Tag Archives: Ain Nurwindasari

Pentingnya Love Language saat Dampingi Generasi Alpha

Tutus Wahyu Widagdo saat menyampaikan materi Parenting Gathering di Spemdalas di Andalusia Hall, Sabtu (31/8/2024). (Ain Nurwindasari)

PCM GKB SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik menyelenggarakan Parenting Gathering yang diikuti oleh seluruh wali siswa kelas IX di Andalusia Hall, Sabtu (31/8/2024).

Dengan tema Mendidik Generasi Alpha di Era Digital, Be a Resilient Generation, motivator nasional Tutus Wahyu Widagdo MPSDM mencoba mengawali materi dengan pertanyaan, “Apa akibatnya jika ayah bunda tidak bisa menata diri dan mengelola digital pada putra putri kita?”

Peserta pun merespon pertanyaan tersebut dengan kalimat beragam yang menunjukkan maksud yang sama, yakni anak akan menjadi tidak terkendali baik dalam penggunaan gadget maupun dalam merespon apa yang sedang disampaikan oleh orang tua.

Tutus, sapaan akrabnya, lantas membenarkan bahwa menjadi orang tua yang digital parenting bukanlah hal yang mudah. Namun hal ini harus menjadikan orang tua terus belajar, salah satunya terkait love language (bahasa cinta).

“Ternyata setiap putra-putri kita punya love language yang berbeda. Setiap kita membawa bahasa cinta masing-masing,” jelasnya.

Baca juga: Kunjungi Konjen Jepang dan Kantor Imigrasi, Siswa ICP Spemdalas Belajar Ini

Dia menyatakan bahwa tantangan anak zaman sekarang ternyata salah satunya ada pada orang tuanya sendiri.

“Ada anak yang lebih memilih tidak cerita pada orang tuanya, namun pada temannya. Karena ketika cerita respon orang tua justru membentak. Padahal setiap bentakan yang kita berikan ternyata memutus syaraf-syaraf otak mereka,” imbuhnya.

Mendampingi Buah Hati Sepenuh Hati. Demikian Tutus menyebutnya, dapat dilakukan setidaknya dengan tiga cara. “Prinsip pertama, Keluarga adalah customer utama, maka yang harus cantik dan glowing tidak hanya penampilannya, namun juga perilakunya,” terangnya.

Dia menyarankan agar orang tua yang sedang menghadapi anak generasi alpha tidak lagi menerapkan gaya otoriter, karena menurutnya hal itu sudah tidak cocok untuk anak zaman sekarang.

“Prinsip kedua, bahagia di rumah, berprestasi di sekolah. Orang-orang dengan keluarga yang mendukung, cenderung menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan berhasil meraih kesuksesan. Ini adalah hasil penelitian dari University of Carnegie Mellon USA,” imbuhnya.

Selanjutnya, orang tua perlu menerapkan kiat yang ia sebut sebagai 5S dalam mendampingi putra-putrinya yang sedang dalam fase anak-anak dan remaja. 5S itu ialah smile (senyum), silent (diam, cenderung tidak banyak bicara), sorry (meminta maaf), screen (membatasi screen time), dan strength (kekuatan).

“Senyum akan selalu diingat oleh buah hati, yaitu senyum saat mengantar mereka ke sekolah. Dan sampaikan dengan senyuman, kakak sayang semoga nanti belajarnya dimudahkan ya,” terangnya sambil mencontohkan momen ketika ia mengantarkan anaknya ke sekolah.

Untuk itu, tegasnya, agar di pagi hari orang tua bisa siap dengan senyuman, maka malam harinya ia harus mempersiapkan keperluan untuk esok harinya. “Setelah Maghrib adalah menyiapkan baju esok hari,” tandasnya. (*)

Penulis Ain Nurwindasari. Editor Ichwan Arif.

Pesan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Gresik untuk Siswa Spemdalas

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik
M. Fadholi Aziz saat menjadi pembina upacara di peringatan HUT Ke-79 RI di Spemdalas, Sabtu (17/8/2024). (Edy Kurniawan)

Jadilah generasi muda Islam yang hebat yang memimpin bangsa Indonesia. Tugas kita adalah mengisi bangsa kita dengan karya dan membawa bangsa Indonesia yang bermartabat.

PCM GKB –  Pesan Ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik M. Fadholi Aziz, SSi MPd untuk siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dalam upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI, Sabtu (17/8/2024).

Dalam upacara yang diselenggarakan di lapangan Spemdalas, dia mengajak siswa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT berupa kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah diraih melalui perjuangan para pahlawan Indonesia.

Aziz sapaan akrabnya mengajak seluruh peserta upacara untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa dalam acara mengheningkan cipta. Dia pun mengajak untuk mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya, yaitu yang dijabarkan menjadi empat poin.

“Pertama, miliki visi yang jelas. Sebagai pelajar tentukan tujuan hidup dan mimpi yang akan diraih,” tegasnya.

Menurutnya visi yang jelas itu akan menuntun seseorang agar mudah mencapai tujuan yang diraih. Tanpanya, bangsa Indonesia sulit meraih kesuksesan di masa depan. “Berikutnya, mari belajar dengan tekun,” ucapnya.

Dia lantas mengutip perkataan Nelson Mandela, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. Pendidikan adalah senjata yang sangat kuat untuk mengubah dunia,” terangnya.

Aziz mendorong agar siswa belajar dengan giat dan memperluas wawasan serta puncaknya adalah dapat menerapkan ilmu dengan baik. “Ketiga, kembangkan karakter positif dan berpegang teguhlah pada prinsip moral yang kuat,” tuturnya.

Aziz melanjutkan amanatnya, yaitu agar siswa mengembangkan 4c. Raih 4C. 2C yang pertama yaitu creative and critical thinking. Berpikir kreatif dan kritis. Mencari cara kreatif dan tidak terpaku pada cara konvensional.

C ketiga yaitu communication. Aziz menerangkan siswa harus berlatih untuk berbicara di depan umum dan yang tidak kalah penting adalah kemampuan mendengarkan. “C yang keempat adalah collaboration. Perluas jaringan. Mari berteman yang positif, pilih teman yang dapat mendukung untuk berkembang, belajar dan motivasi,” terangnya.

Terakhir, Aziz berpesan agar siswa meningkatkan kualitas ibadah. “Shalat, membaca Al-Quran, mendekatkan diri kepada Allah. Hal itu dapat meningkatkan ketenangan batin,” tuturnya.

Jadilah, tegasnya, generasi muda Islam yang hebat yang memimpin bangsa Indonesia. Tugas kita adalah mengisi bangsa kita dengan karya dan membawa bangsa Indonesia yang bermartabat.

“Kami berterima kasih kepada bapak ibu guru yang memberikan dedikasi terbaiknya.  Dan semoga semua upaya itu menjadi amal jariyah untuk bapak ibu sekalian. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan petunjuk untuk bangsa kita tercinta,” harapnya. (*)

Penulis Ain Nurwindasari. Editor Ichwan Arif