Tag Archives: SD Mugeb

Serunya Siswa Mugeb School Bikin Flipbook Refleksi Awal Semester

SD Mugeb
Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik membuat flipbook refleksi proses belajarnya di hari pertama semester 2, Kamis (2/1/2024). (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) refleksi proses belajarnya di hari pertama semester 2, Kamis (2/1/2024). Mereka kembali masuk sekolah setelah menutup semester 1 dengan liburan panjang dua pekan.

Bel berbunyi tanda waktu istirahat berakhir. Saat saya melangkah masuk kelas III Cairo, anak-anak masih bermain dengan teman-temannya. Ada pula yang menghabiskan jajannya.

Salam yang saya ucapkan membuat mereka tersadar waktu istirahat telah usai. Mereka kembali duduk di kursi masing-masing. Wajahnya tampak kurang semangat.

Rona wajah mereka berangsur berubah penuh senyuman ketika saya menanyakan keseruan liburan mereka. Lalu berlanjut membahas kesiapan mereka belajar sambil bermain. Ya, saya yang pagi itu bertugas sebagai guru pendamping di kelas tersebut, mengajak mereka bikin flipbook.

Seperti yang telah kami siapkan, anak-anak saya ajak untuk membuat flipbook dari hasil refleksi belajar mereka. Guru pengajar di kelas I-III pun melakukannya di kelas masing-masing.

“Ada yang masih ingat bagaimana keseruan proses belajar di semester 1?” Pertanyaan ini spontan memantik mereka memutar kembali memori menyenangkan yang telah berlalu. Satu per satu cerita mulai muncul dari tangan-tangan kanan yang terangkat.

“Wah, belajar jadi tambah seru ya kalau Ustazah Mar’a sering kasih tebak-tebakan gitu!” ujar saya menimpali Rizqiano, salah satu siswa yang teringat ketika wali kelasnya Mar’atus Sholichah, S.Pd mengajar dengan menyenangkan.

Setelah suasana cair, saya membagikan selembar kertas ke masing-masing siswa. “Nah, ayo kita tulis di sini ya pengalaman belajar yang paling seru menurut anak-anak tadi,” imbuh saya.

Kepada para siswa berseragam Hizbul Wathan (HW) itu, saya menjelaskan, mereka perlu melakukan refleksi untuk mempersiapkan diri menjalani proses belajar di semester 2. Saya bertanya retorik, “Kalau ingat pengalaman yang menyenangkan, rasanya jadi ikut senang, kan? Tambah semangat belajar.”

Selain itu, supaya anak-anak tahu bagaimana kesan terhadap pembelajaran kemarin dan harapan untuk pembelajaran selanjutnya.

Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik membuat flipbook refleksi proses belajarnya di hari pertama semester 2, Kamis (2/1/2024). (Sayyidah Nuriyah)

Proses Refleksi

Mereka pun antusias mulai dari menulis nama di kolom paling atas, paling kecil. Tertulis “Flipbook Refleksi Back to School” dengan kolom nama mereka di sana. Usai lama tak mendengar pertanyaan mainstream karena liburan, akhirnya hari ini saya kembali mendengar, “Ustaza, namanya ditulis nama lengkap atau panggilan?”

Saya jawab terserah. Kalau cukup ya ditulis lengkap. Kalau tidak cukup ya boleh nama panggilan.

Kemudian, berlanjut ke kolom di bawahnya. Ada pertanyaan perasaan selama belajar di semester 1. Emoticon senang, sedih, dan bosan tertera di sana. Saya kembali mendengar pertanyaan, “Jawabnya satu atau boleh lebih, Ustaza?”

Di sini, saya menekankan mereka bebas memilih perasaan mana saja yang mereka alami selama proses belajar sebelumnya. Kemudian, saya memberi kesempatan mereka menceritakan di hadapan teman sekelas tentang pengalaman apa yang membuat mereka memilih perasaan tersebut. Kisah mereka ada yang serupa, ada yang berbeda. Semuanya mengundang senyum atau gelak tawa.

Selanjutnya, saya mengajak mereka menguak pengalaman. “Tuliskan hal-hal yang menyenangkan ketika belajar di semester 1,” ajak saya lalu mereka menuliskannya.

Tidak butuh waktu lama, mereka lanjut mengisi kolom berikutnya. Kolom ketiga tentang “Kesukaanku”. Di sini mereka bisa mencentang atau menuliskan pelajaran apa saja yang mereka sukai. Sesekali saya menunjuk beberapa siswa untuk menceritakan alasannya menyukai mata pelajaran tersebut.

Kolom terakhir tentang “Harapanku”. Di sini, mereka bisa mencentang atau menambahkan tulisan harapan mereka. Ada gambar-gambar yang tersedia. Seperti tulisan rapi, lancar membaca, nilai bagus, hafal perkalian, disiplin waktu, selalu semangat, lancar berhitung, lebih mandiri, dan banyak teman.

Bikin Flipbook

Selanjutnya, anak-anak yang sudah selesai menulis bisa lanjut menggunting setiap kolomnya. Yang tidak membawa gunting pun belajar bersabar. Mereka menunggu temannya selesai menggunting baru meminjam.

Setelah itu, mereka menyusunnya secara bertumpuk. Dimulai kolom nama paling atas, lalu diikuti kolom pertama, kedua, ketiga, hingga keempat di bawahnya.

Berikutnya, mereka mengelem pada bagian yang sudah ditandai. Kemudian, menempel flipbooknya di kertas manila. Alhasil, semua flipbook tertempel di dinding depan kelas.

Ini sekaligus menjadi komitmen mereka memulai semester 2 dengan memori yang baik dan menyenangkan. Sebagai bekal di semester 2, mereka juga semangat belajar menyenangkan. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif.

Asyiknya English Glam Camp PBS Language Center di Desa Wisata Alam Taman Dolan

PBS Spemdalas
Peserta English Glam Camp di Desa Wisata Alam Taman Dolan Bumiaji Batu Malang, Senin-Jumat (16-20/12/2024). (Ichwan Arif)

PCM GKB – PBS Language Center menggelar English Glam Camp di Desa Wisata Alam Taman Dolan Bumiaji Batu Malang, Senin-Jumat (16-20/12/2024).

Ketua PBS Language Center Dina Hanif Mufidah, MPd. Mengatakan kegiatan English Glam Camp ini merupakan program komunitas sebagai wadah peningkatan ketrampilan praktik berbicara bahasa Inggris.

“Acara ini dikemas dalam rangkaian kegiatan menarik bernuansa alam di luar kota selama 5 hari 4 malam,” katanya.

Dia menuturkan, kegiatan ini diikuti 161 peserta 57 kelas VII dari SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dan 74 peserta dari SD Muhammadiyah 1 (SD Mugeb) GKB, serta 30 peserta dari SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Berlian) member dan nonmember PBS Language Center.

River Tubing Adventure

Dina sapaan akrabnya menjelaskan untuk materi yang diterima peserta, mulai dari english program 3-4 sesi sehari, English Morning Crush pagi hari, English Short Course siang/ sore hari, dan English Fun Night malam hari.

“Untuk extra program, ada river tubing adventure, entrepreneurship making es puter yang dibawakan atau dipandu dengan bahasa Inggris,” jelasnya.

Dia menuturkan, untuk kegiatan international session, kami melibatkan 5 guest tutors (tutor tamu) dari Yaman, Uganda, India, Filipina dan Malaysia yang mendampingi aktivitas peserta dan mengenalkan bahasa serta budaya dari negara masing masing.

“International Session ini merupakan nilai tambah dari program ini,” katanya. (*)

Penulis Ichwan Arif.

Bersabar, Cara Bangun Kesadaran Diri sebagai Umat Terbaik

Ustadzah Evie Silfia Zubaidi menjelaskan di depan jamaah wali siswa SD Mugeb. (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB – SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik bersama Ikatan Wali Murid (Ikwam) kembali mengadakan Halaqah Ummahat, kajian untuk para bunda, Kamis (29/8/2024) pagi.

Di lantai 1 Masjid Faqih Oesman Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), para wali siswa SD Mugeb fokus menyimak Spiritual Motivator Ustadzah Evie Silfia Zubaidi. Halaqah Ummahat Edisi Agustus 2024 itu bertema Membangun Kesadaran Diri sebagai Ummat Terbaik.

Ustadzah Evi awalnya menyampaikan, “Islam agama terbaik karena Islam mengatur seluruh celah kehidupan kita. Dari bangun tidur sampai tidur lagi dalam Islam ada aturannya.”

Sebagai umat dalam kondisi terbaik, ia mengajak para jamaah untuk senantiasa bersabar. Sabar ini hendaknya dalam kondisi apapun.

Ustadzah Evi mengisahkan ketika menantunya melahirkan. Sang menantu tidak mengalami kontraksi sehingga sampai bayinya berusia 42 minggu, ia masih tenang. Kemudian, dibawalah ke rumah sakit untuk diinduksi. Setelah drip botol ketiga, akhirnya sang menantu melahirkan normal, dalam kondisi luar biasa.

Baca juga: Kanah Perdana PCNA GKB Kupas 6 Alasan Pakai Hijab

Hari berikutnya, ambeiennya tak bisa diselamatkan. Ia pun kembali ke rumah sakit untuk operasi ambeien beberapa hari setelahnya.

Tak berhenti sampai situ ujian keluarga mereka. Sang suami, anak Evi, tidak bisa menelan setetes air pun karena radang tenggorokan parah.

Mengetahui fenomena itu, anak bungsunya berkomentar, “Kasihan ya.” 

Mendengar komentar itu, Evi pun balik bertanya, “Kok kasihan?”

Ia lantas menjelaskan anak dan menantunya justru beruntung. “Mereka berdua itu masyaAllah, Allah sudah memberikan pahala melahirkan kalau ia Ridha,” ujarnya.

“Sama Allah ditambah lagi kenikmatannya berupa sakit. Tidak ada yang bisa menggugurkan dosa selain sakit. Kalau sabar, mereka mendapatkan kenikmatan dari kebaikan,” imbuhnya.

Menurut Ustadzah Evi, justru yang perlu dikasihani adalah mereka yang masih sehat, tapi belum tentu shalatnya diterima oleh Allah Swt, mengajinya masih karena kejar setoran, dan harta sedekahnya dicampur-campur.

Ia lantas teringat jamaah haji yang meninggal tertimpa crane ketika thawaf wada. Menurutnya, justru mereka beruntung. Sebab, wafat dalam kondisi setelah haji, masih memakai ihram, di samping Kakbah dan thawaf.

“Orang ketika ditimpa masalah biasanya mengeluh, merasa paling terzalimi. Termasuk ketika mengalami masalah sederhana seperti tersandung sampai cantengen,” ujarnya.

Padahal, sebagai bagian dari umat terbaik, mereka patut bersyukur jika ditimpa ujian itu.

Kajian ini bisa disaksikan melalui live Instagram di @sd_mugeb. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif

Kanah Perdana PCNA GKB Kupas 6 Alasan Pakai Hijab

Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore.

PCM GKB – Kanah perdana PCNA GKB kupas enam alasan pakai hijab, Selasa (27/8/2024) sore. 

Kajian Nasyiah Ceunah (Kanah) ini diadakan Departemen Dakwah Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) GKB saat rapat rutin yang dilaksanakan di ruang rapat SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb).

Ketua Departemen Dakwah PCNA GKB Dina Auliyah, M.Pd. membahas kewajiban berhijab di tengah tren Tiktok yang menampilkan berbagai mode hijab.

“Hijab menjadi kewajiban tapi ada yang menjadikannya mode, gaya berpakaian, agar modis,” ujarnya.

Yunda Dina, sapaan akrabnya, menyadari, ada gaya berhijab tertentu yang menimbulkan dampak negatif. Yakni memancing syahwat lelaki.

Karena itulah, ia memaparkan enam alasan para ukhti mengenakan hijab.

Pertama, menutupi kekurangan di tubuh. Misal, memakai hijab karena mengalami kebotakan atau untuk menutupi uban.

Kedua, mencari jodoh. “Karena perempuan jadi madrasah pertama bagi anaknya, lelaki pasti mencari perempuan yang baik. Ada perempuan memakai hijab karena ingin menarik perhatian lawan jenisnya,” ujar perempuan yang juga aktif di PDNA Gresik itu.

Ketiga, berhijab agar dinilai baik di depan manusia. “Padahal kalau di luar ‘you can see my kelek’. Terlihat ketiaknya. Semoga kita semua bisa menutup aurat ya,” tuturnya.

Keempat, berhijab syar’i tapi modis. Sekarang ada mode hijab yang menunjukkan lehernya. Ada yang pakai kemben di luar sehingga menunjukkan lekuk tubuhnya.

Ia meyakini, hijab untuk menutup aurat bisa diperbaiki secara berangsur-angsur. “Pastikan menutupi lekuk tubuh. Gunakan jilbab yang menutup dada. Supaya suami kita saja yang melihat lekuk tubuh kita,” pesan Dina.

Menurutnya, ini bisa menjadi ladang dakwah kader Nasyiah. “Kita tak hanya berhijab, tapi baju dan bawahan kita juga perlu kita jaga. Jangan sampai kita berpakaian tapi telanjang,” ungkapnya.

Kelima, berawal dari terpaksa. “Tidak apa sedikit dipaksa awalnya, nanti akan jadi kebiasaan baik,” katanya di hadapan 14 kader Nasyiah GKB yang duduk melingkar.

Keenam, menutup aurat karena mengharapkan ridha Allah. Inilah alasan yang terbaik.

Akhirnya, Dina mengajak agar mereka senantiasa menjaga mode hijab mereka. “Semoga kita tidak tegiur tren hijab yang ada. Boleh diputar-putar tapi jangan sampai memperlihatkan lekukan tubuh kita,” tutupnya. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif

Siswa SD Mugeb Senam Pagi Bersama Milku

Siswa SD Mugeb senam bersama Milku di lapangan timur sekolah (15/8/2024). (Sayyidah Nuriyah)

PCM GKB –  Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) senam pagi bersama Milku, Kamis (15/8/2024). Lapangan timur sekolah ramah ini penuh dengan barisan siswa kelas III-VI yang kompak berbaju nuansa merah dan putih.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Nugra Heny Apriliah SPd mengungkap, kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi SD Mugeb dengan Milku. Selain itu, untuk mendukung kesehatan siswa melalui pembagian susu gratis.

“Kegiatan senam ini mengawali lomba Agustusan di SD Mugeb,” ujar Ustadzah Heny, sapaan akrabnya.

Acara dimulai ketika MC Diana Intan Absari atau biasa dikenal dengan nama panggung Intan Sakti menyapa para siswa. “Hari ini ada yang special! Senam pagi bersama Milku. Adik-adik dapat susu Milku gratis,” ucapnya.

Saat mendengar ucapan perempuan yang akrab disapa Kak Intan itu, anak-anak langsung bersorak, “Hore!” Mereka tampak senang. Tangannya menjulur ke atas. Ada pula yang melompat gembira.

Kak Intan pun melanjutkan, “Ada syaratnya, harus semangat senam!”

Selanjutnya, giliran Yesmena Sugesti atau bisa dipanggil Kak Yesi yang naik ke panggung, memakai kaos yang sama-sama bergambar sapi-sapi seperti yang tertera di kemasan Milku. Dialah pemimpin senam pagi bersama Milku. Senam perpaduan aerobik dan zumba untuk anak-anak itu dilakukan selama 8 menit.

Baca juga: Hidup Sehat ala Warga Spemdalas

Dapat Susu Gratis

Siswa semangat senam pakai pernak-pernik merah putih. Seperti Aleeya Zahira, siswi kelas III, yang menempelkan stiker merah putih berbentuk hati di pipi kirinya. Juga Chindaga Lalitta kelas IV Musa yang membawa bendera merah putih mini.  Tidak hanya siswa yang semangat senam, para guru juga tak kalah semangat di antara barisan siswa.

Setelah senam di bawah langit yang cerah, siswa-siswi pun mendapatkan susu gratis Milku. Satu per satu siswa dari kelas III-VI berbaris di depan stan Milku. Ada tiga rasa susu yang mereka bagikan, yaitu stroberi, cokelat, dan vanila.

Nada Janeeta Permana sedang wawancara Pemandu Senam Yesmena Sugesti usai senam bersama. (Sayyidah Nuriyah)

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan selembar voucher yang telah dibagikan oleh petugas Milku dan ustadz/ustadzah. Pada voucher itu tertulis, “Milku made with Real Milk from Belgian Cows, Free 1 botol Milku.”

Para siswa wajib menukarkan voucher tersebut untuk mendapat sebotol Milku. Biasanya minuman susu ini dijual dengan harga Rp 3.000 per botol 200 ml.

School to School

Kak Intan menjelaskan, senam pagi ini adalah progam School to School yang diadakan oleh Perusahaan Wingsfood. Sejauh ini Milku sudak mengelilingi enam sekolah di Kabupaten Gresik. “SD Mugeb adalah sekolah ketujuh yang Milku kunjungi,” terangnya.

Lokasi perusahaan Wingsfood ini memang dekat dengan SD Mugeb. Yakni di kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. “Dari perusahaan yang sama dengan Mie Sedap,” ungkap Kak Intan. Wingsfood memang memproduksi beragam produk, seperti Kecap Sedap, Mie sukses, Milkjus, Tea Jus, dan lainnya.

Baca juga: Berbicara atau Mendengar, Mana yang Lebih Sulit?

Ada tujuan mulia yang mereka usung dari program ini. “Agar anak-anak tahu kegunaan minum susu. Karena banyak anak-anak yang hanya tahu perlu minum susu tapi tidak tahu kegunaannya,” imbuhnya.

Selain mengadakan senam pagi, Milku juga menggandeng RSUD Ibnu Sina Gresik. Hadirlah dua dokter untuk menjelaskan manfaat minum susu kepada para siswa. Penjelasan mereka dimulai dengan ragam sumber tenaga yang manusia peroleh. Seperti karbohidrat, protein, dan lemak. (*)

Penulis Nada Janeeta Permana, Jurnalis Cilik SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik. Editor Sayyidah Nuriyah.

Guru SD Mugeb Suguhkan Tari Kreasi 6 Negara di Awal Masuk Sekolah

Guru SD Mugeb saat menyajikan dance around the world dalam MPLS, Senin (14/8/2024).

PCM GKB – Kalau biasanya siswa tampil, di hari pertama masuk sekolah SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) justru guru yang tampil. Siswa mendapat suguhan spesial berupa dance around the world, Senin (14/8/2024).

Wali kelas maupun guru pengajar berkolaborasi menampilkan tarian dari berbagai negara maupun Indonesia. Ada tari kreasi rasa Brazil, Spanyol, Afrika, Korea Selatan, India, dan Indonesia (Kalimantan). Mereka tampil lincah dan ceria di area panggung bertuliskan Welcome Back to School yang berada di lapangan sekolah.

Melihat para gurunya tampil dengan beragam kostum sekaligus mengenalkan diri dengan aneka ice breaking, siswa yang memakai seragam merah putih itu antuasias menyimak. Mereka ikut bersorak dan bertepuk tangan.

Di sela-sela rangakaian acara pagi itu, para siswa bersama rombongan kelas masing-masing mengibarkan bendera beragam negara. Ini sesuai tema Be Fun, Explore and Discover Around the World.

Baca Juga: Bawa Poster Digital, Siswa Spemdalas Ikuti Pawai Muharram

Tangan mungil mereka mengibarkan bendera salah satunya saat para guru kompak menyanyikan lagu Heal the World yang dipopulerkan Michael Jackson. Begini penggalan liriknya:

“Heal the world (Sembuhkanlah dunia). Make it a better place (Jadikan dunia ini tempat yang lebih baik). For you and for me and the entire human race (Untukmu dan untukku dan untuk seluruh umat manusia).”

Antusias siswa juga kian tampak saat Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi memukul gong lalu melepas balon diiringi tembakan konfeti. Di atas panggung, pria yang akrab disapa Ustad Ari ini memberi semangat kepada para siswa.

“Kita terus mengharapkan ridha Allah, semoga langkah kita untuk 365 hari ke depan dimudahkan Allah SWT,” ujarnya memakai pakaian adat khas Kalimantan.

Baca Juga: Fortasi Smamio, Siswa Baru Disambut  Demo Ekstrakurikuler dan IC

Sementara siswa pakai seragam merah putih, para guru memang tampil spesial. Mereka pakai baju adat Indonesia maupun baju khas negara-negara tertentu.

Suasana kegiatan awal masuk sekolah di SD Mugeb Senin (14/8/2024).

Keseruan hari itu berlanjut dengan ice breaking dan perkenalan antarteman baru di kelas masing-masing. Namun rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) masih berlangsung sampai dua hari berikutnya, Rabu (17/7/2024). Adapun untuk siswa kelas I, masa transisi PAUD-SD berlangsung sampai dua pekan.

Rangkaian MPLS

Pada hari kedua, seluruh siswa kelas I-VI diajak senam sehat bersama pagi harinya. Kemudian, berlanjut mendiskusikan struktur kelas dan keyakinan kelas bersama wali kelas masing-masing.

Adapun pada hari ketiga, ada OST Expo alias pengenalan 25 jenis ekstrakurikuler. Di bidang olahraga, ada ekstrakurikuler futsal, basket putra, ⁠basket putri, tapak suci, renang, ⁠taekwondo, dan ⁠catur.

Baca juga: Berlian School  Gelar Animals Exhibition Awal Masuk Sekolah, Ini Reaksi Siswa

Kalau di bidang seni, Ada ekstrakurikuler melukis, menggambar, ⁠tari Islami, tari tradisional, public speaking, musik, band bocah, qiroah, menyanyi, story telling, bahasa Jepang, cooking, ⁠nasyid dan ⁠paduan suara. Di bidang Teknologi, ada fotografi, vlogger, robotik dan coding.

Kemudian, siswa berlanjut mengerjakan asesmen awal diagnostik non kognitif yang dipandu wali kelas dan konselor. Terakhir, ada seleksi program Tahfidz Excellent bagi siswa kelas III-VI.

Yang baru di awal tahun ajaran ini, ada Nararya Esthi Pangayuh, anggota tim Jurnalis Cilik SD Mugeb dari kelas VI, yang menjadi reporter. Naya, sapaannya, melaporkan keceriaan acara langsung dari lapangan sekolah ramah anak itu. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif.

Baksos Qurban Plus-Plus ala SD Mugeb di SMKM 5 Panceng

Ikut berqurban, siswa SD Mugeb School dapat bonus praktik bikin biskuit pakan ternak. Mugeb School menyumbangkan 3 sapi dan 5 kambing kepada SMK Muhammadiyah 5 Panceng.

PCM GKB – Ikut berqurban, siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) dapat bonus praktik bikin biskuit pakan ternak. SD Mugeb menyumbangkan 3 sapi dan 5 kambing kepada SMK Muhammadiyah 5 Panceng. 

Tak ingin merasakan bahagia sendiri, Mugeb School turut mengajak serta dua sekolah mitra lainnya dalam kegiatan ini. Ialah MI Muhammadiyah 1 Pantenan dan MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Sekapuk.

Selasa (18/6/2024) pagi, sebanyak 50 siswa dari ketiga sekolah itu sudah tiba di SMKM 5 Panceng. Setibanya di sana, Kepala Mugeb School Mochammad Nor Qomari SSi menginfokan, di sana merupakan kesempatan untuk belajar bersama teman-teman dari madrasah lainnya. 

“Anak-anak berbaur dengan teman-teman dari sekolah lainnya ya,” tutur Ustadz Ari, sapaan akrabnya, di lapangan SMK yang berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektar itu. 

Rombongan siswa sekolah dasar itu mendapat sambutan hangat dari guru dan siswa SMKM 5 Panceng. “Senang melihat sekolah mitra datang,” ujar Ketua Pelaksana Drs Ec Uripan Nada MPd ketika para siswa dan guru saling bersalaman di halaman sekolahnya. 

Ustadz Ari bersyukur, baksos qurban tahun ini banyak bonusnya. “Baksos qurban plus-plus-plus, Alhamdulillah. Plusnya ada lima!” ujarnya. 

Beliau lantas memaparkan. Pertama, melibatkan berkolaborasi dengan tiga sekolah mitra. Kedua, siswa yang qurban berkesempatan ikut outbound di SMKM 5 Panceng. Ketiga, mereka dapat keterampilan baru membuat pakan hewan ternak. Keempat, ada peluang berkenalan dengan teman-teman baru. Kelima, ini momentum yang baik untuk mengenalkan SMKM 5 Panceng.

Setelah mengikuti pembukaan, para siswa melihat pemotongan hewan qurban. Gema takbir mengiringi prosesi pemotongan. Mayoritas siswa berdiri melingkar. Tak ada ekspresi takut melintas di wajah mereka. Sementara sebagian lainnya melihat dan berinteraksi dengan jajaran hewan yang masih hidup. 

Selanjutnya, para guru dari empat sekolah bekerja bakti mengeksekusi daging qurban. Ada yang menguliti, memotong, dan menimbang. 

Outbound

Sementara itu, para siswa diajak outbound. Gelak tawa tak terelakkan ketika awalnya mereka main ular naga bersama. Kemudian, mereka dibagi secara acak menjadi tiga kelompok untuk mengikuti kegiatan di tiga pos. 

Pos pertama, memanah. Pos kedua, melihat hewan ternak milik SMKM 5 Panceng di kandang. Pos ketiga, membuat pakan ternak. Usai berkegiatan di satu pos, sekelompok siswa mengikuti kegiatan di pos lainnya secara bergantian.

Di pos 3, Fina Azzahra Putri kelas XI Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMKM 5 Panceng menjelaskan cara membuat pakan ternak ruminansia. Pakan olahan itu bernama Biskuit Fabyvera. Pasalnya, SMK itu memang dikenal sebagai SMK calon pengusaha muda pertanian dan peternakan. 

“Ini campuran limbah kulit gandum yang dihaluskan, daun Indigovera kering yang dihaluskan, dan cairan molase,” terang perempuan yang biasa disapa Fina ini. 

Para siswa tampak penasaran dengan bahan yang ia jelaskan. “Kalian sudah tahu bagaimana bentuk daun Indigovera?” tanya dia bersambut gelengan para siswa. Ia pun berjalan ke dekat kandang ternak, lalu memetik selembar daun tanaman Indigovera yang tumbuh di sana. 

Fina lanjut menjelaskan, “Kita akan mencampur semua bahan, sedikit demi sedikit, sampai teksturnya cukup untuk bisa dicetak. Saat sudah dicetak lalu nanti kita jemur.”

Aira Java, siswi kelas IV Muhammad Mugeb School semnagat dan riang mengikuti outbound itu. “Baru pertama kali, baru tahu. Rasanya kayak mainan pasir yang dikasih air gitu, kayak main lumpur,” komentarnya.

Tak kalah antusias, siswa kelas V MIM 1 Pantenan Ahmad Rois Al Ariq berkomentar di tengah proses pembuatan, “Gampang-gampang susah, susah melepas dari cetakannya, takut rusak, pecah.”

Green Qurban

Usai mengikuti kegiatan pada ketiga pos, siswa kembali diajak ke area penyembelihan hewan qurban. Mereka diajak membungkus daging yang sudah ditimbang. Menariknya, pembungkusan memakai daun jati. 

Ari menegaskan, pihaknya sengaja melanjutkan realisasi green qurban sebagaimana pada baksos-baksos di setiap tahunnya. “Kita memang mengurangi sampah plastik sekali pakai. Jadi pakai daun jati yang lebih alami,” ungkapnya. 

Diapit desa Surowiti, Serah, dan Murber, para siswa juga diajak membagikan daging-daging ke warga sekitar. Pembagian daging dilakukan dengan menaiki motor. Seorang guru membonceng seorang siswa. 

“Kita harus naik motor karena lokasi SMK dan pemukiman warga jauh. Sekolah ini berada di perbukitan, dikelilingi sungai dan lahan bersemak,” jelas Nur Fadhila, salah satu guru Mugeb School yang ikut baksos bertajuk “Spectacular Taawun Idul Adha (Spectada)” itu. 

Baksos siang itu ditutup dengan makan bareng di salah satu ruang kelas SMKM 5 Panceng. Ada menu daging berupa rawon dan non daging berupa sayur sop dengan lauk tahu, tempe, dan ayam goreng. (Sayyidah Nuriyah)