Tag Archives: Nanik Rahmawati

PKDA Smamio Ditutup dengan Menjaga Lisan

Smamio
Huzaifaturrahman, S.Th.I saat memberikan materi dalam PKDA Smamio

PCM GKB – Menjaga lisan menjadi materi terakhir Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik di Cordoba Convention Hall, Jumat (7/3/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh siswa kelas XI, dan XII dengan tema Achieving the Blessings of Ramadan with Knowledge.

Sesuai dengan tema yang diusung, Huzaifaturrahman, S.Th.I memberikan penjelasan dalam PKDA terkait dengan menggapai kemuliaan Ramadan.

“Dalam surat Al Baqarah 183 dengan tegas memerintahkan bagi setiap orang yang beriman untuk berpuasa agar menjadi pribadi yang bertaqwa,” jelas Wakil Kepala Smamio bidang Ismuba ini.

Dia memaparkan, puasa secara bahasa yang berarti menahan. Menahan yang dimaksudkan adalah menahan diri dari makan, minum, dan melakukan hubungan suami istri dari terbit fajar sampai tenggelam matahari. Namun pada hakikatnya, puasa tidak hanya menahan makan, minum dan hawa nafsu saja.

“Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah disebutkan bahwa barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan-perkataan dusta maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya. Artinya, akan sia-sia puasa orang yang masih berkata dusta,” ucapnya.

Orang yang berpuasa harus menjaga lisan dan perkataannya. Di dalam Al-Quran terdapat 6 macam perkataan. Di antaranya adalah, pertama qoulan kariimaa, karimaa yang secara bahasa berarti mulia. Orang yang beragama islam diharuskan mengucapkan kata-kata yang mulia. Hal ini juga dapat menunjukkan kasih sayang antara yang lebih muda ke yang lebih tua.

“Kedua, qoulan syadiida. Syadid yang secara bahasa dapat diartikan dengan benar. Orang yang bergama islam diharuskan untuk berkata yang benar sesuai fakta dan realita tanpa mengada-ada,” katanya.

Ketiga, qoulan ma’ruufaa. Ma’ruf yang secara bahasa berarti baik, bijak. Setiap orang yang beragama islam diharuskan untuk berkata yang baik dan bijak sesuai dengan adab di lingkungan tertentu. Bisa menempatkan dan menjaga lisan ketika mengeluarkan kata-kata sehingga tidak menyakiti orang lain.

Keempat, qoulan baliighoo. Setiap orang yang beragama islam dapat berkata yang sederhana sehingga mudah untuk diterima oleh orang lain. Hal ini sejalan dengan para muballigh yang bertugas untuk menyampaikan pesan sehingga mudah diterima oleh orang lain.

Kelima. qoulan maisuuroo. Salah satu perkataan yang baik adalah yang mudah, ringan, dan tidak berbelit-belit. Keenam, qoulan layyina, perkataan yang baik adalah kata-kata yang lembut dan ramah kepada siapapun. Sebaik-baik apapun nasihat yang diberikan.

“Jika tidak menggunakan perkataan yang lemah lembut maka tidak akan ada orang yang mendengarkan,” tandasnya. (*)

Penulis Nanik Rahmawati. Penulis Ichwan Arif 

Tim Riset Smamio Raih Medali Tingkat Nasional

Siswa Smamio
Hilmi dan Misfan pada penerimaan penghargaan medali silver di Seminar Nasional MARSS#12 UNY (Nanik)

PCM GKB –  MIPA Road to Scientific Paper and Seminar (MARSS) #12 yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ilmiah MIPA Saintis FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah selesai digelar.

Final Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional ini diselenggarakan pada 14-15 Februari 2025 di Gedung Fakultas Teknik UNY. Tim riset SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik berhasil meraih silver medal.

Tim Riset Smamio membuat suatu prototipe alat yang diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas akibat penurunan kesadaran situasional saat berkendara. Alat tersebut selanjutnya diberi nama Situational Awareness Compact Indicator (SACI).

SACI bekerja sebagai transceiver dengan memanfaatkan Arduino Nano, modul nRF24L01 PA LNA + antenna 3 dbi, dan modul GPS Ublox NEO-M8N-0-10 untuk mengirim dan menerima koordinat antar kendaraan. Perangkat ini mengkalkulasi jarak antar kendaraan menggunakan rumus Haversine dan memberikan umpan balik melalui LED indikator serta buzzer.

Tim SMAMIO yang diwakili oleh Hilmi Taqiyuddin Haq dan Misfan Faiq Azzahid telah melakukan penelitian ini sejak gustus hingga Oktober tahun 2024 kemarin.

“Banyak hal yang masih perlu dilakukan untuk menyempurnakan alat ini. Namun kami berharap dengan diaplikasikannya alat ini semoga dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Gresik khususnya,” ungkap Hilmi.

Hilmi dan Misfan saat penilaian oleh tim juri (Nanik)

Koordinator riset Smamio Nanik Rahmawati Fuadah, M.Si. menyampaikan mengungkapkan rasa syukur dan selamat atas pencapaian anak-anak didiknya. Dia berharap ini dapat menjadi motivasi untuk siswa Smamio lainnya untuk terus berinovasi dan berprestasi.

 “Walaupun dari Smamio kemarin mengirimkan beberapa judul untuk lomba ini, namun hanya satu judul yang masuk final dan alhamdulillah juga mendapatkan penghargaan. Semoga hal ini dapat menambah motivasi siswa Smamio lainnya untuk selalu peka terhadap permasalahan di sekitarnya dan terus dapat melakukan inovasi sebaik mungkin,” katanya.  

Untuk tahap selanjutnya, Hilmi dan Misfan berencana akan mendaftarkan SACI pada Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk menghindari plagiasi pada alat temuan mereka. (*)

Penulis Nanik Rahmawati. Editor Ichwan Arif