PCM GKB – Penutupan Orientasi Santri Ma’had Al ‘Ashr (Osmash), santri Al ‘Ashr SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik mendapatkan motivasi dari motivator A Hamam Rosidi SPd MA, Sabtu (20/7/2024).
Dalam acara yang dilaksanakan di Andalusia Hall Spemdalas dan diikuti santri putra putri Ma’had Al ‘Ashr, traner sekaligus motivator ini menjelaskan menjadi santri jangan yang biasa-biasa saja, nanti hasilnya biasa-biasa saja.
“Santri harus menjadi yang luar biasa sehingga hasilnya juga luar biasa,” tegasnya di acara yang mengangkat tema Bahagia dan Berkah Bersama Keluarga Baruku ini.
Dia menuturkan, santri harus memiliki dorongan berupa semangat. Cemas bisa dijadikan sebagai dorongan sehingga santri memiliki semangat lebih. “Semangat inilah yang akan menjadikan diri luar biasa,” jelasnya.
Yang tidak kalah pentingnya, lanjutnya, santri juga harus memiliki inspirasi. Contoh tinggal di asrama di Spemdalas. “Maka harus jadi anak lebih mandiri, tanggung jawab, semakin dewasa, rajin mengaji, shalat tepat waktu, dan mandiri dalam belajar,” katanya.
Baru, sambungnya, setelah itu muncul tujuan. Tujuan inilah yang akan mengantarkan santri memiliki kekuatan dalam mencapai target. “Yang tidak kalah pentingnya, santri harus memiliki disiplin waktu supaya tujuan yang dikehendaki bisa dicapai,” tekannya.
Baca juga: Pusat Bahasa Spemdalas Adakan EPM untuk Guru Mugeb Schools
Dia menjelaskan, dalam menuntut ilmu, ada 2 hal yang harus dilakukan. Pertama adalah istiqamah dan ikhlas. Istiqamah itu akan memudahkan santri dalam belajar. “Setelah itu, harus diikuti pula dengan ikhlas dalam menjalankan proses belajar yang dilakukan,” jelasnya.
Dia mengingatkan, jangan sampai santri itu mengalami penyesalan di belakang hari. Mereka menyesal tidak sabar dalam belajar. “Kalau ingin pandai, ya harus bisa mengubah diri dengan cara ikhtiar dalam berdoa dan belajar,” ucapna.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga memberikan pesan kepada santri, ada dorongan yang bisa dilakukan santri supaya apa yang dicita-citakan bisa tercapai.
“Pertama, ada dorongan orang tua dan kedua adalah dari guru. Kedua dorongan tersebut bisa memberikan motivasi mencapai cita-cita. Dari dorongan tersebut akan bisa memunculkan semangat,” katanya semangat.
Dia berpesan, semangat itu bisa menular, tetapi mengantuk itu juga menular. Maka, tularkan hal yang baik sehingga diri kita dan teman-teman kita tertular hal positif yaitu semangat.
“Mari, kita beritakan tularan semangat pada diri dan teman-teman kita. Kalau ada yang gembosi, maka kita harus tetap fokus dengan diri kita dan bukan yang menggembosi. Jadikan setiap hari adalah proses belajar,” pesannya.(*)
Editor/Penulis Ichwan Arif.