti dirinya. (*)

Penulis Ichwan Arif