Kita Bekerja Bukan untuk Muhammadiyah tetapi untuk Allah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Jawa Timur mengadakan Sharing Session dengan guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (14/7/2023.)
Dalam acara yang digelar di Andalusia Hall, Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik Fiqih Risalah MA PhD—menggantikan Siswahyono CBH sejak Juli 2023—mengatakan mengawali tahun pelajaran 2023-2023 dengan semangat baru.
“Mari kita bersama-sama memperbarui etika dalam bekerja. Ini harus ditata kembali sehingga dalam bekerja benar-benar bisa meraih tujuan terbaik,” katanya di hadapan guru dan karyawan Spemdalas.
Dia menuturkan, kita bekerja bukan untuk Muhammadiyah tetapi bekerja untuk Allah untuk Muhammadiyah. “Ha ini yang harus digarisbawahi,” tekannya.
Bekerja, lanjutnya, itu tanggung jawabnya secara spiritual kepala Allah bukan pada yang lain sedangkan tanggung jawab sosialnya kepala atasan. “Kalau tanggung jawab spiritual itu bisa lepas. Maka tanggung jawab ini harus ditanamkan dengan kuat,” jelasnya.
Dia menuturkan, tidak ada yang superior di mata Allah, kalau superior hanya ditingkatan manusia itu hanya jabatan atau gelar akademik saja.
Loyalitas Bukan pada Atasan
Fiqih Risalah menjelaskan kita bekerja di Spemdalas itu untuk membesarkan Muhammadiyah untuk mencari ridha Allah. “Ini poin pertama yang harus kedepankan,” katanya.
Kedua, loyalitas kita tidak pada atasan tetapi pada kebenaran. Ini yang menilai adalah Allah SWT. Ketika pimpinan benar harus dilaksanakan. Kalau pimpinan salah harus diarahkan dengan perkatanaan yang baik.
“Ketiga tujuan hidup kita harus sama, yaitu ditugaskan mengenal kembali siapa yang menciptakan yaitu Allah,” tambahnya.
Guru karyawan dengan tugas yang berbeda, tujuannya satu yaitu mengenal siapa yang menciptakan. “Kalau tidak kenal, maka akan tergoda dengan dunia nyata,” tuturnya.
Keempat, menanamkan kejujuran (shidiq), dipercaya (amanah), cerdas (fathanah), dan menyampaikan (tabligh). “Kalau anak harus jujur, maka kita harus jujur duluan. Kalau anak harus amanah, cerdas, dan pitar berkomunikasi, maka guru harus bisa dipercaya, cerdas, dan komunikasinya,” ungkapnya.
Dia mengajak, ini yang harus kita tingkatkan dan ditingkatkan terus. Guru harus menjadi role models bagi siswa sehingga teladan yang kita berikan bisa dicontoh oleh siswa. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni