PCM GKB – Majalah Kuntum Ikatan Pelajara Muhammadiyah (IPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhaammadiyah memberi penguatan literasi ke Pimpinan Ranting (PR) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Sabtu (14/6/2025).

Dalam kegiatan Rihlah Goes to Yogyakarya dengan tema The Story of Teenagers, Learning about Muhammadiyah, siswa IPM Spemdalas melanjutkan acara dengan sharing sassion dengan Redaktur Majalah Kuntum di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam materinya, Chief Operating Officer (COO) Majalah Kuntum Astri Ivosahara, S.H., M.Kn. menjelaskan Kuntum adalah media cetak yang berada di bawah naungan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

“Kuntum memiliki segmentasi pelajar hingga remaja berusia 14-22 tahun. Majalah ini pertama terbit di 1976, bedirinya Kuntum tidak lepas dari peran beberapa tokoh yang dulu aktif dalam organisasi Muhmmadiyah seperti: Emha Ainun Nadjib, Adil Amrullah (Adik Emha), Buldanul Khuri (Tokoh Perbukuan di Yogya),” jelasnya.

Majalah Pelajar Kuntum, lanjutnya, merupakan majalah pelajar yang pada mulanya diterbitkan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (yang dulu adalah menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah) Kota Yogyakarta pada tahun 1976.

Bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta waktu itu agar menyetujui dan memberi dukungan serta modal untuk segera menerbitkan majalah khusus untuk para pelajar atau remaja.

Akhirnya, tuturnya, diambil suatu kesepakatan untuk segera menerbitkan sebuah majalah, yang pada waktu itu langsung oleh Majelis Pendidikan dan Kebudayaan diberikan modal awal untuk penerbitan yang pertama kalinya, yang dalam pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Yogyakarta.

Prestasi Majalah Kuntum

Dia mengatakan, prestasi Majalah Kuntum antara lain dalam ajang ASEAN Ten Accomplished Youth Organizations (TAYO) Award, IPM membawa Kuntum maju dan memenangkan predikat sebagai Majalah Pelajar Muslim Terbaik se-Asia Tenggara.

“Selain itu, Majalah Kuntum pernah meraih Rekor Muri sebagai majalah pelajar tertua se-Indonesia tahun 2023,” ucapnya.

Ide Menulis

Dalam mencari ide, Admin Media Sosial Bendina Morezky dan Reporter Faiz Fahrezi secara bergantian menjelaskan terkait ide menulis. Di awal sesi, Bendina Morezky bertanya kalau menulis tidak ada ide, terus mau tulis apa? “Silakan menulis rubrik trending, isu yang sedang ramai di media sosial. Diangkat dan diulas dalam sebuah tulisan,” jelasnya.

Dia menuturkan, dalam menulis juga tidak kalah penting adalah mengumpulan data. “Setelah data terkumpul, maka kita harus segera menulis,” jelasnya. (*)

Penulis Ichwan Arif