Fortasi Smamio Bahas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, liputan Kontributor PCM GKB Gresik Fitri Dewi Sundari
PCM GKB – Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi) SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Jawa Timur mendatangkan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik, Selasa (18/7/23).
Acara yang digelar di Cordoba Convention Hall Smamio ini membahas tentang Pelajar Sehat Anti-Rokok oleh pemateri Petugas BNN Nila Mega Restu SIKom.
Dalam materinya, dia menyampaikan saat ini perokok pemula remaja usia 10-14 tahun naik 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
“Dari 5,9 persen pada tahun 2001 menjadi 17,5 persen pada tahun 2010. Sementara perokok pemula usia 15-19 tahun menurun dari 58,9 persen menjadi 43,3 persen,” katanya.
Dia menuturkan, keadaan ini menunjukkan adanya pergeseran perokok pemula ke kelompok usia yang lebih muda.
”Generasi muda harus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Antara lain tidak merokok, hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok,” tegasnya.
Generasi muda, lanjutnya, harus yakin rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan. Jangan malu mengatakan diri kita bukan perokok. Perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok.
“Hindari sesuatu yang terkait tentang rokok, mulai dari sponsor, iklan, poster, rokok gratis. Lakukan hal-hal positif lainnya, seperti olah raga, membaca atau hobi lain yang menyehatkan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, khususnya kanker paru, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah, juga menyebabkan penurunan kesuburan.
“Selain itu, juga gangguan kehamilan, gangguan pertumbuhan janin (fisik dan IQ), gangguan imunitas bayi, dan peningkatan kematian perinatal,” jelasnya.
Mitos dan Fakta
Nila Mega Restu menjelaskan menggunakan rokok elektronik (vape) lebih aman daripada menggunakan rokok batang biasa, itu hanya mitos belaka.
“Faktanya rokok jenis apapun sama berbahayanya untuk kesehatan dan menyebabkan kecanduan, Meskipun tidak mengandung tembakau, vape justru mengandung nikotin dengan rata-rata jumlah yang lebih banyak. Cairan dalam vape dapat menguap dan masuk ke dalam paru-paru,” tuturnya.
Mitos rokok paling membahayakan kesehatan perokok aktif. Faktanya, selain membahayakan perokok aktif, perokok pasif mendapat efek negatif jauh lebih besar dari perokok aktif karena asap rokok akan dihirup juga oleh perokok pasif.
“Saya yakin siswa Smamio ini idak ada yang merokok apalagi kecanduan rokok. Siswa Smamio siap menjadi generasi yang bebas dari rokok. Siap!” ucapnya semangat, disambut iringi tepuk tangan siswa. (*)
Editor Ichwan Arif.