
PCM GKB β Tahun keempat, Tahfidz Class Program atau TCP SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) siap dibuka. Sosialisasi program ini diikuti 41 calon wali siswa yang memiliki komitmen sekaligus antusias terhadap Tahfidz Class Program, Sabtu (3/5/25).
Dari 166 calon siswa Berlian School tahun pelajaran 2025-2026, 41 diantaranya akan mengikuti seleksi Tahfidz Class Program. Sebagai bentuk pengenalan potensi calon siswa dan eksplorasi motivasi, Berlian School mengajak calon siswa untuk menghafal dengan gembira melalui video dan kegiatan menarik lainnya.
Bersamaan dengan itu, calon wali siswa mengikuti sosialisasi program yang disampaikan langsung oleh wakil kepala Berlian School Rijalul Fikri M Pd.
Tahfidz Class Program atau TCP telah diimplementasikan di Berlian School sejak tahun pelajaran 2022-2023. Tiga tahun berjalan, TCP telah mengantarkan siswa-siswi program ini untuk menghafal Juz 30, 29 dan 28 dan diuji langsung dalam ikhtibar Tahfidz oleh Tajdid Center PDM Gresik.
2025-2026 menjadi tahun keempat yang telah dipersiapkan untuk menyambut generasi baru TCP. Dengan program unggulan diantaranya daurah tahfidz, tahfidz journey hingga tahfidz goes to mosque, harapannya menjadi sarana menghafal yang menyenangkan bagi siswa.
Rijalul Fikri menyebutkan sekolah berkomitmen dalam pengembangan kelas tahfidz ini melalui studi banding ke pondok pesantren maupun sekolah dengan program tahfidz lainnya yang telah lebih dulu mengimplementasikan program ini.
“Dalam mendampingi siswa menghafal diperlukan kolaborasi, komitmen dan komunikasi yang istikamah antara guru dan orangtua. Harapannya ini menjadi kekuatan dalam memberikan motivasi dan penguatan mental ananda dalam menghafal,” ungkapnya.
Melalui pengembangan kurikulum khusus kelas tahfidz, sekolah mengupayakan keseimbangan pembelajaran tahfidz dengan pembelajaran umum. Meski secara kuantitas pembelajaran tahfidz lebih banyak, tetapi dalam pengajaran materi umum akan digunakan metode khusus yang diikhtiarkan untuk mengakomodasi pembelajaran siswa.
Rijalul Fikri di akhir sesi juga memberikan penguatan bahwa Tahfidz Class Program atau TCP ini akan berhasil jika implementasinya dilaksanakan secara kolaboratif antara orangtua dan guru. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif