Tag Archives: PCNA GKB

Kader Nasyiah GKB Gresik Belajar Retorika Dakwah

Darul Arqam PCNA PCM GKB
Yunda Esti Darmawati, S.Ant menyampaikan Retorika Dakwah pada DANA I PCNA GKB, Sabtu (14/12/2024). (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – Belajar retorika dakwah mengisi hari kedua Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah (DANA) 1 Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) GKB Gresik. Inilah materi ke-4 atau terakhir dalam acara bertema Wujudkan Kader Berkualitas untuk Dakwah dan Kepimpinan.

Sebanyak 21 peserta masih memadati ruang kelas IX Alexandria. Pematerinya sosok wanita inspiratif dan penuh semangat, yaitu Esti Darmawati, S.Ant. Sapaan akrabnya Yunda Esti.

Esti mengawali penjelasannya dengan bertanya retorik, “Apasih retorika itu?”

Dengan didukung materi Powerpoint yang terpampang lewat TV, Esti menyampaikan, “Retorika merupakan seni berkomunikasi yang efektif baik secara tulisan ataupun berbicara untuk persuasi atau mengajak orang lain.”

Tujuan retorika pun ia paparkan satu per satu. Pertama, memberikan informasi kepada audiens. Kedua, meyakinkan audiens agar percaya dan mengikuti apa yang kita katakan.

Ketiga, memberi inspirasi. Yaitu memberikan kata-kata yang menginspirasi untuk bergerak mengikuti. Keempat, membuat bahagia dan menggerakkan seseorang.

“Semua orang bisa menjadi pemengaruh jika bisa menyampaikan dengan cara yang tepat,” tambahnya.

Strategi

Esti menambahkan, ada lima strategi atau cara menyusun retorika. Pertama, invention. Yaitu pengembangan sebuah argumen baru dari pengalaman dan pengetahuan.

Kedua, penyusunan materi. Maksudnya, ide disusun urut agar mudah dipahami dan semua materi tersampaikan.

Ketiga, style. Gaya yang dimaksud ialah cara mengambil kata yang baik. Keempat, memory. Saat berbicara, kata Esti, perlu mengingat materi yang kita sampaikan. 

Yang terakhir, penyampaian materi dengan baik. “Harus memperhatikan teknik vokal, intonasi, mengatur nafas, dan kecepatan ketika berbicara atau penyampaian,” tuturnya.

Elemen Retorika

Esti juga menekankan tiga elemen dalam retorika menurut Aristoteles. Pertama, ethos (kredibilitas). Artinya, pembicara perlu membangun kepercayaan dan kredibilitas agar orang yang diajak bicara mau mendengar dan percaya.

Kedua, phatos (emosi). Maksudnya, perlu menggunakan emosi untuk bisa mempengaruhi audiens. Kalau berbicara dengan datar-datar saja, kata Esti, tentu tidak menarik.

Ketiga, logos (logika). Esti menekankan perlunya menggunakan argumen logis dan fakta untuk memperkuat pendapat. Maka, perlu menyiapkan data dan belajar dahulu, termasuk mengenal lawan bicara, sebelum mengajaknya berdiskusi.

Praktik Retorika Dakwah

Usai menyampaikan materi pamungkas ini, Esti yang juga berperan sebagai Master of Training (MoT) menyampaikan harapannya. “Setelah selesai DANA I ini PCNA GKB bisa mengajak cabang-cabang lain untuk segera melaksanakan DANA I juga,” ujarnya.

Alhasil, ia menutup sesinya dengan praktik langsung. Ia mengajak empat perwakilan peserta bermain peran. Ada yang memerankan kader Nasyiah GKB, ada pula yang memerankan kader Nasyiah cabang lain. Akhirnya, dua pasang peserta maju.

Pada sesi ini, Esti menilai bagaimana cara kader Nasyiah GKB mengajak kader lain mengenal Nasyiah maupun ikut DANA. Tawa dan tepuk tangan peserta pecah ketika berbagai jurus jitu dilontarkan para kader yang kompak pakai baju hitam dengan kerudung merah muda itu.

Dari sesi praktik ini, Esti menekankan pentingnya mengarahkan pembicaraan sesuai tujuan awal. “Sangat menghibur ya, tapi konten pentingnya perlu lebih ditekankan lagi,” sarannya. (*)

Penulis Alsalimatus Sa’diyah Editor Sayyidah Nuriyah

Nasyiah GKB Asah Kepemimpinan di DANA 1

Yunda Nugra Heny Apriliah, Ketua PCNA GKB menyampaikan sambutan. (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – Darul Arqom Nasyiatul Aisyiyah (DANA) 1 Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) GKB Gresik dimulai, Jumat (13/12/2024) siang. Sebanyak 21 peserta mengikutinya di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas).

Awalnya, Ketua Panitia Novania Wulandari, S.Pd menyampaikan laporan. Yunda Wulan, sapaannya, menyampaikan DANA 1 dilakukan selama dua hari, Jumat-Sabtu (13-14/12/2024).

“Kader NA GKB terdiri dari Ranting SD Mugeb, Berlian, Spemdalas, dan Smamio. Terima kasih atas support yang Yunda-Yunda berikan,” ucapnya.

Perempuan yang sehari-harinya mengabdi di SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) juga mengucapkan terima kasih kepada Yunda dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik yang membersamai dan mendukung kegiatan di PCNA GKB.

“Semoga DANA 1 ini benar-benar bisa mewujudkan kader yang berkualitas dan siap berkontribusi untuk persyarikatan kita tercinta,” ujar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Yunda Novania Wulandari, Ketua Panitia DANA 1, menyampaikan laporan. (Sayyidah Nuriyah)

Belajar Kepemimpinan

Sementara Ketua PCNA GKB Gresik Yunda Nugra Heny Apriliah, S.Pd.I saat sambutan menyampaikan, DANA 1 ini bertema ‘Wujudkan Kader Berkualitas untuk Dakwah dan Kepemimpinan’.

“Kegiatan ini bukan hanya pembatal syarat tapi benar-benar wadah kita mempelajari kepemimpinan untuk diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.

Kata Yunda Heny, kegiatan ini punya tiga tujuan. Pertama, terbentuk karakter Islami yang mampu jadi teladan bagi keluarga, masyarakat, dan organisasi.

Kedua, meningkatkan semangat berkhidmat di NA. “Menjadi manfaat untuk dirk sendiri itu biasa. Tapi bagaimana bermanfaat untuk diri, orang lain, dan sekitar itu yang luar biasa,” terangnya.

Di ruang kelas XI Alexandria, Yunda Heny juga menyebutkan tujuan ketiga, memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Ia bersyukur, DANA 1 ini dibantu tim instruktur PDNA Gresik yang luar biasa. “Terima kasih panitia menyempatkan DANA sambil menyiapkan rapotan dan kuliah. Ada tiga kader kita yang sedang menyambi kuliah,” ujar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu.

Ia berpesan, kader Nasyiah GKB meniatkan ikut DANA karena ibadah. “Di organisasi non profit takut pada pimpinan itu salah. Ikutlah untuk mendapatkan rida Allah,” terangnya.

Terakhir, di ujung sambutannya, ia mengajak seluruh kader untuk berkomitmen mengikuti DANA 1 sampai selesai. (#)

Penulis Sayyidah Nuriyah

Kanah Perdana PCNA GKB Kupas 6 Alasan Pakai Hijab

Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore.

PCM GKB – Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore. 

Kajian Nasyiah Ceunah (Kanah) ini diadakan Departemen Dakwah Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) GKB saat rapat rutin yang dilaksanakan di ruang rapat SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb).

Ketua Departemen Dakwah PCNA GKB Dina Auliyah, M.Pd. membahas kewajiban berhijab di tengah tren Tiktok yang menampilkan berbagai mode hijab.

“Hijab menjadi kewajiban tapi ada yang menjadikannya mode, gaya berpakaian, agar modis,” ujarnya.

Yunda Dina, sapaan akrabnya, menyadari, ada gaya berhijab tertentu yang menimbulkan dampak negatif. Yakni memancing syahwat lelaki.

Karena itulah, ia memaparkan enam alasan para ukhti mengenakan hijab.

Pertama, menutupi kekurangan di tubuh. Misal, memakai hijab karena mengalami kebotakan atau untuk menutupi uban.

Kedua, mencari jodoh. “Karena perempuan jadi madrasah pertama bagi anaknya, lelaki pasti mencari perempuan yang baik. Ada perempuan memakai hijab karena ingin menarik perhatian lawan jenisnya,” ujar perempuan yang juga aktif di PDNA Gresik itu.

Ketiga, berhijab agar dinilai baik di depan manusia. “Padahal kalau di luar ‘you can see my kelek’. Terlihat ketiaknya. Semoga kita semua bisa menutup aurat ya,” tuturnya.

Keempat, berhijab syar’i tapi modis. Sekarang ada mode hijab yang menunjukkan lehernya. Ada yang pakai kemben di luar sehingga menunjukkan lekuk tubuhnya.

Ia meyakini, hijab untuk menutup aurat bisa diperbaiki secara berangsur-angsur. “Pastikan menutupi lekuk tubuh. Gunakan jilbab yang menutup dada. Supaya suami kita saja yang melihat lekuk tubuh kita,” pesan Dina.

Menurutnya, ini bisa menjadi ladang dakwah kader Nasyiah. “Kita tak hanya berhijab, tapi baju dan bawahan kita juga perlu kita jaga. Jangan sampai kita berpakaian tapi telanjang,” ungkapnya.

Kelima, berawal dari terpaksa. “Tidak apa sedikit dipaksa awalnya, nanti akan jadi kebiasaan baik,” katanya di hadapan 14 kader Nasyiah GKB yang duduk melingkar.

Keenam, menutup aurat karena mengharapkan ridha Allah. Inilah alasan yang terbaik.

Akhirnya, Dina mengajak agar mereka senantiasa menjaga mode hijab mereka. “Semoga kita tidak tegiur tren hijab yang ada. Boleh diputar-putar tapi jangan sampai memperlihatkan lekukan tubuh kita,” tutupnya. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif