Tag Archives: Sayyidah Nuriyah

Serunya Siswa Mugeb School Bikin Flipbook Refleksi Awal Semester

SD Mugeb
Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik membuat flipbook refleksi proses belajarnya di hari pertama semester 2, Kamis (2/1/2024). (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) refleksi proses belajarnya di hari pertama semester 2, Kamis (2/1/2024). Mereka kembali masuk sekolah setelah menutup semester 1 dengan liburan panjang dua pekan.

Bel berbunyi tanda waktu istirahat berakhir. Saat saya melangkah masuk kelas III Cairo, anak-anak masih bermain dengan teman-temannya. Ada pula yang menghabiskan jajannya.

Salam yang saya ucapkan membuat mereka tersadar waktu istirahat telah usai. Mereka kembali duduk di kursi masing-masing. Wajahnya tampak kurang semangat.

Rona wajah mereka berangsur berubah penuh senyuman ketika saya menanyakan keseruan liburan mereka. Lalu berlanjut membahas kesiapan mereka belajar sambil bermain. Ya, saya yang pagi itu bertugas sebagai guru pendamping di kelas tersebut, mengajak mereka bikin flipbook.

Seperti yang telah kami siapkan, anak-anak saya ajak untuk membuat flipbook dari hasil refleksi belajar mereka. Guru pengajar di kelas I-III pun melakukannya di kelas masing-masing.

“Ada yang masih ingat bagaimana keseruan proses belajar di semester 1?” Pertanyaan ini spontan memantik mereka memutar kembali memori menyenangkan yang telah berlalu. Satu per satu cerita mulai muncul dari tangan-tangan kanan yang terangkat.

“Wah, belajar jadi tambah seru ya kalau Ustazah Mar’a sering kasih tebak-tebakan gitu!” ujar saya menimpali Rizqiano, salah satu siswa yang teringat ketika wali kelasnya Mar’atus Sholichah, S.Pd mengajar dengan menyenangkan.

Setelah suasana cair, saya membagikan selembar kertas ke masing-masing siswa. “Nah, ayo kita tulis di sini ya pengalaman belajar yang paling seru menurut anak-anak tadi,” imbuh saya.

Kepada para siswa berseragam Hizbul Wathan (HW) itu, saya menjelaskan, mereka perlu melakukan refleksi untuk mempersiapkan diri menjalani proses belajar di semester 2. Saya bertanya retorik, “Kalau ingat pengalaman yang menyenangkan, rasanya jadi ikut senang, kan? Tambah semangat belajar.”

Selain itu, supaya anak-anak tahu bagaimana kesan terhadap pembelajaran kemarin dan harapan untuk pembelajaran selanjutnya.

Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik membuat flipbook refleksi proses belajarnya di hari pertama semester 2, Kamis (2/1/2024). (Sayyidah Nuriyah)

Proses Refleksi

Mereka pun antusias mulai dari menulis nama di kolom paling atas, paling kecil. Tertulis “Flipbook Refleksi Back to School” dengan kolom nama mereka di sana. Usai lama tak mendengar pertanyaan mainstream karena liburan, akhirnya hari ini saya kembali mendengar, “Ustaza, namanya ditulis nama lengkap atau panggilan?”

Saya jawab terserah. Kalau cukup ya ditulis lengkap. Kalau tidak cukup ya boleh nama panggilan.

Kemudian, berlanjut ke kolom di bawahnya. Ada pertanyaan perasaan selama belajar di semester 1. Emoticon senang, sedih, dan bosan tertera di sana. Saya kembali mendengar pertanyaan, “Jawabnya satu atau boleh lebih, Ustaza?”

Di sini, saya menekankan mereka bebas memilih perasaan mana saja yang mereka alami selama proses belajar sebelumnya. Kemudian, saya memberi kesempatan mereka menceritakan di hadapan teman sekelas tentang pengalaman apa yang membuat mereka memilih perasaan tersebut. Kisah mereka ada yang serupa, ada yang berbeda. Semuanya mengundang senyum atau gelak tawa.

Selanjutnya, saya mengajak mereka menguak pengalaman. “Tuliskan hal-hal yang menyenangkan ketika belajar di semester 1,” ajak saya lalu mereka menuliskannya.

Tidak butuh waktu lama, mereka lanjut mengisi kolom berikutnya. Kolom ketiga tentang “Kesukaanku”. Di sini mereka bisa mencentang atau menuliskan pelajaran apa saja yang mereka sukai. Sesekali saya menunjuk beberapa siswa untuk menceritakan alasannya menyukai mata pelajaran tersebut.

Kolom terakhir tentang “Harapanku”. Di sini, mereka bisa mencentang atau menambahkan tulisan harapan mereka. Ada gambar-gambar yang tersedia. Seperti tulisan rapi, lancar membaca, nilai bagus, hafal perkalian, disiplin waktu, selalu semangat, lancar berhitung, lebih mandiri, dan banyak teman.

Bikin Flipbook

Selanjutnya, anak-anak yang sudah selesai menulis bisa lanjut menggunting setiap kolomnya. Yang tidak membawa gunting pun belajar bersabar. Mereka menunggu temannya selesai menggunting baru meminjam.

Setelah itu, mereka menyusunnya secara bertumpuk. Dimulai kolom nama paling atas, lalu diikuti kolom pertama, kedua, ketiga, hingga keempat di bawahnya.

Berikutnya, mereka mengelem pada bagian yang sudah ditandai. Kemudian, menempel flipbooknya di kertas manila. Alhasil, semua flipbook tertempel di dinding depan kelas.

Ini sekaligus menjadi komitmen mereka memulai semester 2 dengan memori yang baik dan menyenangkan. Sebagai bekal di semester 2, mereka juga semangat belajar menyenangkan. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif.

Siswa Mugeb School Diajak Belajar 5 Hal di Apel Milad Ke-112 Muhammadiyah

PCM GKB – Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb School) Gresik diajak belajar 5 hal di Apel Milad Ke-112 Muhammadiyah, Senin (18/11/2024).

Diawal amanahnya, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Yusuf Diachmad Sabri, S.T., MBA, bertanya bagaimana anak-anak yang masih sekolah bisa mewujudkan kemakmuran untuk semua?

Sabri menegaskan, jawabannya hanya satu, belajar. Ia lantas melontarkan pertanyaan berikutnya: “Bagaimana belajar bisa berhasil dengan baik?” Untuk pertanyaan kedua, kata Sabri, jawabannya ada lima hal.

Pertama, sebelum belajar harus berdoa. “Karena belajar untuk mendapatkan ilmu,” ujarnya.

Ia lantas mengajarkan doa sebelum belajar: “Robbi zidni ilma warzuqni fahma.”

Selain berdoa, meraih ridha orangtua. Sebab, Allah ridha kalau orangtua ridha. “Jika ibu bapak ridha, Allah mengabulkan doa. Sebelum berangkat sekolah, jangan lupa pamit kepada orangtua,” terangnya.

Ketiga, harus jujur ketika belajar. Kalau ada yang curang atau mencontoh, kata Sabri, nilainya bisa terlihat bagus. Tapi kalau tidak bisa mencontoh, akan terlihat kemampuannya yang sesungguhnya.

Ia lalu bercerita, ada seorang anak yang pintar. Hidup di desa, dia diminta orangtuanya bertani. Allah lalu memberikan ilham: tempatmu tidak di sini. Dia lantas mau belajar lalu pamit ke orangtuanya.

“Nak, Ibu hanya punya 40 dirham untuk kamu dan saudaramu,” ujar sang ibu lalu memberikan 40 dirham kepada anak tersebut.

Siswa Mugeb School upacara bendera memperingati Milad Ke-112 Muhammadiyah. (Sayyidah Nuriyah)

Besoknya, dia berangkat. Sebelum berangkat, ibu berpesan, jangan berbohong.

Sang anak berangkat. Di tengah perjalanan ada perampok. Seluruh uangnya diminta. Perampok bertanya, “Kamu punya uang?”

Anak tersebut mengingat kata ibu, jangan berbohong. Ia jujur membawa 40 dirham. Perampok tertawa mendengarnya. Tapi ketika dicek, uangnya benar-benar ada.

Perampoknya insyaf usai mendengar kejujuran anak itu. Ia menyadari, “Selama ini saya tidak jujur pada Allah,” ujarnya.

Keempat, patuh kepada guru dan belajar dengan benar. “Karena Allah menurunkan ilmu salah satunya lewat bapak ibu guru,” ungkapnya.

Terakhir, kalau melakukan sesuatu jangan takut salah atau dimarahi. “Mending dimarahi sekarang, ada yang mengingatkan. Kalau kalian salah tapi bapak ibu guru tidak mengingat, itu bapak ibu guru yang salah,” terangnya.

Begitulah Sabri mengajak anak-anak Mugeb School memperingati Milad Ke-112 Muhammadiyah pada 18 November 2024 di lapangan sekolah. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif

Sayembara Asmaul Husna Warnai Lomba Peringatan Maulid Nabi Mugeb School 

Sayembara Asmaul Husna mewarnai peringatan Maulid Nabi di Mugeb School.Siswa jenjang kelas 2 yang menjadi juara Lomba Peringatan Maulid Nabi. (Isamasii Romadhona)

PCM GKB – Sayembara Asmaul Husna mewarnai peringatan Maulid Nabi di Mugeb School, Kamis (12/9/24). 

Pada H-3 Maulid Nabi, SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) mengadakan beragam lomba. Selain sayembara Asmaul Husna untuk kelas I-VI, yang berkaitan dengan Asmaul Husna juga ada lomba mewarnai doodle Asmaul Husna untuk siswa kelas I-III dan lomba membuat doodle kaligrafi Asmaul Husna untuk siswa kelas IV-VI. 

Selain itu, ada lomba nasyid tentang Nabi Muhammad Saw, audisi muadzin cilik, lomba berkisah, dan mini teatrikal. Alhasil, siswa fokus mengikuti lomba dan tak ada pelajaran di dalam kelas hari itu. 

Untuk mengapresiasi usaha mereka, Mugeb School menganugerahkan penghargaan dan hadiah kepada para pemenang. Awarding berlangsung pada Jumat (13/09/24).

Simak Dongeng

Sayembara Asmaul Husna mewarnai peringatan Maulid Nabi di Mugeb School.
Bunda Daniek berkisah di peringatan Maulid Nabi. (Isamasii Romadhona)

Siswa kelas I-VI mengikuti ceremony di lapangan futsal sekolah. Acara ini diawali dengan pembukaan. Kepala Mugeb School Mochammad Nor Qomari, S.Si menyampaikan sambutan. 

Berikutnya, ada peluncuran video Asmaul Husna siswa-siswi sekolah ramah anak itu. Suasana kian menyenangkan ketika anak-anak mendengarkan Bunda Daniek berkisah Sirah Nabawi.

Setelah itu, barulah penampilan mini teatrikal dari siswa kelas V dan penganugerahan penghargaan kepada pemenang lomba. 

Sayembara Asmaul Husna mewarnai peringatan Maulid Nabi di Mugeb School.
Pemenang lomba Maulid Nabi dari jenjang kelas 1. (Isamasii Romadhona)

Para Juara

Inilah daftar juaranya.

Lomba Mewarnai Doodle Kaligrafi Asmaul Husna

1 Alpen Arkhan Zabran A. W.

1 Fuji Jennahara Elshanum

1 Kilimanjaro Zahwatunnisa Hafiyah

1 Everest Khanza Ashalina Inara

1 Elbrus Raqhelya Rizkya Robbani 

2 Al Fatihah Emily Afsheena Widyananta 

2 Al Kahfi Sashi Omar Salsabila

2 Ar Rahman Azzam Aryatama Rabbani

2 Al Waqiah Nafil Ruwayfi

2 Al Mulk Alika Naila Putri

3 Athena Athiya Nur Shafeeya

3 Brisbane Ghaitsa Hazmi

3 Cairo Alghazy Rafardhan R.

3 Dubai Gendis Alesha Prameswari

3 Ecuador Abqory Alghazali

 

Lomba Membuat Doodle Kaligrafi Asmaul Husna

4 Nuh Dzakira Kayyasa Khumairah

4 Musa Naira Ula Naznin W.

4 Ibrahim M. Fashih Akbar Sulthani

4 Isa Naira Khusna Hananin

4 Muhammad M. Kenzo Al Ghany

5 Analyst Hayunda Almaydilla I. B.

5 Business Amecca Kiyara Nuraisya

5 Civil Kayla Anjani Azalia

5 Design Aqila Khaira Nurwaida

5 Engine Dorea Umi Hanifah

 6  Al Amin Renata Sherafina 

6 Shidiq Maritza Devina P. Y. 

6 Amanah Aisha Sasta Putri

6 Fathonah Alanna Khansa Khoirunisa

6 Tabligh Nasywa Aisha Azzahra

Pemenang dari kelas 4 SD Mugeb. (Isamasii Romadhona)

Sayembara Asmaul Husna

Terbaik Kelas 5

Terceria Kelas 1

Terkreatif Kelas 2

Terlancar Kelas 3

Tersemangat Kelas 4

Terkompak Kelas 6

 

Lomba Nasyid tentang Nabi Muhammad SAW 

Kelas 1 1 Elbrus

Kelas 2 2 Al Fatihah

Kelas 3 3 Dubai 

Kelas 4  4 Ibrahim 

Kelas 5 5 Civil 

Kelas 6 6 Tabligh

 

Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Siswa Mugeb School Kirab 

 

Lomba Audisi Muadzin Cilik

Juara 1 Riza Aditya Pratama (4 Nuh)

Juara 2 Arsakha Virendra Hermanto (4 Ibrahim) 

Juara 3 M. Finza Alkhalifi Supriadi (5 Engine)

Juara Harapan 1 M. Nizam Muazzam (3 Athena) 

Juara Harapan 2 Maulana Afkar (3 Dubai) 

Juara Harapan 3 Rafaeyza Alfarezel (2 Al Waqiah)

 

Lomba Berkisah

Kelas 3 Alesyah Akeyla (3 Brisbane)

Kelas 4 A’isyah Tsabita Ramadhani (4 Muhammad)

Kelas 5 Muhammad Grissee Alfahrizi (5 Engine) 

Kelas 6 Callia Atifa Kalani (6 Shidiq)

 

Lomba Mini Teatrikal

Juara 1 Kelas 5

Juara 2 Kelas 6. (*)

Penulis Queen Artamesia, Jurnalis Cilik Mugeb School. Editor Sayyidah Nuriyah

Peringati Maulid Nabi, Siswa Mugeb School Kirab  

Peringati Maulid Nabi, siswa Mugeb School kirab. (Nurma Aini Salsabila)

PCM GKB – Peringati Maulid Nabi, siswa bersama guru SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) kirab di lingkungan sekitar sekolah, Jumat (13/9/2024) pagi. 

Tepat pukul 08.30 WIB, setelah awarding (penganugerahan pemenang) lomba peringatan Maulid Nabi di lapangan futsal Mugeb School, para siswa berbaris. Kepala Sekolah Mochammad Nor Qomari, S.Si. bersama Ketua PRM GKB 2 Arif Zamzawi melepas kirab. Mereka meneriakkan takbir serta mengangkat bendera Muhammadiyah dan Mugeb School.

Barisan dibuka dengan mobil pick up yang mengangkut sound system. Sang pemimpin rombongan Ustadz A. Mujahidul Authon, S.Pd. juga berdiri di sana sambil berorasi seputar Maulid Nabi. Ia diikuti kumpulan anak-anak bertopeng yang berperan menjadi patung maupun sahabat Nabi.

Sembari bersholawat Nabi, Ustadz Authon menganjurkan untuk senantiasa meneruskan tradisi akhlaq yang Rasul ajarkan. “Marilah saling memahami, memaafkan, peduli, berbagi. Karena kita muslim, sesama Muslim adalah saudara,” ujarnya.

Sementara itu, kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Junio yang kompak berjas kuning berjalan di belakangnya. Adapun anak-anak Mugeb School kelas I-V yang berbusana Muslim nuansa putih mengikuti berbaris di posisi paling belakang.

Sebagian siswa berperan sebagai patung dan sahabat Nabi saat kirab. (Isamasii Romadhona)

Rute Kirab

Kirab Maulid Nabi dimulai dengan rute awal melewati Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Bangunan kampus ini berdiri tepat di depan Mugeb School. Rute berikutnya, melewati depan Gressmall lalu ke Jln. Bangka, Jln. Belitung Raya, dan Jln. Belitung Vlll. Tujuan terakhir, tentu kembali ke Mugeb School di Jln. Belitung IV No. 20. 

Meski berjalan cukup jauh dan panas, anak-anak tampak senang mengikuti kirab. Di tengah perjalanan, sesekali mereka mengeluh, “Capek.”

Di antara mereka, ada salah satu guru yang bersiaga mengangkut siswa sakit atau tidak kuat berjalan. Ialah Ustadz Fahilan Nur Bachtiar, S.Pd. yang naik motor. Melihat Ustadz Fahilan mengiringi mereka dengan naik motor, Tsuraya Nada Hamida, siswi kelas V Analyst jadi ingin dibonceng. 

“Wah, itu kan Ustadz Fahilan? Enak banget naik motor! Aku pengin dibonceng,” canda Nada, sapaan akrabnya.

Selama perjalanan, beberapa anggota komunitas PKS dan ustadz-ustadzah menjaga ketertiban siswa. Setelah kirab, lelah para siswa Mugeb School terobati dengan menikmati sajian bazar. (*)

Penulis Annisa Ezza Raissa dan Aisyah Nur Salsabila, Jurnalis Cilik Mugeb School. Editor Sayyidah Nuriyah

Latih Korlas Berkelas, Ikwam SD Mugeb Adakan Formilas

Ketua Ikwam SD Mugeb menyampaikan sambutan di Formilas. (Sayyidah)

PCM GKB – Ikwam SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) kembali menyelenggarakan Forum Silaturahmi Korlas (Formilas). Pertemuan rutin tiap awal periode ini berlangsung di aula sekolah, Selasa (10/9/2024).

Ketua Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik Maulidya Tri Anggraeni, S.Sos. saat sambutan memberikan semangat kepada para pengurus Ikwam dan koordinator kelas (Korlas). Di hadapannya, sebanyak 30 korlas duduk melingkar sesuai jenjang kelas.

Maulidya lalu mengapresiasi para bunda yang rela meninggalkan pekerjaan rumahnya pagi itu. “Harapan kami sebagai Ikwan harus lebih mantap lagi,” ujarnya.

Ia juga berharap, pertemuan ini bisa mengawali kegiatan korlas selama setahun ke depan. “Agar semakin baik karena kita wakil, mari kita bangun silaturahmi yang baik pula,” imbuhnya.

Akhirnya ia menanyakan komitmen para korlas. “Siapkah Bunda menjalankan amanah ini? Siap berbagi waktu menjalankan amanah? kita bergerak bersama untuk pendidikan anak kita,” tutupnya.

Korlas Berkelas

Selanjutnya, giliran Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari, S.Si memberikan sambutan. Ustadz Ari awalnya meneriakkan jargon, “Korlas, berkelas! Ikwam, cetar membahana! Mugeb, berakhlak mulia dan berprestasi!” Para Ikwam SD Mugeb maupun Korlas bergerak mengikutinya.

Ustadz Ari bersyukur, pada pagi itu yang mendung, mereka bertemu dan saling senyum. Mengingat biasanya hanya komunikasi melalui ruang maya.

“Terima kasih kepada Ikwam Mugeb School dan Koordinator Kelas. Formilas 24-25 ini adalah forum yang apik,” ungkapnya di depan Korlas kelas I-VI.

Kemudian, Bapak tiga anak itu berharap, tantangan ke depan bisa dihadapi dan mereka punya keterampilan berkomunikasi maupun problem solving (menyelesaikan masalah). “Putra-putri kita terus belajar, kita sebagai bunda, Ikwam dan Korlas juga harus belajar,” ajaknya.

Karena itulah Ikwam SD Mugeb menghadirkan Iska Ningrum Ristanti, S.I.Kom. Founder of Intuisi Consulting Agency ini membersamai mereka belajar tentang Effective Communication and Problem Solving Skills.

Di akhir sambutannya, Ustadz Ari mendoakan, “Semoga apa yang kita dapat bisa membekali kita untuk membersamai putra-putri sholeh kita sehingga mereka menjadi generasi pemenang masa depan.” (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah

Jurnalis Cilik SD Mugeb Bulatkan Tekad Belajar Menulis Berita Sekolah

PCM GKB – Jurnalis cilik SD Mugeb belajar menulis berita sekolah, Jumat (30/8/2024) pagi. Ini pelatihan perdana yang mereka ikuti usai dilantik pada Sabtu (17/8/2024) lalu. 

Pada internal house training alias pelatihan di dalam sekolah itu, 17 jurnalis cilik angkatan kedua belajar bersama Ustadzah Sayyidah Nuriyah, S.Psi. Ialah pembina jurnalis yang sehari-harinya menjadi Guru BK SD Mugeb.

Selain itu, para siswa juga mendapatkan motivasi dari Nada Janeeta Permana. Dia jurnalis cilik teraktif di angkatan pertama yang selama setahun menulis sepuluh berita di media PWMU.CO maupun web sekolah. 

Mengawali pelatihan itu, Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari, S.Si memberikan sambutan sekaligus motivasi. Secarik pantun pun ia lontarkan. 

“Manuk gelatik cucuk e biru. Mari dilantik gak oleh turu,” ujarnya.

Artinya, setelah dilantik, tidak boleh tidur atau tidak melakukan apa-apa. “Maka hari ini awal dari kalian beraktivitas, belajar bersama dalam komunitas jurnalis cilik,” terang Ustadz Ari.

Jurnalis Cilik deklarasikan bulatkan tekad.

Bulatkan Tekad

Ia pun mengajak para jurnalis cilik untuk menyatakan komitmen dan membulatkan tekad. Sambil tangan kanan menepuk dada kiri, mereka mengucapkan, “Bismillahirrahmanirrahim saya akan proaktif belajar dan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang sudah diprogramkan dalam komunitas jurnalis cilik SD Muhammadiyah 1 GKB.”

Ustadz Ari mengajak mereka untuk berniat sungguh-sungguh dalam hati karena Allah.

Ia lantas mengenalkan, program Jurnalis Cilik berada di bawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan Pendidikan Ustadzah Rizka Navilah Sari, S.Pd. dan Koordinator Literasi Ustadzah Kaiisnawati, S.Pd. 

Sebelum melaksanakan program ini, ia juga mengenalkan “senjata” yang mereka miliki. “Senjatanya ya hadir, kertas, alat tulis, dan lainnya,” urainya.

Baca juga: Tarjim Asmaul Husna Awali Halaqoh Ummahat

Dalam kesempatan itu, Ustadz Ari juga berpesan, agar pengetahuan dan keterampilan mereka semakin terasah, maka mereka harus fokus. “Semua ada ilmunya, makanya kalian harus belajar. Hal-hal yang penting menurut kalian, dicatat dan didengarkan,” pesannya.

Di akhir sambutannya, Ustadz Ari menekankan, jurnalis cilik SD Mugeb harus menghasilkan tulisan. “Kalian dinyatakan sukses kalau ada hasil karya kalian. Kalian satu tim. Harus kompak bekerja sama. Gagal itu boleh, yang nggak boleh itu menyerah. Yang penting berani menulis!” ujarnya.

Sambil menunjukkan contoh beberapa majalah karya SD lain, Ari menegaskan, “Banggalah kalau hasil tulisan kalian dinikmati orang lain!” (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah

Tarjim Asmaul Husna Awali Halaqoh Ummahat

Tarjim Asmaul Husna di Halaqah Ummahat. (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – Penampilan tarjim Asmaul Husna membuka Halaqah Ummahat Ke-4, Kamis (29/8/2024) pagi.  Penampilan ini dan serangkaian Halaqah Ummahat disiarkan melalui live Instagram @sd_mugeb.

Ketiga siswi kelas VI SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) tampil lincah memeragakannya. Yakni Aisha Sasta Putri, Ainayara Athaya Lera, dan Alexandria Catalea. 

Sebelum itu, ketiganya juga bergantian tadarrus sambil menunggu kedatangan jamaah dari kalangan wali siswa SD Mugeb. Mulai dari surat al-Qolam, ar-Rahman dan al-Mulk. 

Sementara mereka tadarus, para Ikatan Wali Murid (Ikwam) berjajar menyambut kadatangan para wali siswa. Mereka tersenyum sambil memberikan sekotak jajan dan segelas air mineral. 

Bunda Sukma Harum menyampaikan sambutan. (Sayyidah Nuriyah)

Kajian Rutin

Sebelum Ustadzah Evi Silvia Zubaidi menyampaikan materinya, Sukma Rahayu mewakili Ikwam SD Mugeb menyampaikan sambutan. 

“Pagi ini Ikwam beserta sekolah kembali rutin mengadakan kajian. Kajian ayahnya bulan depan, September. Bergantian dengan Halaqoh Ummahat,” terangnya.

“Kami, Ikwam dan sekolah, memohon support meramaikan kajian yang diadakan,” imbuhnya di Masjid Faqih Oesman Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).

Bunda Sukma lantas mengajak mereka manfaatkan sebaik mungkin momentum itu untuk menimba ilmu. Dengan demikian, ia meyakini, semua bisa menjadikan keluarga lebih baik. 

“Halaqoh kali ini mengambil tema membangun kesadaran diri sebagai umat terbaik. Sehingga menjadi seorang ibu yang bisa mendidik generasi penerus,” ungkapnya. 

Baca juga: Bersabar, Cara Bangun Kesadaran Diri sebagai Umat Terbaik

Ia lantas mengutip dari buku Ustadzah Evi di bab Titik Nol. “Kalau kita mau jujur, bertapa banyak lelah kita yang sia-sia. Sebab sedikit kebaikan dunia,” katanya.

“Tak ada bagian untuk kebaikan akhirat. Sebab tak pandainya kita mengawal niat. Karena tak sempat hati tersambung Ilahi. Inilah sebab lelah terjerumus kesia-siaan,” ujarnya sambil membaca buku itu. 

Akhirnya, ia menutup sambutannya dengan pesan. “Perjalanan terjauh manusia bukan dari satu tempat ke tempat lain melainkan dari pikiran ke hati dalam rangka meruntuhkan ego, menjadikan ikhlas, sabar dan bertakwa. Perjalanan yang membutuhkan banyak iman,” tutupnya. (*)

Penulis/Editor Sayyidah Nuriyah

Bersabar, Cara Bangun Kesadaran Diri sebagai Umat Terbaik

Ustadzah Evie Silfia Zubaidi menjelaskan di depan jamaah wali siswa SD Mugeb. (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik bersama Ikatan Wali Murid (Ikwam) kembali mengadakan Halaqah Ummahat, kajian untuk para bunda, Kamis (29/8/2024) pagi.

Di lantai 1 Masjid Faqih Oesman Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), para wali siswa SD Mugeb fokus menyimak Spiritual Motivator Ustadzah Evie Silfia Zubaidi. Halaqah Ummahat Edisi Agustus 2024 itu bertema Membangun Kesadaran Diri sebagai Ummat Terbaik.

Ustadzah Evi awalnya menyampaikan, “Islam agama terbaik karena Islam mengatur seluruh celah kehidupan kita. Dari bangun tidur sampai tidur lagi dalam Islam ada aturannya.”

Sebagai umat dalam kondisi terbaik, ia mengajak para jamaah untuk senantiasa bersabar. Sabar ini hendaknya dalam kondisi apapun.

Ustadzah Evi mengisahkan ketika menantunya melahirkan. Sang menantu tidak mengalami kontraksi sehingga sampai bayinya berusia 42 minggu, ia masih tenang. Kemudian, dibawalah ke rumah sakit untuk diinduksi. Setelah drip botol ketiga, akhirnya sang menantu melahirkan normal, dalam kondisi luar biasa.

Baca juga: Kanah Perdana PCNA GKB Kupas 6 Alasan Pakai Hijab

Hari berikutnya, ambeiennya tak bisa diselamatkan. Ia pun kembali ke rumah sakit untuk operasi ambeien beberapa hari setelahnya.

Tak berhenti sampai situ ujian keluarga mereka. Sang suami, anak Evi, tidak bisa menelan setetes air pun karena radang tenggorokan parah.

Mengetahui fenomena itu, anak bungsunya berkomentar, “Kasihan ya.” 

Mendengar komentar itu, Evi pun balik bertanya, “Kok kasihan?”

Ia lantas menjelaskan anak dan menantunya justru beruntung. “Mereka berdua itu masyaAllah, Allah sudah memberikan pahala melahirkan kalau ia Ridha,” ujarnya.

“Sama Allah ditambah lagi kenikmatannya berupa sakit. Tidak ada yang bisa menggugurkan dosa selain sakit. Kalau sabar, mereka mendapatkan kenikmatan dari kebaikan,” imbuhnya.

Menurut Ustadzah Evi, justru yang perlu dikasihani adalah mereka yang masih sehat, tapi belum tentu shalatnya diterima oleh Allah Swt, mengajinya masih karena kejar setoran, dan harta sedekahnya dicampur-campur.

Ia lantas teringat jamaah haji yang meninggal tertimpa crane ketika thawaf wada. Menurutnya, justru mereka beruntung. Sebab, wafat dalam kondisi setelah haji, masih memakai ihram, di samping Kakbah dan thawaf.

“Orang ketika ditimpa masalah biasanya mengeluh, merasa paling terzalimi. Termasuk ketika mengalami masalah sederhana seperti tersandung sampai cantengen,” ujarnya.

Padahal, sebagai bagian dari umat terbaik, mereka patut bersyukur jika ditimpa ujian itu.

Kajian ini bisa disaksikan melalui live Instagram di @sd_mugeb. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif

Kanah Perdana PCNA GKB Kupas 6 Alasan Pakai Hijab

Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore.

PCM GKB – Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore. 

Kajian Nasyiah Ceunah (Kanah) ini diadakan Departemen Dakwah Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) GKB saat rapat rutin yang dilaksanakan di ruang rapat SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb).

Ketua Departemen Dakwah PCNA GKB Dina Auliyah, M.Pd. membahas kewajiban berhijab di tengah tren Tiktok yang menampilkan berbagai mode hijab.

“Hijab menjadi kewajiban tapi ada yang menjadikannya mode, gaya berpakaian, agar modis,” ujarnya.

Yunda Dina, sapaan akrabnya, menyadari, ada gaya berhijab tertentu yang menimbulkan dampak negatif. Yakni memancing syahwat lelaki.

Karena itulah, ia memaparkan enam alasan para ukhti mengenakan hijab.

Pertama, menutupi kekurangan di tubuh. Misal, memakai hijab karena mengalami kebotakan atau untuk menutupi uban.

Kedua, mencari jodoh. “Karena perempuan jadi madrasah pertama bagi anaknya, lelaki pasti mencari perempuan yang baik. Ada perempuan memakai hijab karena ingin menarik perhatian lawan jenisnya,” ujar perempuan yang juga aktif di PDNA Gresik itu.

Ketiga, berhijab agar dinilai baik di depan manusia. “Padahal kalau di luar ‘you can see my kelek’. Terlihat ketiaknya. Semoga kita semua bisa menutup aurat ya,” tuturnya.

Keempat, berhijab syar’i tapi modis. Sekarang ada mode hijab yang menunjukkan lehernya. Ada yang pakai kemben di luar sehingga menunjukkan lekuk tubuhnya.

Ia meyakini, hijab untuk menutup aurat bisa diperbaiki secara berangsur-angsur. “Pastikan menutupi lekuk tubuh. Gunakan jilbab yang menutup dada. Supaya suami kita saja yang melihat lekuk tubuh kita,” pesan Dina.

Menurutnya, ini bisa menjadi ladang dakwah kader Nasyiah. “Kita tak hanya berhijab, tapi baju dan bawahan kita juga perlu kita jaga. Jangan sampai kita berpakaian tapi telanjang,” ungkapnya.

Kelima, berawal dari terpaksa. “Tidak apa sedikit dipaksa awalnya, nanti akan jadi kebiasaan baik,” katanya di hadapan 14 kader Nasyiah GKB yang duduk melingkar.

Keenam, menutup aurat karena mengharapkan ridha Allah. Inilah alasan yang terbaik.

Akhirnya, Dina mengajak agar mereka senantiasa menjaga mode hijab mereka. “Semoga kita tidak tegiur tren hijab yang ada. Boleh diputar-putar tapi jangan sampai memperlihatkan lekukan tubuh kita,” tutupnya. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif

Pesan untuk Siswa SD Mugeb di Upacara HUT Ke-79 RI

Yudo Broto, S.E. di upacara HUT Ke-79 RI. (Sayyidah Nuriyah)
Yudo Broto, S.E. di upacara HUT Ke-79 RI. (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI, Sabtu (17/8/2024) pagi.

Di lapangan timur sekolah ramah anak itu siswa kelas IV-VI berbaris rapi. Mereka memakai seragam merah-putih.

Tak hanya siswa, para guru turut berbaris dengan berkebaya bagi guru perempuan dan berjas bagi guru laki-laki. Adapun Ikatan Wali Murid (Ikwam) turut hadir dengan memakai pakaian bernuansa merah putih.

Wakil Ketua Majelis Pustaka, Informasi dan Teknologi Digital (MPID) dan Pengembangan Ranting Yudo Broto, S.E. ditunjuk sebagai pembina upacara. Pada upacara pagi itu, Pak Yudo menyampaikan empat pesan cara meneladani perjuangan para pahlawan.

“Kita sekarang sudah merdeka. Merdeka dari penjajahan atas perjuangan yang dilakukan pahlawan pendahulu kita. Maka kita harus bersyukur dan banyak berterima kasih kepada pahlawan yang mendahului kita,” ujarnya.

Teladani Pahlawan 

Selanjutnya ia menegaskan, yang terpenting, mereka harus menangkap pelajaran bagaimana perjuangan dari pendahulu. Karena itulah ia menyampaikan tiga pesan.

Pertama, perjuangan membutuhkan keberanian yang harus tertanam pada masing-masing pribadi. Sebab, menurutnya, tanpa keberanian, perjuangan tak akan berhasil.

“Kalian harus berani berjuang bagi diri sendiri dan untuk masyarakat di sekitar! Berani mencoba melakukan. Kalau ada salah itu biasa tapi harus tetap kita perbaiki,” tuturnya.

“Saya harapkan keberanian itu. Saya bangga terhadap anak-anak di SD mugeb yang sudah punya prestasi tinggi dan harus ditingkatkan lagi,” imbuhnya.

Kedua, sikap pantang menyerah. Sebab, kata Pak Yudo, perjuangan bangsa Indonesia selama berpuluh-puluh tahun dan para pahlawan tak kenal menyerah.

“Dalam meraih cita-cita jangan cepat menyerah. Lakukan semaksimal mungkin sehingga bisa mencapai cita-cita. Kalau jatuh, bangun lagi sampai berhasil!” pesannya.

Ketiga, tawakkal kepada Allah. “Kita tingkatkan tawakkal kita agar berhasil,” ajaknya.

Terakhir, mengingat sekarang sudah masanya era globalisasi dan medsos sangat masif, Yudo menyampaikan harapannya. “Anak-anakku yang sudah banyak mempunyai akun medsos saya harap bijak dalam memakai akun medsos,” ucapnya.

Ia menekankan, “Jangan banyak hibah dan caci maki. Apabila anda salah, akan berbahaya. Maka harus waspada sehingga kita bisa memanfaatkan medsos sebagai sarana kita meraih cita-cita yang akan datang!”

Pelantikan Ortom dan Komunitas 

Selain itu, ortom beserta komunitas di bawahnya juga dilantik. Yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM Junio), Pamarsasi yang fokus pada kebersihan sekolah, Jurnalis Cilik, dan Pasukan Matahari (Pasma) yang fokus pada ketertiban di tempat ibadah.

Mereka terdiri dari 10 BPH IPM beserta komunitas di bawahnya, yakni 20 Jurnalis Cilik, 27 Pamarsasi, 30 Pasma, dan 49 PKS. Satu per satu siswa dipanggil namanya. Lalu maju ke panggung. 

Upacara pagi itu juga dimeriahkan dengan penampilan Polisi Cilik, Tapak Suci, dan Taekwondo. Kehadiran mereka langsung mengundang gemuruh tepuk tangan dari siswa maupun guru. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah

Suasana upacara peringatan HUT Ke-79 RI di SD Mugeb. (Sayyidah Nuriyah)
Suasana upacara peringatan HUT Ke-79 RI di SD Mugeb. (Sayyidah Nuriyah)