PCM GKB – Sebanyak 100 siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik mengikuti pelatihan dai yang dilaksanakan, Sabtu (14/12/2024) di Andalusia Hall.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pesan-pesan Islam atau biasa disebut menjadi dai maupun daiyah tersebut mengundang dua pemateri, Yaitu Siswanto S.Pd.I dan Deby Agus Santoso, motivator sekaligus public speaker.
Wakil Kepala Sekolah bidang Ismuba (Al-Islam, kemuhammadiyahan dan bahasa arab) Ain Nurwindari dalam sambutannya memberikan semangat kepada peserta pelatihan terkait manfaat menjadi dai.
Dia mengingatkan peserta bahwa menjadi dai tidak selalu berbicara di depan mic ataupun di depan banyak orang.
“Ketika kita bisa menunjukkan nilai-nilai Islam dengan perilaku kita yang santun, membuang sampah pada tempatnya, menolong yang membutuhkan, sebetulnya itu sudah berdakwah. Kalian tentu ingat di pelajaran Kemuhammadiyahan bahwa dakwah tidak hanya bil lisan, tapi ada dakwah bil qolam (dengan tulisan) dan dakwah bil hal (dengan perbuatan),” ucapnya.
Dia lantas menyebutkan bahwa ada satu majalah milik PP IPM yaitu bernama Kuntum. Kata Kuntum diambil dari Surat Ali Imran ayat 110 yang lantas ia nukilkan beserta artinya.
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Siswanto, dai sekaligus guru Al-Islam di SD Muhammadiyah 1 GKB menyampaikan pentingnya menjadi da’i. Menurutnya, semua orang Islam penting menjalankan tugas sebagai dai agar nilai-nilai Islam tersebar melalui lisan dan tingkah laku umatnya sendiri.
Public Speaking
Sementara itu, Deby, public speaker motivator menyampaikan materi terkait public speaking training.
Menurutnya public speaking merupakan seni berbicara di depan umum untuk menyampaikan informasi dengan baik dan benar.
Dia juga menyampaikan manfaat memiliki skill public speaking di antaranya memiliki rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan komunikasi bahkan bermanfaat untuk prestasi, karir dan kepemimpinan.
“Bidang yang berkaitan langsung dengan public speaking itu di antaranya ada MC, Moderator, Pemateri, Motivator, Host, Penyiar Radio, Podcaster, Presenter Tv. Tapi ada juga bidang yang tidak berkaitan langsung dengan public speaking namun tetap butuh (public speaking), yaitu guru, dosen, mahasiswa, pemimpin, kasir, resepsionis,” terangnya.
Deby lantas menjelaskan struktur public speaking yang terdiri dari pembukaan, isi, dan penutupan.
“Pembukaan bisa kita lakukan dengan mengucapkan salam, Assalamu’alaikum, Selamat pagi/siang bapak/ibu, hadirin yang kami hormati, hadirin yang berbahagia. Kemudian isi bisa kita sebutkan misalnya ada lima hal yang ingin saya sampaikan,” jelasnya.
Terakhir, pada bagian penutup Deby menyampaikan agar public speaker tidak lupa mendoakan audiens agar bisa memahami dan mengamalkan materi yang disampaikan.
“Agar kita memiliki kemampuan public speaking yang semakin baik, kuncinya adalah memperbanyak latihan. Juga penting kalau kita bisa masuk di komunitas bidang public speaking agar semakin terasah,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nur Windasari. Editor Ichwan Arif.