PCM GKB – Siswa International Class Program (ICP) SMP Muhamamdiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik belajar wawasan internasional dari mahasiswi Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Airlangga, Nesrine Kawkeb Anggoun, Senin-Selasa (14-15/10/2024).
Dalam kegiatan Smart Talk with Foreigner, mahasiswi program double degree asal Perancis ini menyampaikan materi secara langsung di kelas VII, VIII, dan IX ICP Spemdalas.
Koordinator ICP Fitriatus Saadah MPd menjelaskan tujuan utamanya agar siswa ICP bisa menjadi pelajar internasional dengan miliki wawasan yang luas dan nantinya bisa belajar ke luar negeri maupun eksplorasi budayanya.
“Kami telah menyusun jadwal Nesrine beserta materi yang akan disampaikan. Untuk kelas IX, Nesrine akan membahas Advantage anda Disadvantage of Living in a City,” katanya.
Dia memaparkan untuk di kelas VIII l, Nesrine akan membahas materi terkait Pollution: Environmental Issue. Sedangkan di kelas VII, Nesrine akan fokus pada materi I Have a Dream: my Future Job.
Dalam kesempatan yang sama, saat menyampaikan materinya di kelas VII Fair, Nesrine membuka materi dengan bertanya, “What is your future profession?”
Dia kemudian menambahkan bahwa setiap orang dapat mewujudkan apa yang diinginkan jika dia berusaha.
“Sebagai umat muslim, kita harus selalu mengucapkan Insya Allah, ketika ditanya terkait masa depan,” jelasnya.
Baca juga: Menulis Kota Palembang hingga Dufan, Siswa Spemdalas Belajar Menulis Teks Deskripsi
Siswa kelas VII Fair kemudian diberikan waktu untuk mendeskripsikan profesi yang ingin diwujudkannya di masa depan. Untuk kegiatan ini, siswa telah menyiapkan foto profesi impian masing-masing. Atas tulisan yang dibuat, beberapa siswa diminta maju untuk memperentasikan.
Dalam kesempatan tersebut, dia yang juga memberikan motivasi pada seluruh siswa ICP untuk belajar sungguh-sungguh. Bahkan nantinya bisa belajar ke luar negeri yang diinginkan.
“I hope all ICP students Spemdalas always keep spirit and can be great Students who can study abroad (berharap semua ICP Spemdalas tetap semangat dan bisa menjadi generasi hebat yang bisa belajar ke luar negeri),” paparnya.
Nanti, lanjutnya, pertemanan ini bisa berlanjut sehingga dia bisa terus sharing bagaimana mendaftar kuliah di luar negeri.
“Apapun profesi yang kalian pilih di masa yang akan datang, pastikan bahwa kamu memilih atas kemauan sendiri, bukan atas paksaan atau perintah dari orang-orang dinsekitar kamu,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.