PCM GKB – Siswa International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur melakukan kegiatan International Class Visit ke Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI di Sidaorjo, Rabu (28/8/2024).
Koordinator ICP Spemdalas Fitriatus Sa’idah MPd mengatakan, kegiatan ini diikuti siswa ICP kelas VII. “Tujuan kegiatan adalah sebagai pembelajaran aplikasi dan meningkatkan wawasan di bidang keimigrasian,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, tempat kunjungan ini berlokasi di Konjen Jepang yang berlokasi di Jalan Sumatera No.93 Gubeng Surabaya. Siswa ICP diberikan materi terkait gambaran kerja sama Jepang-Indonedia.
Pada kesempatan yang sama, Konsul Muda bagian Pendidikan, Kebudayaan, dan Informasi, Mr. Nakagome menggambarkan kondisi di Jepang dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih.
“Luas Negara Jepang seperlima dari luas Indonesia dengan jumlah penduduk yang seperempat dari jumlah penduduk Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Alumni Spemdalas Bagi-Bagi Tips Belajar di Luar Negeri
Dia menuturkan, keragaman di Jepang hampir sama dengan Indonesia. Di Jepang ada 47 provinsi yang tersebar. Tak hanya dari penduduk, Jepang juga ada empat musim sepanjang tahun.
“Ada sekitar 150 ribu orang Indonesia yang tinggal di Jepang. Jumlah ini semakin bertambah tiap tahun karena jumlah kelahiran yang cenderung menurun. Angka lansia di Jepang lebih tinggi sehingga banyak perguruan tinggi di Jepang yang kekurangan mahasiswa. Selain itu, sektor industri juga kekurangan tenaga kerja,” jelasnya.
Hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia, lanjutnya, sangat berkembang. Bidang ekonomi, lingkungan, pendidikan, penelitian sudah terjalin. Potensi bidang yang lain juga sangat luas.
Mr. Nakagome juga menyampaikan beberapa beasiswa yang ditawarkan oleh Jepang. Salah satunya adalah beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho/MEXT). Beasiswa ini meliputi biaya studi dan biaya hidup, tanpa ikatan dinas.
“Adapun program-program yang ditawarkan kepada siswa Indonesia adalah Program Research Student bagi lulusan perguruan tinggi, Undergraduate, College of Technology dan Professional Training College bagi lulusan SMA dan Japanese Studies bagi mahasiswa program studi Jepang serta Teacher Training bagi guru,” katanya.
Baca juga: Siswa Spemdalas Main Drama Kolosal Perjuangan di HUT Ke-79 RI
Pada sesi akhir, siswa ICP Spemdalas dikenalkan dengan seni kaligrafi Jepang, Shodo. Setelah menyaksikan video tentang asal usul tradisi yang dikembangkan sejak abad ke-5 Masehi, siswa kemudian diajak praktik shodo.
Belajar tentang Keimigrasian
Kunjungan kedua berlanjut ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI di Jalan Raya Juanda KM 3-4 Sedati Agung, Sidoarjo. Di tempat ini, siswa ICP Spemdalas banyak diberikan waktu untuk bertanya terkait imigrasi.
Kepala Seksi Dokumen Perjalanan, Riza Fahmi Fauzi A.md.Im, S.H, M.H yang memandu sesi tanya jawab dengan melempar pertanyaan, “Adek-adek, ada yang tahu apa itu imigrasi?”
Jawaban beragam yang muncul kemudian disimpulkanya. “Imigrasi adalah hal ihwal keluar masuknya orang melalui perbatasan negara.”
Fungsi imigrasi, jelasnya, sangat luas mulai dari pelayanan paspor, menjaga keamanan dan kedaulatan negara, hingga sebagai fasilitator pembangunan negara.
Siswa VII ICP Fair, Fulki Asyam bertanya apakah perbedaan imigrasi non-TPI dan TPI serta berbedaan kelas pada kantor imigrasi.
Supervisor Dokumen Perjalanan, Yudho Dwi Anggoro, S.H, menjelaskan dengan rinci. TPI merupakan kependekan dengan Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Ada kantor imigrasi yang non-TPI. Nah, untuk perbedaan kelas bergantung pada keberadaan objek vital. Nah, kantor imigrasi ini sejajar dengan Kantor imigrasi Soekarno-Hata.
Usai tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan offfice tour. Siswa diajak melihat berbagai ruang pelayanan secara langsung.
Kepala Bidang Dokumen Perjalanan dan Izin Tinggal Keimigrasian, Ferry Khrisdiyanto menyampaikan kebahagiaan mendapat kunjungan dari siswa ICP Spemdalas.
“Spemdalas adalah sekolah pertama yang berkunjung ke kantor kami. Semoga dengan kunjungan dapat menambah pengetahuan siswa terkait imigrasi serta profesi terkait keimigrasian,” harapnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari Editor Ichwan Arif