Science CampSiswa Spemdalas mengikuti kegiatan Science Camp di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC), Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (23/10/2025).
Siswa Spemdalas
Siswa Spemdalas Farisah mempraktikkan membibit alpukat

PCM GKB – Suasana sejuk dan hijau menyambut rombongan siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik saat mengikuti kegiatan Science Camp 2025 bertajuk Green Space Adventure: Scientific Discovery di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC), Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (23/10/2025).

Pada sesi yang penuh semangat ini, siswa diajak untuk belajar langsung proses pembibitan pohon, mulai dari membuat media tanam hingga praktik menanam biji alpukat.

Dipandu oleh Kak Bakhtiar sebagai leader kegiatan, serta dibantu oleh Kak Angga dan Kak Fandi, mereka belajar langkah-langkah dasar menyiapkan media tanam yang ideal.

Kak Bakhtiar menjelaskan bahwa media tanam yang baik terdiri dari campuran pasir, kohe (pupuk kandang), dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1.

“Media ini penting agar bibit bisa tumbuh sehat karena memiliki sirkulasi udara dan nutrisi yang cukup,” jelasnya.

Science Camp
Siswa Spemdalas mengikuti kegiatan Science Camp di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC), Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (23/10/2025).

Setelah memahami teori, siswa langsung berpraktik membuat campuran tersebut dan menanam biji alpukat yang telah disediakan fasilitator. Bibit yang sudah ditanam dalam polybag kemudian diberi label nama masing-masing siswa dengan bantuan Kak Angga dan Kak Fandi, untuk nantinya dibawa pulang dan dirawat di rumah.

Siswa kelas IX Egypt Farisah Azyyati Zakirin mengaku senang mendapatkan pengalaman baru. “Ini pertama kalinya saya belajar menanam bibit, termasuk biji alpukat. Seru sekali! Saya ingin mencoba lagi di rumah, mungkin dengan biji tanaman lain,” ujarnya antusias.

Selain praktik pembibitan, Kak Bakhtiar juga berbagi kisah inspiratif tentang transformasi P-WEC. Ia bercerita bahwa pada tahun 2003, lokasi ini masih berupa bukit gersang. Melalui upaya rehabilitasi dan penanaman pohon dari biji, kini kawasan tersebut telah berubah menjadi hutan pelatihan yang rindang dan asri, serta menjadi habitat bagi berbagai satwa liar.

“Dari satu biji kecil bisa tumbuh pohon besar yang membawa manfaat besar pula. Begitu juga dengan ilmu yang ditanam hari ini, semoga tumbuh menjadi kepedulian terhadap alam,” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar sains yang menarik, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab dan kecintaan terhadap lingkungan bagi siswa Spemdalas. Melalui praktik langsung di alam, mereka belajar bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari hal sederhana — menanam satu biji dan merawatnya dengan sepenuh hati. (*)

Penulis M Nur Qomari. Editor Ichwan Arif.


Eksplorasi konten lain dari PCM GRESIK KOTA BARU (PCM GKB)

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

By admin

Eksplorasi konten lain dari PCM GRESIK KOTA BARU (PCM GKB)

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca