
PCM GKB – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Gresik Kota Baru (GKB) 4 memiliki ruang dakwah baru berupa Masjid At Tanwir pada Ramadhan 1446 H.
Masjid yang berlokasi di Desa Randuagung Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik ini merupakan tempat ibadah pertama yang pengelolaannya langsung oleh pimpinan ranting pada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB.
‘’Masjid yang merupakan hasil hibah ini bertujuan untuk meningkatkan kebermanfaatan dalam pengembangan dakwah Islam berkemajuan dan peningkatan kualitas kehidupan sosial kemasyararakatan,’’ ujar Ketua Panitia Pembangunan Masjid At Tanwir PRM GKB 4 H. Sugiri, Ahad (23/02/2025) pada acara temu akrab dengan warga.
Pengembangan Islam berkemajuan merupakan sebuah paradigma yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan semangat modernitas dan pembaruan. Konsep ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang maju, beradab, dan berkontribusi positif bagi kemajuan umat manusia.

‘’Melalui pendidikan, kesehatan, dakwah, dan pelayanan sosial, Muhammadiyah dalam hal ini PRM GKB 4 terus berupaya menjawab tantangan zaman dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam yang universal,’’ jelasnya.
Masjid At Tanwir, katanya, merupakan masjid yang terletak di lingkungan perkampungan di perbatasan RW 2 Dusun Setingi dan RW 3 Dusun Randuboyo Desa Randuagung. Masjid ini menjadi tumpuan harapan tumbuh kembangnya Islam kemajuan sesuai dengan pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah yakni setiap anggota Muhammadiyah haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan atas prinsip menjunjung-tinggi nilai kehormatan manusia.
‘’Dengan wadah ini maka takmir masjid mengadakan kegiatan yang bertujuan melaksanakan gerakan jamaah dan da’wah jamaah sebagai wujud dari melaksanakan da’wah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk perbaikan hidup baik lahir maupun batin sehingga dapat mencapai cita-cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,’’ timpal Ketua Takmir Masjid, Rojak, M.Pd.I di sela-sela acara.
Pada kesempatan tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs Muhammad In’am MPdI selaku nadhir wakaf masjid menyampaikan harapan masjid yang mampu menampung hingga 250 jamaah ini menjadi wadah peningkatan ilmu keagamaan sebagai syarat mutlak dalam menjalankan ibadah.
‘’Hal ini sesuai dengan dalam Surat Al Mujadilah ayat 11 dan hadist riwayat Muslim yang menyatakan; Apabila kalian bergegas berangkat menuntut ilmu (mempelajari ayat-ayat Allah) itu lebih tinggi nilainya daripada sholat sunnah seratus rakaat,” jelasnya.
Bahkan, pria kelahiran Jombang ini menyatakan masjid menjadi tempat penting dalam meningkatkan ilmu pengetahuan di kalangan lanjut usia karena tidak mungkin lagi kembali ke sekolah formil.
’’Sungguh saya menjumpai Kepala Sekolah yang berwudhu dengan mendahulukan kaki,’’ ujarnya dengan heran. (*)
Penulis Aries Kurniawan. Editor Ichwan Arif