
PCM GKB – Suasana haru dan khidmat mewarnai lapangan GKB Convex, Gresik, pada Senin (31/3/2025). Ribuan jemaah memadati lokasi tersebut untuk melaksanakan Salat Idulfitri 1446 Hijriah.
Jemaah dari berbagai penjuru Gresik Kota Baru (GKB) mulai memadati lapangan sejak pagi. Lantunan takbir, tahmid, dan tahlil menggema, menambah syahdu suasana hari kemenangan umat Islam ini.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik menghadirkan Ustaz H. Abdurrahim Sa’id, M.A., dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sebagai khatib pada Salat Idulfitri kali ini. Dalam khotbahnya, Ustaz Abdurrahim Sa’id mengupas tuntas makna ibadah puasa Ramadan dan dampaknya terhadap pembentukan karakter muslim yang paripurna.
“Ada dua ibadah besar dalam Islam yang diakhiri dengan hari raya, yakni puasa Ramadan dan ibadah haji. Hari raya Idulfitri ini ditandai dengan pelaksanaan salat, yang kemudian diakhiri dengan ucapan salam,” ujar Ustaz Abdurrahim di hadapan ribuan jemaah.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa ucapan salam yang dilontarkan ke segala arah mengandung harapan akan keselamatan, rahmat, dan keberkahan bagi seluruh umat. “Salam kita berikan agar kita selamat dan menyelamatkan, agar rahmat Allah melimpah, dan keberkahan senantiasa menyertai hidup kita,” imbuhnya.
Ustaz Abdurrahim juga menyoroti esensi Ramadan sebagai bulan riyadah (latihan) dan tarbiyah (pendidikan) yang telah menempa jasmani dan rohani umat Islam selama sebulan penuh.
Belajar dari Puasa Ramadan
Menurutnya, Ramadan mengajarkan berbagai nilai luhur, di antaranya:
- Ikhlas: Berpuasa dengan keimanan dan semata-mata mengharap rida Allah.
- Muraqabah: Merasa selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga mendorong untuk terus berbuat baik dan menjauhi kemaksiatan.
- Mujahadah: Bersungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan dengan semangat yang berlipat ganda.
- Disiplin dan Tepat Waktu: Melatih diri untuk taat pada waktu imsak dan berbuka, serta menahan diri dari hawa nafsu.
- Tertib dan Teratur: Membiasakan diri dalam segala aspek kehidupan, mulai dari makan hingga beribadah.
- Peka dan Peduli: Mendorong untuk saling berbagi, seperti memberikan makanan berbuka dan menunaikan zakat fitrah.
- Bersyukur: Menyadari dan menghargai nikmat Allah, bahkan pada hal-hal yang sederhana.
- Bersabar: Melatih kesabaran dalam menahan lapar, haus, dan segala hal yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa.
- Tazkiyatun Nafsi (Penyucian Jiwa): Membersihkan diri dari dosa dan penyakit rohani, sehingga jiwa kembali fitrah dan tenang.
Di akhir khotbahnya, Ustaz Abdurrahim Sa’id menekankan bahwa nilai-nilai yang tertanam selama Ramadan hendaknya terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Puasa tidak hanya membentuk kesalehan ritual, tetapi juga kesalehan sosial yang manfaatnya akan dirasakan oleh banyak orang,” pungkasnya.
Pelaksanaan Salat Idulfitri di GKB Convex berjalan lancar dan khidmat. Usai salat dan khotbah, jemaah saling bersalam-salaman dan bermaaf-maafan, mempererat tali silaturahmi di hari yang Fitri. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah