Siswa Spemdalas

Dua Siswa DTCP Spemdalas Raih Prestasi di Kids Game Programming Competition Intermediate 2024

Siswa Spemdalas
Siswa kelas VIII DTCP Alkautsar Afroz Putransya (kiri) dan Nandika Alka Alif Alfarizqi (kanan) meraih juaran 1 dan 10 besar dalam Lomba Kids Game Programming Competition 2024, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali, Sabtu (16/11/24) (Fitri Wulandari)

PCM GKB – Siswa kelas VIII Digital Class Program (DTCP) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik meraih prestasi dalam Kids Game Programming Competition Intermediate 2024, Jumat (16/11/2024).

Mereka adalah Alkautsar Afroz Putransyah yang meraih juara I dan Nandika Alka Alif Alfarizqi yang berhasil masuk dalam 10 besar. Sebagai juara umum, Alkautsar berhak mendapat hadiah uang tunai sejumlah 500.000.

Dalam kompetisi tingkat nasional ini masuk dalam rangkaian kegiatan ITCC 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali.

Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengembangkan kreativitasnya dalam membuat permainan interaktif. Kompetisi ini terdiri dari kategori Beginner (SD) dan Intermediate (SMP).

Mereka akan mempelajari pemrograman visual dan menggunakan platform seperti Scratch 3.0, Construct 3, Phaser, dan sebagainya untuk merancang lingkungan, karakter, dan tantangan dalam game.

Baca juga: Siswa Mugeb School Diajak Belajar 5 Hal di Apel Milad Ke-112 Muhammadiyah

Circuitry Hassle

Alkautsar menjelaskan bahwa game yang dikembangkannya adalah game puzzle bentuknya seperti RPG dengan menggunakan TV.

“Saya beri nama Circuitry Hassle. Untuk gameplaynya terinspirasi dari zenless zone zero. Sedangkan untuk puzzlenya terinspirasi dari the legend of zelda NES,” jelasnya.

Dia mengatakan, untuk membuat Circuitry Hassle, menggunakan aplikasi GDevelop. Persiapan selama kurang lebih 5 pekan. Dua pekan pertama digunakan untuk persiapan konsep dan testing versi awal game.

β€œDua pekan setelahnya coding game hingga menghasilkan fungsional game yang komplete. Dan 1 pekan digunakan untuk finishing dan design,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Nandika sebagai peraih 10 besar menjelaskan game puzzle bentukannya yang diberi nama Electric Enigma. 

“Membuat game tersebut menggunakan Gevelop. Persiapan kurang lebih 4 pekan. Saya terinspirasi gameplay dan puzzle dari among us,” jelasnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.

Comments

comments