PCM GKB – Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore.Β
Kajian Nasyiah Ceunah (Kanah) ini diadakan Departemen Dakwah Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) GKB saat rapat rutin yang dilaksanakan di ruang rapat SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb).
Ketua Departemen Dakwah PCNA GKB Dina Auliyah, M.Pd. membahas kewajiban berhijab di tengah tren Tiktok yang menampilkan berbagai mode hijab.
“Hijab menjadi kewajiban tapi ada yang menjadikannya mode, gaya berpakaian, agar modis,” ujarnya.
Yunda Dina, sapaan akrabnya, menyadari, ada gaya berhijab tertentu yang menimbulkan dampak negatif. Yakni memancing syahwat lelaki.
Karena itulah, ia memaparkan enam alasan para ukhti mengenakan hijab.
Pertama, menutupi kekurangan di tubuh. Misal, memakai hijab karena mengalami kebotakan atau untuk menutupi uban.
Kedua, mencari jodoh. “Karena perempuan jadi madrasah pertama bagi anaknya, lelaki pasti mencari perempuan yang baik. Ada perempuan memakai hijab karena ingin menarik perhatian lawan jenisnya,” ujar perempuan yang juga aktif di PDNA Gresik itu.
Ketiga, berhijab agar dinilai baik di depan manusia. “Padahal kalau di luar ‘you can see my kelek’. Terlihat ketiaknya. Semoga kita semua bisa menutup aurat ya,” tuturnya.
Keempat, berhijab syar’i tapi modis. Sekarang ada mode hijab yang menunjukkan lehernya. Ada yang pakai kemben di luar sehingga menunjukkan lekuk tubuhnya.
Ia meyakini, hijab untuk menutup aurat bisa diperbaiki secara berangsur-angsur. “Pastikan menutupi lekuk tubuh. Gunakan jilbab yang menutup dada. Supaya suami kita saja yang melihat lekuk tubuh kita,” pesan Dina.
Menurutnya, ini bisa menjadi ladang dakwah kader Nasyiah. “Kita tak hanya berhijab, tapi baju dan bawahan kita juga perlu kita jaga. Jangan sampai kita berpakaian tapi telanjang,” ungkapnya.
Kelima, berawal dari terpaksa. “Tidak apa sedikit dipaksa awalnya, nanti akan jadi kebiasaan baik,” katanya di hadapan 14 kader Nasyiah GKB yang duduk melingkar.
Keenam, menutup aurat karena mengharapkan ridha Allah. Inilah alasan yang terbaik.
Akhirnya, Dina mengajak agar mereka senantiasa menjaga mode hijab mereka. “Semoga kita tidak tegiur tren hijab yang ada. Boleh diputar-putar tapi jangan sampai memperlihatkan lekukan tubuh kita,” tutupnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif