Tag Archives: Nurul Qomariyah

Ikuti PKDA, Siswa SD Berlian Belajar Salat Gerhana

SD Berlian
Muhammad Hamizan Aisy saat menjadi imam dalam praktik sholat gerhana (Nurul Qomariyah)

PCM GKB – Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) belajar salat gerhana dalam kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA), Kamis (6/2/2025).

Dalam materinya, Wakil Kepala Sekolah bidang ismuba, Rijalul Fikri, S.Si., M.Pd. saat mengawali materi PKDA di Aula Berlian School.

“Anak-anak hari ini kita akan belajar ke ruang angkasa. Semua tenang dan kencangkan ikat pinggang karena roket akan segera meluncur ke langit,” ucapnya.

Fikri menyampaikan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini kita akan menyaksikan salah satu ciptaan Allah Swt yang luar biasa yaitu fenomena alam gerhana bulan dan matahari. Sebagai seorang muslim kita disunnahkan untuk melakukan sholat gerhana. Gerhana bulan diperkirakan terjadi tanggal 13-14 Maret dan gerhana matahari di akhir bulan Maret.

“Salat gerhana hanya dilaksanakan saat  gerhana terjadi. Ada dua macam, yaitu salat kusuf (gerhana matahari) dan khusuf (gerhana bulan). Hukum melaksanakan sholat ini adalah sunnah muakkad,” terang Fikri.

Dia bertanya, “Apakah kalian sudah ada yang pernah mengikuti sholat gerhana si masjid sekitar rumah kalian?”

“Saya pernah,” jawab Mochammad Zakir Maulana kelas 5 Beta dengan lantang.

Interaksi antara Fikri dan siswa kelas V membuat materi sholat gerhana ini semakin menarik sehingga rukun sholat gerhana bisa dipahami siswa dengan baik. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat seperti sholat sunnah lainnya tetapi memiliki perbedaan.

Perbedaannya adalah dalam setiap rokaat terdapat 2 kali takbir, 2 kali rukuk, 2 kali i’tidal, 2 kali sujud, 1 kali duduk iftirosy dalam setiap rakaat dan ditutup dengan penyampaian khutbah.

Tidak hanya materi yang disampaikan, siswa kelas V diajak untuk mempraktikkan secara langsung tata cara sholat gerhana. Di akhir mareri, siswa menyaksikan video di YouTube Tata Cara Sholat Gerhana menurut Muhammadiyah.

Hamizan Aisy Kelas V Alpha secara serentak ditunjuk oleh teman-temannya untuk menjadi imam. Semua siswa secara tertib berdiri untuk memulai sholat dengan panduan ajakan sholat oleh Hamizan.

Hamizan panggilan akrabnya menyampaikan bahwa ini kali pertama mempraktikkan sholat gerhana. Dia merasa senang karena dipercaya teman-temannya untuk menjadi imam sholat gerhana. Meskipun baru pertama kali praktik, anggota kader Berlian School ini tidak bingung karena sudah mendengarkan materi dari ustadz Fikri.

“Kegiatan PKDA hari ini menurut saya sangat bermanfaat karena kita bisa mengetahui tentang gerhana dan tata cara sholat gerhana. Kita juga diingatkan untuk terus memperbanyak ibadah kepada Allah di bulan Ramadhan,” ujarnya.

Dia akhir sesi, Fikri berharap siswa sudah bisa mempraktikkan salat gerhana dengan tertib dan khusyuk. Itu artinya materi pada hari ini sudah kalian pahami dengan baik. “Besok saat ada gerhana bisa kalian ikuti sholat di masjid bersama orang tua,” tandas. (*)

Penulis Nurul Qomariyah. Editor Ichwan Arif 

Siswa Berlian School di Belajar Bareng Native dari Turki, Ini Keseruannya

Havvanur Sonmez saat memerikan hadiah kepada Almeera allesha wicaksono dan Muhammad Ammar Raffasya Hidayat kelas 2 An Nahl (Putri Ayu Melyana Indrawati)

PCM GKB – Keseruan Siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) dalam kegiatan Belajar Bareng Native Speaker Asal Turki dalam International Day, Kamis (20/2/2025).

“Selam, Merhaba! Saya Havva dari Turki dan berumur 19 tahun,” Kalimat sapaan dan perkenalan diri oleh Havvanur Sonmez dari Turki berhasil memesona dan memikat perhatian siswa Berlian School.

“Siapa yang tahu ini apa?” tanya Havva dengan menunjuk pada hiasan balon udara yang besar di stand Turki saat mengakrabkan diri dengan siswa Berlian School. “Balon udara, Cappadocia,” jawab siswa dengan serentak.

“Saya suka sekali dekorasinya, saya tidak berhenti memfoto karena begitu menyukai hasil dekorasi yang menampilkan beragam hiasan khas Turki, berasa di negeri sendiri,” ungkapnya.

Mahasiswa BIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sudah berada di Indonesia selama enam bulan ini mengajak siswa untuk mengenal lebih dalam tentang Negara Turki. Dia menjelaskan kalau negaranya itu Istimewa “Bir Baskadir Benim Memleketim” yang terletak di antara dua benua yaitu, Eropa dan Asia.

Havva panggilan akrabnya mengawali dengan menyampaikan 11 kosa kata yang digunakan orang Turki dalam berkomunikasi. Dia lalu menunjukkan beberapa gambar minuman dan makanan dari negara Turki, seperti teh turki, ayran, kopi turki, baklava, dolma, dan lahmacun.

“Saya tahu itu piza, saya suka,” sela Almeera Allesha wicaksono kelas 2 An Nahl.

“Ini bukan piza, ini namanya lahmacun terbuat dari adonan tepung yang tipis diberi bumbu dan irisan daging cincang di atasnya. Orang Turki biasanya makna lahmacun dan minum ayran yang terbuat dari air, garam, dan yoghurt,” jelas Havva.

Gadis bermata cokelat dan berkulit putih ini dengan ngan telaten dan senyum yang selalu merekah dari bibirnya menjawab semua pertanyaan siswa tentang negaranya. Dia kagum dengan keingin tahuan mereka tentang kosa kata dalam bahasa Turki. Bahkan tempat-tempat bersejarah juga kesenian asli khas turki.

“Saya bersemangat datang lebih pagi karena sekolah mengadakan acara International Day. Hari ini pertama kalinya saya bertemu dengan orang dari Negara Turki secara langsung. Miss Havva ternyata sangat ramah dan menyenangkan sehingga saya enjoy selama belajar tentang Negara Turki, seperti makanan, kesenian, dan beberapa kata seharian,” ujar Rei Rosyaila Roxanne Rosyadi.

Roxanne, panggilan akrabnya mengatakan awalnya dia malu dan sedikit takut saat ke depan dan melafalkan angka satu sampai lima menggunakan bahasa Turki tetaapi Miss Havva membantunya ketika ada yang kurang tepat. Siswa kelas 6 Amazing ini memiliki keinginan untuk ke Turki karena sangat menarik.

Senada dengan Muhammad Aufar Al Faris menyampaikan bahwa kegiatan International Day ini sangat bagus yang membuat para siswa bahagia dan senang karena bisa belajar tentang negara lain. Selain itu, dia bisa bertemu dan bertanya dengan orang Turki Secara langsung.

Siswa kelas 5 Delta ini memiliki keinginan bisa pergi Ke Turki untuk menaiki balon udara di Cappadocia dengan suasana yang menyenangkan di sana. Di akhir wawancara dia memiliki harapa ada guru tamu dari negara yang lain untuk menambah pengetahuannya.

Havva penyuka sate dan geprek di Indonesia takjub dengan keramahan siswa Berlian School. Mereka mendengarkan dengan baik saat dia menjelaskan tentang negaranya. Tidak sedikit yang mengantre untuk bertanya kepadanya saat sesi tanya jawab. Apalagi saat siswa kelas level kelas 1 dan 2 memberikan hadiah berupa gambarnya saat memberikan materi di lembaran kertas yang diambil dari buku.

“Wah, lucu sekali, saya suka. Ini pesis baju saya hari ini. Pintar sekali mereka menggambar saya. Saya mau bawa ini ke negara saya sebagai kenang-kenangan. Saya juga membawa cincin dan jepitan rambut ini ke Turki. Saya senang diberi hadiah dari anak-anak. Mereka semua baik,” ucap Havva.

“Apakah kalian mau ikut saya ke Turki? Ayo, saya tunggu empat bulan lagi di negara saya!” tandas Havva sebelum mengakhiri acara.

“Hoşça kal! (sampai jumpa) ucapkan kepada saya untuk perpisahan,” tandasnya. (*)

Penulis Nurul Qomariyah. Editor Ichwan Arif