Tag Archives: SD Berlian

Ini Kunci Keberhasilan Tafidz Class Program Berlian School

Berlian School
Rijalul Fikri, Wakil Kepala Bidang ISMUBA SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik saat menyampaikan sosialisasi

PCM GKB – Tahun keempat, Tahfidz Class Program atau TCP SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) siap dibuka. Sosialisasi program ini diikuti 41 calon wali siswa yang memiliki komitmen sekaligus antusias terhadap Tahfidz Class Program, Sabtu (3/5/25).

Dari 166 calon siswa Berlian School tahun pelajaran 2025-2026, 41 diantaranya akan mengikuti seleksi Tahfidz Class Program. Sebagai bentuk pengenalan potensi calon siswa dan eksplorasi motivasi, Berlian School mengajak calon siswa untuk menghafal dengan gembira melalui video dan kegiatan menarik lainnya.

Bersamaan dengan itu, calon wali siswa mengikuti sosialisasi program yang disampaikan langsung oleh wakil kepala Berlian School Rijalul Fikri M Pd.

Tahfidz Class Program atau TCP telah diimplementasikan di Berlian School sejak tahun pelajaran 2022-2023. Tiga tahun berjalan, TCP telah mengantarkan siswa-siswi program ini untuk menghafal Juz 30, 29 dan 28 dan diuji langsung dalam ikhtibar Tahfidz oleh Tajdid Center PDM Gresik.

2025-2026 menjadi tahun keempat yang telah dipersiapkan untuk menyambut generasi baru TCP. Dengan program unggulan diantaranya daurah tahfidz, tahfidz journey hingga tahfidz goes to mosque, harapannya menjadi sarana menghafal yang menyenangkan bagi siswa.

Rijalul Fikri menyebutkan sekolah berkomitmen dalam pengembangan kelas tahfidz ini melalui studi banding ke pondok pesantren maupun sekolah dengan program tahfidz lainnya yang telah lebih dulu mengimplementasikan program ini.

“Dalam mendampingi siswa menghafal diperlukan kolaborasi, komitmen dan komunikasi yang istikamah antara guru dan orangtua. Harapannya ini menjadi kekuatan dalam memberikan motivasi dan penguatan mental ananda dalam menghafal,” ungkapnya.

Melalui pengembangan kurikulum khusus kelas tahfidz, sekolah mengupayakan keseimbangan pembelajaran tahfidz dengan pembelajaran umum. Meski secara kuantitas pembelajaran tahfidz lebih banyak, tetapi dalam pengajaran materi umum akan digunakan metode khusus yang diikhtiarkan untuk mengakomodasi pembelajaran siswa.

Rijalul Fikri di akhir sesi juga memberikan penguatan bahwa Tahfidz Class Program atau TCP ini akan berhasil jika implementasinya dilaksanakan secara kolaboratif antara orangtua dan guru. (*)

Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif

Lailatul Qadar Berhasil sampai Final Disampaikan di Iftar Ning Berlian

Berlian School
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Yusuf Diachmad Sabri, S.T., M.B.A saat menyampaikan materi.

PCM GKB – Iftar Ning Berlian (INB) SD Muhammadiyah 2 (Berlian School) GKB Gresik dilaksanakan Jumat (21/3/2025).

Kegiatan sore hari ini dihadiri oleh kelas V-VI, Alumni Berlian School, Ikwam Berlian dan guru karyawan Berlian School.

Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Yusuf Diachmad Sabri, S.T., M.B.A dalam materinya manyampaikan kita harus memanfaatkan 10 hari terakhir bulan Ramadan dengan baik agar menjadi orang yang bertaqwa.

Pak Sabri panggilan akrabnya, beliau menyampaikan orang yang bertaqwa adalah orang yang berjalan penuh dengan duri menurut sahabat Umar.

“Artinya berjalan dengan berhati-hati. Jadi taqwa yaitu berbuat segala sesuatu dengan hati-hati dan tidak melanggar perintah Allah serta menjalankan perintah-Nya,” katanya.  

Dia juga menjelaskan apa saja yang bisa mendapat nilai banyak ketika bulan Ramadan yaitu mengaji, memperbanyak shalat malam, infaq, terawih atau tahajud, apa yang bisa mengurangi nilai marah-marah, berbohong, berbicara kotor, membicarakan teman dan mendiskualifikasi yaitu mokel atau makan dan minum dengan sengaja.

Pak Sabri juga memberi perumpanaan berpuasa itu seperti bertanding jadi harus menyiapkan strategi jika tidak, maka akan menyerah di tengah permainan jadi harus berlatih karena itu penting kalau tidak berlatih akan merasa berat di akhir. Maka sejak kita kecil kita berlatih puasa sampai dhuhur, jika sudah kuat lanjut puasa sampai sore dan jika sudah kuat akan selesai sampai magrib.

Jika dalam bertanding mengalami keraguan pada diri bahwa kita akan kalah tandinh maka kita harus berfikir atau memiliki motivasi bahwa kita harus menang dan pada bulan Ramadan ini ada malam yang baik daripada seribu bulan yaitu malam Lailatul qadar karena kita akan mendapatkan pahala yang sangat banyak dan berlipat ganda dan langsung mendapat pahala dari Allah.

“10 hari terakhir bulan Ramadan termasuk babak Final dalam permainan,” ucapnya.

Dia berpesan untuk sahabat Berlian yaitu kita harus selalu belajar karena ilmu turunnya dari Allah, jujur dalam perbuatan dan juga perkataan, serta menghormati orang tua dan guru. (*)

Penulis Alsalimatus Sa’diyah. Editor Ichwan Arif

Ikuti PKDA, Siswa SD Berlian Belajar Salat Gerhana

SD Berlian
Muhammad Hamizan Aisy saat menjadi imam dalam praktik sholat gerhana (Nurul Qomariyah)

PCM GKB – Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) belajar salat gerhana dalam kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA), Kamis (6/2/2025).

Dalam materinya, Wakil Kepala Sekolah bidang ismuba, Rijalul Fikri, S.Si., M.Pd. saat mengawali materi PKDA di Aula Berlian School.

“Anak-anak hari ini kita akan belajar ke ruang angkasa. Semua tenang dan kencangkan ikat pinggang karena roket akan segera meluncur ke langit,” ucapnya.

Fikri menyampaikan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini kita akan menyaksikan salah satu ciptaan Allah Swt yang luar biasa yaitu fenomena alam gerhana bulan dan matahari. Sebagai seorang muslim kita disunnahkan untuk melakukan sholat gerhana. Gerhana bulan diperkirakan terjadi tanggal 13-14 Maret dan gerhana matahari di akhir bulan Maret.

“Salat gerhana hanya dilaksanakan saat  gerhana terjadi. Ada dua macam, yaitu salat kusuf (gerhana matahari) dan khusuf (gerhana bulan). Hukum melaksanakan sholat ini adalah sunnah muakkad,” terang Fikri.

Dia bertanya, “Apakah kalian sudah ada yang pernah mengikuti sholat gerhana si masjid sekitar rumah kalian?”

“Saya pernah,” jawab Mochammad Zakir Maulana kelas 5 Beta dengan lantang.

Interaksi antara Fikri dan siswa kelas V membuat materi sholat gerhana ini semakin menarik sehingga rukun sholat gerhana bisa dipahami siswa dengan baik. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat seperti sholat sunnah lainnya tetapi memiliki perbedaan.

Perbedaannya adalah dalam setiap rokaat terdapat 2 kali takbir, 2 kali rukuk, 2 kali i’tidal, 2 kali sujud, 1 kali duduk iftirosy dalam setiap rakaat dan ditutup dengan penyampaian khutbah.

Tidak hanya materi yang disampaikan, siswa kelas V diajak untuk mempraktikkan secara langsung tata cara sholat gerhana. Di akhir mareri, siswa menyaksikan video di YouTube Tata Cara Sholat Gerhana menurut Muhammadiyah.

Hamizan Aisy Kelas V Alpha secara serentak ditunjuk oleh teman-temannya untuk menjadi imam. Semua siswa secara tertib berdiri untuk memulai sholat dengan panduan ajakan sholat oleh Hamizan.

Hamizan panggilan akrabnya menyampaikan bahwa ini kali pertama mempraktikkan sholat gerhana. Dia merasa senang karena dipercaya teman-temannya untuk menjadi imam sholat gerhana. Meskipun baru pertama kali praktik, anggota kader Berlian School ini tidak bingung karena sudah mendengarkan materi dari ustadz Fikri.

“Kegiatan PKDA hari ini menurut saya sangat bermanfaat karena kita bisa mengetahui tentang gerhana dan tata cara sholat gerhana. Kita juga diingatkan untuk terus memperbanyak ibadah kepada Allah di bulan Ramadhan,” ujarnya.

Dia akhir sesi, Fikri berharap siswa sudah bisa mempraktikkan salat gerhana dengan tertib dan khusyuk. Itu artinya materi pada hari ini sudah kalian pahami dengan baik. “Besok saat ada gerhana bisa kalian ikuti sholat di masjid bersama orang tua,” tandas. (*)

Penulis Nurul Qomariyah. Editor Ichwan Arif 

PKDA Berlian School, Siswa Belajar Salat Istisqo’

Guru Berlian
Siswa kelas IV Berlian School belajar Salat Istisqo’ di Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA, Kamis (6/3/2025).

PCM GKB – Siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) belajar Salat Istisqo’ di Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA, Kamis (6/3/2025).

Diawali dengan menonton video ilustrasi, Khoirul Anam, S.Pd. menjelaskan bahwa sholat istisqo’ adalah sholat sunnah minta hujan. Sholat istisqo’ di laksanakan pada siang hari di tanah lapang yang kering.

“Sholat istisqo’ ini seperti sholat ied  dilakukan 2 rakaat, rakaat pertama 7x takbir, rakaat kedua 5x takbir. Setelah sholat imam berkhutbah dan mengajak memohon ampun kepada Allah,” ujarnya

“Lantas, apa perbedaanya?” tanya kepada anak-anak

Anam panggilan Akrabnya, menjelaskan perbedaan sholat ied dan istisqo’ adalah tata cara berdoa. Seperti halnya yang pernah dilakukan oleh Rasulullah ketika berdoa setelah sholat minta hujan tangannya di angkat sampai terbuka bagian ketiaknya.

Selain itu, lanjutnya, ketika berdoa shorban yang di bawah di pindahkan atau dibalik dengan harapan supaya Allah membalik keadaan yang susah di balik oleh Allah menjadi keadaan yang lebih baik.

“Kalau sholat ied, ndak boleh membawa binatang ternak, tapi kalau sholat istisqo’ boleh. Kalau sholat ied di anjurkan menggunakan busana terbaik, tapi kalau sholat istisqo’ memakai busana yang paling sederhana,” jelasnya

Koordinator sarana Berlian School ini juga menambahkan, bahwa sholat ied itu dilakukan setahun sekali setiap kalender hijriyah 1 syawal dan 10 Dzulhijjah. Sedangkan kalau sholat istisqo’ hanya ketika kekeringan atau kemarau panjang dan tidak ada air.

“Bisa jadi 2th sekali, 3th sekali, bahkan 4th sekali juga bisa, melihat kondisi yang terjadi di Indonesia,” ucapnya.

Siswa Berlian School
Siswa kelas IV Berlian School belajar Salat Istisqo’ di Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA, Kamis (6/3/2025).

Praktik Sholat Istisqo’

Melalui kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) Berlian School siswa dikenalkan dengan sholat sunnah istisqo’, tidak hanya materi saja melainkan anak-anak di ajak praktik sholat istisqo’.

“Ustadz, saya gak bawa shorban bagaimana memindahkannya?” tanya Ananda Dhirgham kelas 4 Pyramida.

“Anak-anak, karena ini hanya simulasi supaya kalian semua bisa membedakan sholat ied dan istisqo’, jadi sementara sajadah kalian di lipat panjang dan ditaruh dipunggung sebelah kiri. Kemudian nanti setelah ustadz menyampaikan khutbah singkat dan hendak memulai berdoa shorban dipindahkan ke sebelah kanan,” jawab guru Ismuba itu.

Dia memberikan penguatan kepada para siswa bahwa kemarau panjang itu salah satunya karena banyak umat Allah yang berbuat maksiat atau pendosa besar, sehingga menyeruh umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah Swt. mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang. (*)

Penulis Alimmatul Ghoriyah. Editor Ichwan Arif

Kisah Inspiratif di Kajian Ramadan Spemdalas

Kajian Ramadan Spemdalas
Muhammad Taufiq, M.Ag. saat menyampaikan Kajian Ramadan di Spemdalas, Selasa (4/3/2025). (Ichwan Arif)

PCM GKB – Iskandar Zulkarnain dan predikat muttaqin disampaikan di Kajian Ramadan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Selasa (4/3/2025).

Kajian yang dilaksanakan di Ruang CAC Spemdalas, pemateri Guru Al-Islam SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) Muhammad Taufiq, M.Ag. mengutip buku berjudul Tasawuf Modern karya Prof Buya Hamka.

Dia menjelaskan tiga tipe manusia seperti ada dalam pasukan Iskandar Zulkarnain. “Ketika itu dia memerintahkan pasukannya untuk berlayar melewati sungai pada malam hari. Pasukannya disuruh ambil barang yang ada di dalam sungai dengan karung dan dinaikkan kapal,” cerita Ketua PCM Manyar Gresik ini.

Ketika itu, lanjutnya, ada tiga kelompok pasukannya yang berpendapat beda. “Ada kelompok yang tidak ambil apa pun dengan alasan capek dan buang-buang waktu saja. Kelompok kedua, hanya ambil setengah karung saja karena supaya tidak berat dan kapal tidak terlalu sesak. Kelompok ketiga menuruti semua pesan Iskandar Zulkarnain, yaitu ambil semua barang di sungai dan dinaikan kapal,” jelasnya.

Taufiq melanjutkan, ketika semua karung dibuka pada waktu pagi, ternyata isinya adalah emas dan berlian. “Kita bisa mengambil hikmah dari tiga tipe ini ketika menunaikan ibadah puasa. Tipe pertama, orang yang tidak mendapat apa-apa. Tipe kedua, orang yang hanya dapat setengahnya saja. Atau seperti tipe ketiga yang mendapatkan semua,” tegasnya.

Untuk mendapatkan predikat muttaqin dan kualitas hidup sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT, Taufiq menyarankan bulan Ramadan ini harus dijadikan sebagai bulan untuk meningkatkan kualitas ibadah, juga secara sosialnya.

Cerita ini, sambungnya, mengandung hikmah tentang pentingnya memuliakan bulan suci Ramadan. Cerita ini menceritakan tentang perasaan prajurit yang mengambil bagian dalam ibadah puasa Ramadan. 

Perasaan prajurit yang mengambil bagian dalam ibadah puasa Ramadan, yaitu prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesalinya, prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang bercampur penyesalan, prajurit yang sungguh-sungguh mengambil merasa sangat bahagia, dan prajurit yang sungguh-sungguh mengambil bagian dalam ibadah puasa Ramadan merasa bahagia karena dialah yang paling banyak perbendaharaannya. (*)

Penulis Ichwan Arif

Di Acara International Day, Berlian School Teken MoA BIPA Unesa

SD Berlian
Kepala dan Wakil Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB bersama Tim BIPA UNESA pada pembukaan kegiatan International Day(Alba)

PCM GKB – Penandatangan kerja sama Memorandum of Agreement (MoA) antara SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik dengan Bagian Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) resmi dilakukan pada pembukaan kegiatan International Day, Kamis (20/2/2025).

Pembukaan acara International Day bertemakan Stepping Closer to Globalized Future diikuti oleh seluruh siswa kelas I-VI.

Kegiatan ini berlangsung meriah karna seluruh siswa dan guru Berlian School memakai pakaian bertemakan internasional. Banyak dari mereka yang memakai pakaian dari wilayah asia.

Tak hanya itu kemeriahan itu terlihat dari adanya bazar, pengenalan beberapa budaya asing serta booth-booth yang di desain sesuai dengan negara tiongkok, turki dan korea.

Acara pembukaan International Day dipandu oleh guru SD Muhammadiyah 2 GKB Fatma Hajar Islamiyah, S.Pd dan Devi Ratna Savitri, S.Pd.

Siswa Berlian School
Penampilan ost tari pada pembukaan International Day SD Muhammadiyah 2 GKB (Alba)

Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB, Farikha SPd menyampaikan di kegiatan ini anak-anak akan diajak berkunjung dan mengenal tiga negara yang mana tiga negara ini dikemas dalam beberapa booth di antaranya booth Tiongkok, Turki dan Korea.

“Di kegiatan ini kita dapat berkunjung ke tiga negara tanpa menaiki pesawat, waah seruu ya!” tambahnya.

Tiga mahasiswa asing Unesa turut memeriahkan kegiatan International Day diantaranya Hyorin Kim asal korea, Wu Yutong asal Tiongkok dan Havanur Sonmez asal Turki.

Pembukaan International Day juga menampilkan bakat dari enam siswa di beberapa bidang ost, diantaranya ost tari, ost story telling dan OST musik.

Ost tari SD Muhammadiyah 2 GKB yang diwakili oleh Clara Yumna Dian Dharma IV Tajmahal, Yasmin Dewi Zahira Wairissal IV Ka’bah, Nadhifa Azzahra Amrullah IV Piramida dan Clairenigzie Callysta Cynglung V Gamma menampilkan tari Pupusan Pudak.

Ost story telling yang di wakili oleh Alisha Zahira VI Amazing menampilkan cerita dengan judul Lion and Mouse.

Diakhir penampilan, Cendani Galuh Andara IV Al Hambra berhasil membuat seluruh siswa dan guru terpukau dengan lagu yang dibawakannya berjudul “Speechless”.

Acara pembukaan International Day ditutup dengan penandatanganan kerja sama MoA antara pihak BIPA yang ditandatangani oleh Dr. Octo Dendy Andriyanto, SPd., MPd dengan SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik yang ditandatangani oleh kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Farikha, S.Pd. (*)

Penulis Novia Qurrati A’yunina. Editor Ichwan Arif

Ini Oleh-Oleh Outing Japanese Berlian School di Unair

Siswa Berlian School
Awarding penulis huruf hiragana terbaik (Putri Ayu/Selawe.com)

PCM GKB – Siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) berkesempatan belajar langsung bahasa  Jepang di Fakultas Ilmu Bahasa (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Jumat  (21/2/2025).

Bertemakan Unite Energy, Create Momentum, kegiatan Outing Class Japanese & English Club (OST Berlian School) mengajak langsung siswa Berlian School untuk belajar sosial culture budaya Jepang bersama mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Bahasa (FIB) Unair. Kegiatan ini diikuti oleh 65 siswa yang merupakan siswa kelas II-VI.

Setibanya di sana siswa Berlian School disambut dengan tarian yosakoi yang bertempat di Ruang Siti Parwati Fakultas Ilmu Budaya. Setelah menampilan tari, MC yang memandu acara memberikan sedikit penjelasan mengenai tarian tersebut.

Tari yosakai merupakan merupakan tarian pembuka yang energik yang memberikan semangat kepada orang-orang yang menontonnya. Sontak salah satu siswa Berlian School M. Zakir Maulana mengacungkan tangan untuk mengambil kesempatan bertanya lebih lanjut.

Foto bersama seluruh peserta Outing Class Berlian School (Albani/Selawe.com)

“Kak, apa nama alat musik yang digunakan untuk  tarian itu? Dan kapan saja biasanya  tarian tersebut tersebut ditampilkan?” tanyanya.

“Nama alat ini adalah naruko. Tarian ini biasanya ditampilkan saat acara adat atau resmi di Jepang, yang lebih spesifik juga disana ada festival yosakoi yang tentunya tarian ini adalah primadonanya,” terang MC

Masuk pada acara inti yaitu peserta outing dibagi menjadi 2 kelompok untuk menempati pos dan saling bergantian. Pos pertama yaitu belajar tentang Aisatsu (salam) dan Jikishoukai (Perkenalan diri) dalam bahasa Jepang. Sedangkan kelompok kedua yaitu belajar menulis huruf Hiragana.

Di pos pertama siswa belajar beberapa materi tentang Aisatsu dan Jikishoukai dalam bahasa Jepang, diantaranya: ohayou (selamat pagi), konnichiwa (selamat siang), konbanwa (selamat sore), arigatou gozaimasu (terimakasih), sayounara (selamat tinggal), hajimemashite watashiwa …… desu (untuk memperkenalkan nama), watashiwa . . . . sai desu (untuk memeperkenalkan usia), watashiwala . . . . .kara kimashita (untuk memperkenalkan asal) dan masih banyak lagi.

Selanjutnya, di pos ke dua anak-anak diajarkan cara menulis huruf hiragana dan mempraktikannnya. Huruf hiragana adalah salah satu jenis huruf dalam bahasa jepang yang digunakan untuk menulis kosakata asli dalam bahasa Jepang.

Di sana anak-anak diajarkan menulis huruf hiragana dasar dan hiragana turunan. Setelah diberikan materi anak anak dituntun untuk menulis langsung huruf hiragana pada selembar kertas hvs dan dan tinta sumi (tinta chat hitam khusus kaligrafi Jepang).

Siswa kelas 6 Diligent Qoid Ghurril Muhajjal menceritakan keseruan pengalaman pertamanya menulis huruf hiragana. “Awalnya bingung pada saat materi, tetapi ketika sudah mulai praktik dan tadi diberikan contoh jadinya lumayan lah tulisanku,” ucapnya sambil tersenyum.

Di akhir sesi anak-anak diminta untuk menuliskan harapannya pada selembar kertas tanzaku dan diikat langsung di ranting pohon bambu. Kemudian dilanjutkan dengan awarding penulisan huruf hiragana terbaik untuk peserta.

Kepada kontributor selawe.com, Pembina Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang Dhaniswari Ananta Ayu, S.Hum., M.Hum. menyampaikan kesan dan harapannya untuk siswa Berlian school.

“Saya merasa sangat kagum dengan siswa Berlian School karena tadi sekilas saya dengar bahwa di sekolah mereka sangat sering didatangkan foreigner dari berbagai mancanegara artinya anak-anak punya kesempatan untuk terbuka wawasan dan sudah terbiasa melihat berbagai culture yang sangat berbeda dari Indonesia,” katanya.

Dia berharap semoga dengan belajar bahasa di tempat ini nanti anak-anak dapat melihat dan mengambil sisi positif dari budaya jepang seperti cara memahami dan menyapa orang lain serta ke depannya menginspirasi anak-anak untuk studi lanjut di sana ataupun belajar tentang kemajuan teknologi negara Jepang,” pungkasnya. (*)

Penulis Dyah Nurmalita Sari. Editor Ichwan Arif

Siswa Berlian School di Belajar Bareng Native dari Turki, Ini Keseruannya

Havvanur Sonmez saat memerikan hadiah kepada Almeera allesha wicaksono dan Muhammad Ammar Raffasya Hidayat kelas 2 An Nahl (Putri Ayu Melyana Indrawati)

PCM GKB – Keseruan Siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) dalam kegiatan Belajar Bareng Native Speaker Asal Turki dalam International Day, Kamis (20/2/2025).

“Selam, Merhaba! Saya Havva dari Turki dan berumur 19 tahun,” Kalimat sapaan dan perkenalan diri oleh Havvanur Sonmez dari Turki berhasil memesona dan memikat perhatian siswa Berlian School.

“Siapa yang tahu ini apa?” tanya Havva dengan menunjuk pada hiasan balon udara yang besar di stand Turki saat mengakrabkan diri dengan siswa Berlian School. “Balon udara, Cappadocia,” jawab siswa dengan serentak.

“Saya suka sekali dekorasinya, saya tidak berhenti memfoto karena begitu menyukai hasil dekorasi yang menampilkan beragam hiasan khas Turki, berasa di negeri sendiri,” ungkapnya.

Mahasiswa BIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sudah berada di Indonesia selama enam bulan ini mengajak siswa untuk mengenal lebih dalam tentang Negara Turki. Dia menjelaskan kalau negaranya itu Istimewa “Bir Baskadir Benim Memleketim” yang terletak di antara dua benua yaitu, Eropa dan Asia.

Havva panggilan akrabnya mengawali dengan menyampaikan 11 kosa kata yang digunakan orang Turki dalam berkomunikasi. Dia lalu menunjukkan beberapa gambar minuman dan makanan dari negara Turki, seperti teh turki, ayran, kopi turki, baklava, dolma, dan lahmacun.

“Saya tahu itu piza, saya suka,” sela Almeera Allesha wicaksono kelas 2 An Nahl.

“Ini bukan piza, ini namanya lahmacun terbuat dari adonan tepung yang tipis diberi bumbu dan irisan daging cincang di atasnya. Orang Turki biasanya makna lahmacun dan minum ayran yang terbuat dari air, garam, dan yoghurt,” jelas Havva.

Gadis bermata cokelat dan berkulit putih ini dengan ngan telaten dan senyum yang selalu merekah dari bibirnya menjawab semua pertanyaan siswa tentang negaranya. Dia kagum dengan keingin tahuan mereka tentang kosa kata dalam bahasa Turki. Bahkan tempat-tempat bersejarah juga kesenian asli khas turki.

“Saya bersemangat datang lebih pagi karena sekolah mengadakan acara International Day. Hari ini pertama kalinya saya bertemu dengan orang dari Negara Turki secara langsung. Miss Havva ternyata sangat ramah dan menyenangkan sehingga saya enjoy selama belajar tentang Negara Turki, seperti makanan, kesenian, dan beberapa kata seharian,” ujar Rei Rosyaila Roxanne Rosyadi.

Roxanne, panggilan akrabnya mengatakan awalnya dia malu dan sedikit takut saat ke depan dan melafalkan angka satu sampai lima menggunakan bahasa Turki tetaapi Miss Havva membantunya ketika ada yang kurang tepat. Siswa kelas 6 Amazing ini memiliki keinginan untuk ke Turki karena sangat menarik.

Senada dengan Muhammad Aufar Al Faris menyampaikan bahwa kegiatan International Day ini sangat bagus yang membuat para siswa bahagia dan senang karena bisa belajar tentang negara lain. Selain itu, dia bisa bertemu dan bertanya dengan orang Turki Secara langsung.

Siswa kelas 5 Delta ini memiliki keinginan bisa pergi Ke Turki untuk menaiki balon udara di Cappadocia dengan suasana yang menyenangkan di sana. Di akhir wawancara dia memiliki harapa ada guru tamu dari negara yang lain untuk menambah pengetahuannya.

Havva penyuka sate dan geprek di Indonesia takjub dengan keramahan siswa Berlian School. Mereka mendengarkan dengan baik saat dia menjelaskan tentang negaranya. Tidak sedikit yang mengantre untuk bertanya kepadanya saat sesi tanya jawab. Apalagi saat siswa kelas level kelas 1 dan 2 memberikan hadiah berupa gambarnya saat memberikan materi di lembaran kertas yang diambil dari buku.

“Wah, lucu sekali, saya suka. Ini pesis baju saya hari ini. Pintar sekali mereka menggambar saya. Saya mau bawa ini ke negara saya sebagai kenang-kenangan. Saya juga membawa cincin dan jepitan rambut ini ke Turki. Saya senang diberi hadiah dari anak-anak. Mereka semua baik,” ucap Havva.

“Apakah kalian mau ikut saya ke Turki? Ayo, saya tunggu empat bulan lagi di negara saya!” tandas Havva sebelum mengakhiri acara.

“Hoşça kal! (sampai jumpa) ucapkan kepada saya untuk perpisahan,” tandasnya. (*)

Penulis Nurul Qomariyah. Editor Ichwan Arif

Vibes Korea di Berlian School di International Day, Ini Keseruannya

SD Berlian
Vibes Korea Banget Aula SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik di acara International Day, Kamis (20/02/2025).

PCM GKB – Vibes Korea Banget Aula SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) di acara International Day, Kamis (20/02/2025).

“Annyeonghaseyo,” sapa meriah Hyorin Kim dari Korea Selatan membuat siswa Berlian School terpukau dan terpanah.

“Hai anak-anak, saya bisa bahasa Indonesia, loh,” ujarnya

Mahasiswa Bipa Unesa ini mengajak siswa siswi belajar mengenal budaya dan bahasa yang ada di korea selatan dengan media power point, dia menjelaskan bahwa Korea memiliki makanan khas yang banyak di gemari oleh warga Indonesia, diantaranya adalah Kimchi, Bulgogi, bibimbap, dan tteokbokki.

“Aku pernah makan kimchi, tapi lupa rasanya,” celetuk Kelas 3 Firdaus siswa Shabir Amar Tsaqif Effendi.

“Kimchi itu enak, dia terbuat dari sayuran yaitu sawi putih atau lobak Korea dengan berbagai macam bumbu, seperti bubuk cabai (gochugaru), daun bawang, bawang putih, jahe, dan jeotgal. Di Indonesia ada juga yaa,” ujar Kim

Kim panggilan akrabnya juga menjelaskan kepada anak-anak mengenai Korea Selatan secara geografis, populasi penduduk, ibu kota, bahasa, dan juga adat.

“Ibu Kota Korea Selatan adalah Seoul, di Korea itu nama bahasanya  hangeul, kalau baju adatnya seperti yang kim pakai yaitu hanbok,” tambahnya

“Adakah yang tau mata uang negara korea?” tanya kim sambil tersenyum manis melihat hebonya anak-anak berebut mengangkat tangan untuk menjawab.

“Won,” serentak jawab siswa Berlian School.

Vibes Korea di Berlian School

Vibes Korea membuat anak-anak ikut merasakan sedang belajar langsung di Korea Selatan, teriak ceriah penuh wajah kegembiaraan membuat Mahasiswa Bipa Unesa ini kaget. “Saya kaget pertama masuk kesini, muridnya banyak, sekolahnya besar, bagus dan bersih,” ujarnya

Melalui wawancara kontributor Selawe.com, mahasiswa Bipa Unesa ini mengaku sudah 6 bulan di Indonesia. Dia akan belajar selama 1th di UNESA dengan Program Pertukaran Mahasiswa luar negeri. Kim merasa senang ketika disambut oleh semua guru dan siswa dengan dekorasi nuansa korea, seperti sedang berada di Korea.

“Iih, ada yang pakai hanbok aku suka cakep,” celetuknya ketika melihat beberapa siswa menggunakan baju adat Korea

Senada dengan yang dirasakan oleh siswa Berlian School, senang dan bahagia bisa belajar dan bertemu  orang luar negeri.

“Saranghaeyo, hai kak cantik banget, putih banget, aku senang bisa bertemu,” sapa siswa kelas IV Pyramida Inayah Nada Zalfa.

Tidak hanya siswa yang belajar bersama dengan mahasiswa Bipa Unesa ini, tapi semua guru di Berlian School juga terbawa Vibes Korea.

Guru PJOK Agnes Yulita Sari, S.Pd sekaligus menjadi pemandu di Koren Vibes, dia mengaku merasa senang bisa mengetahui tentang korea selatan, sarana transportasi, dan segala hal yang ada di Korea Selatan.

“Ternyata selain cantik kakak kim ini juga baik dan ramah kepada anak-anak yang ada di Berlian School,” ucap bangga guru PJOK ini

“Semoga suatu saat nanti saya dan juga keluarga Berlian School bisa belajar disana dan jalan-jalan keliling Korea,” harapnya. (*)

Penulis Alimmatul Ghoriyah. Editor Ichwan Arif.

Wisuda Tahfidz BTC PDM Gresik, Berlian School Raih Penghargaan

Berlian School
Siswa Berlian School saat menerima penghargaan peserta wisuda terbanyak.

PCM GKB – SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik mengikuti Wisuda Tahfidz yang diselenggarakan oleh Badan Tajdid Center Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Ahad (16/2/2025).

Wakil Ketua PDM Gresik Anas Thohir, S.Ag., M.Pd.I.memberikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh wisudawan-wisudawati. “Penghafal Al-Quran adalah calon penghuni surga (Al-Quran memberi syafaat kepada orang yang menjaganya),” ungkapnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada wali wisudawan-wisudawati  bahwa penting dan harus ada anak-anak yang pendidikannya memperdalam agama khususnya Al Quran, sebagaimana yang hari ini diwisuda.

Anas —panggilan Anas Thohir S Ag M PdI— juga menghimbau kepada anak-anak untuk mondok dimana saja agar ada generasi-generasi penghafal Al-Quran yang tetap terjaga.

Dalam momen tersebut Berlian School mengikutsertakan sebanyak 58 siswa (terdiri dari 37 siswa Tahfidz Class Program dan 21 siswa Tahfidz Excellent) dan 1 guru. Jumlah tersebut mengantarkan Berlian School meraih penghargaan sebagai sekolah dengan peserta wisuda terbanyak di tahun 2025 ini.

Hal tersebut menambah semangat dan antusias anak-anak untuk terus menghafal. Hayyinatin, S.Pd. menceritakan kebahagiaan anak-anak saat menerima penghargaan.

“Anak-anak merasa sangat bahagia dan bangga saat diumumkan sebagai penerima penghargaan. Mereka lngsung maju semua dan naik ke panggung  berfoto bersama dengan ustadzah fafa selaku kepala sekolah  dan menerima penghargaan,” ungkapnya menggambarkan perasaan anak-anak.

Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik Farikha S Pd memberikan dukungan penuh dan senantiasa memotivasi siswa-siswi Berlian School untuk menghafal Al-Quran. Dia menyampaikannya dengan pantun khusus untuk generasi Al-Quran Berlian School.

Naik kapal ke Pulau kalimantan

Turun ke darat melihat kerlap kerlip lampu

Wahai anak-anak para penghafal Al-Quran

Terus semangat menghafal dan bahagia selalu

“Kami tentu saja sangat bangga, Berlian School menajadi lembaga dengan peserta terbanyak, karena merupakan bukti komitmen Berlian sebagai sekolah tahfidz yang turut mendukung gerakan muhammadiyah menghafal,” tuturnya. (*)

Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif.