Smamio

Smamio Undang Dosen UMG Sampaikan Hal Penting Ini

Smamio
Siswa SMA Muhammadiyah (Smamio) GKB Gresik belajar manner dan sign bersama Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Rabu (30/4/2025).

PCM GKB Siswa SMA Muhammadiyah (Smamio) GKB Gresik belajar manner dan sign bersama Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Rabu (30/4/2025).

Dalam program Dosen Mengajar, Smamio menghadirkan dosen Pascasarjana Magister Pendidikan bahasa Inggris UMG Dr. Nirwanto Maruf, S.S., M.Hum. yang mengangkat tema Understanding Non-Verbal Communication. Kegiatan tersebut bertujuan menambah wawasan siswa Smamio dalam berkomunikasi, khususnya jenis komunikasi non-verbal.

Dr. Nirwanto menjelaskan berbagai fungsi Bahasa non-verbal seperti, facial expression, body language, gestures, tone of voice and personal space dalam kehidupan sehari-hari.

“Simbol-simbol komunikasi memiliki makna yang berbeda di setiap budaya, sehingga pemahaman mendalam mengenai hal ini dapat membantu menghindari kesalahpahaman,” jelasnya.

Dr. Nirwanto menyoroti pentingnya komunikasi non-verbal dalam merangkul keberagaman budaya. Ia menjelaskan bahwa setiap daerah, bahkan setiap negara, memiliki cara unik dalam menggunakan simbol atau tanda tertentu. Apa yang dianggap biasa di satu budaya bisa saja memiliki makna yang sangat berbeda di budaya lain.

“Contohnya saat kalian menggunakan finger sign ‘thumbs up’ umumnya bermakna ‘oke’, ‘bagus’ atau Kesan positif lainnya, tapi di negara Iran symbol tersebut bermakna negative setara dengan mengacungkan jari Tengah,” jelasnya.

Oleh karena itu, tekannya, pemahaman mengenai konteks budaya menjadi kunci untuk membangun komunikasi yang efektif dan harmonis, terutama dalam dunia yang semakin terhubung secara global.

Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman komunikasi non-verbal juga memiliki dampak praktis. Dr. Nirwanto mencontohkan berbagai aspek yang relevan, seperti table manner untuk menunjukkan sopan santun dalam jamuan makan, ekspresi wajah yang tepat untuk menyampaikan emosi secara akurat dan untuk mempertegas maksud tertentu.

“Bahkan cara pelatakan alat makan seperti sendok dan garpu juga ada maknanya. Kalau selesai makan lalu sendok garpunya kalian letakkan membantuk seperti segitiga, chefnya bisa sedih itu. Karena itu menandakan bahwa makanannya tidak enak,” jelasnya.

Dengan menguasai keterampilan ini, harapnya, siswa dapat bersikap lebih percaya diri, profesional, dan sopan dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal.

Melalui kegiatan ini, siswa Smamio mampu memahami pentingnya komunikasi non-verbal dalam kehidupan sehari-hari. “Mereka juga diharapkan dapat menerapkannya untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar mereka, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat,” katanya. (*)

Penulis Alif Alfiyah. Editor Ichwan Arif.

Comments

comments