Tim MupusMupus Spemdalas memeriakan kegiatan Sapa Sastra yang diselenggarakan oleh Yayasan Gang Sebelah yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Ahad (19/10/2025).
Mupus Spemdalas
Mupus Spemdalas memeriakan kegiatan Sapa Sastra yang diselenggarakan oleh Yayasan Gang Sebelah yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Ahad (19/10/2025).

PCM GKB – Musikalisasi Puisi (Mupus) Siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik memeriakan kegiatan Sapa Sastra yang diselenggarakan oleh Yayasan Gang Sebelah yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Ahad (19/10/2025).

Tim Mupus yang terdiri dari 9 siswa, antara lain Melvin Adriansyah 8 Alumunium, Faisal Mirza Lakeisha Efendi 8 Carbon, Zaidun Rizky Fadhilah 8 Carbon, Athaya Fakhira Ardiansyah 8 Ferrum, Azahra Ariibah Tachir 8 Ferrum, Laras Pramita Dihyantari 8 Ferrum, Azalia Mercyana Zahirah 8 Germanium, Syazani Yafi Mahardika 8 Iodine, dan Cheryl Azzela Shazmecka 9 Fez.

Mereka membawakan 5 puisi, antara lain Lonceng Merpati Karya A. Muttaqin, Peziarah Karya L. Machali, Gerimis Pagi Karya L. Machali, Bulan di Atas Kamboja Karya Tengsoe Cahyono, dan Dalam Doaku Karya Sapardi DJoko Darmono.

Tim Mupus
Mupus Spemdalas memeriakan kegiatan Sapa Sastra yang diselenggarakan oleh Yayasan Gang Sebelah yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Ahad (19/10/2025).

Pembina Mupus Spemdalas Bambang Hermanto, S.Sn. mengatakan tampilan siswa ini merupakan apresiasi yang diberikan oleh Yayasan Gang Sebelah.

“Ketika mendapat tawaran tersebut, anak-anak semangat untuk latihan. Mereka sangat luar biasa 2 minggu latian tiap hari bisa membuat  5 puisi yang dinyanyikan,” ujarnya.

Guru Seni Spemdalas ini menuturkan ketika latihan, bukan hanya mengharmonisasikan lirik puisi, tetapi mereka juga harus memiliki performance yang bagus. Kelima puisi yang dilagukan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.

“Sungguh, tampilan tim Mupus luar biasa,” katanya.

Berikut teks puisi Dalam Doaku

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara.

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana.

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.

Penulis Ichwan Arif


Eksplorasi konten lain dari PCM GRESIK KOTA BARU (PCM GKB)

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

By admin

Eksplorasi konten lain dari PCM GRESIK KOTA BARU (PCM GKB)

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca