Karin yang mendengar mitos bahwa di sekolahnya ada hantu yang berkeliaran. Tapi dia tidak percaya dengan mitos tersebut. Dia pun terus mencari keberadaan hantu itu.
Penulis Muhammad Alan Herinda, siswa kelas IX C SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik
PCM GKB β Dalam buku berjudul Laboratorium Angker karya Nada Laila Ayunindia ini dikisahkan seorang anak bernama Karin yang mendengar mitos bahwa di sekolahnya ada hantu yang berkeliaran. Tapi dia tidak percaya dengan mitos tersebut.
Dia pun mengajak teman-temannya yang bernama Kiki, Putra, dan Karima. Mereka berempat mencari kalau agar hantu itu terungkap. Satu persatu teror menimpa mereka berempat. Tapi ternyata, hantu tersebut tidak lain adalah guru IPA nya sendiri yang menakut-nakuti.
Buku yang diterbitkan Dar! Mizan tahun 2017 ini memiliki keunggulan tidak hanya menampilkan cerita saja, tetapi ditambahkan komik juga di dalamnya. Menurut saya itu adalah ide yang kreatif. Karena pembaca tidak akan bosan dengan tulisan dan paragraf semata.
Baca juga: Student Hidjo dan Deskripsi Kehidupan Keluarga Ningrat
Namun juga ada unsur gambar yang membantu menggambarkan suasana dan latar yang diceritakan. Selain itu, buku ini juga menyajikan berbagai plot cerita yang alurnya susah ditebak. Memberikan keseruan dan keunikan tersendiri bagi pembaca.
Di balik keunggulan, ada sisi kekurangannya. Sepanjang saya membaca buku ini, warna hitam tulisannya kurang menyala. Sehingga, beberapa kata susah sekali untuk dilihat. Ada juga beberapa teks percakapan dalam komik yang terpotong dengan batas halaman sehingga mengganggu pembaca dalam menikmati buku.
Cerita menggunakan alur maju ini terdapat latar cemas, takut, dan penasaran. Tokoh utama Karin dan dibantu oleh figuran Kiki, Karima, Putra, Bu Henni, Pak Aryo, Pak Gono, Bu Erika, Dara. Selamat membaca! (*)
Editor Ichwan Arif.