Fortasi Smamio Kenalkan Pendidikan Karakter Islami, liputan Kontributor Gresik Ririn Masfaridah
PCM GKB – SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Jawa Timur menyelenggarakan Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi), Senin-Jumat (17-21/7/2023).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter Sa’roni MPd dalam materinya Pendidikan Karakter Islami menjelaskan dalam rangkaian kegiatan Fortasi, siswa dapat memahami Smamio dari berbagai sisi mulai dari budaya belajarnya.
“Selain itu, ada juga budaya berpakaian, budaya bersikap, dan prilaku selama di sekolah,” katanya.
Dia menuturkan, ada beberapa aturan yang wajib diikuti siswa Smamio. Di antaranya mulai dari aturan masuk lingkungan sekolah, pembiasaan di sekolah dan di rumah, serta aturan berseragam.
Untuk memasuki area Smamio, lanjutnya, bagi siswa yang membawa kendaraan bermotor diwajibkan membawa helm dan parkir kendaraan sesuai tempatnya yang disediakan. “Parkir siswa laki-laki terpisah dengan area parkir siswa perempuan,” jelasnya.
Sebelum memasuki gedung, sambungnya, siswa akan disambut oleh guru yang bertugas patrol setiap harinya untuk mengecek kerapian siswa. Tidak hanya kerapian, siswa juga diwajibkan setor bacaan hadits sebagai password pagi sebelum masuk ke gedung sekolah.
“Password pagi yang diberikan bervariasi setiap pekannya,” tambahnya.
Pembiasaan Sekolah
Sa’roni menyampaikan, aktivitas pembiasaan selama di sekolah juga disampaikan mulai dari aktivitas shalat dhuha, doa pagi, shalat Dhuhur, shalat Ashar, dan shalat sunah rawatib Dhuhur maupun Ashar.
“Sedangkan untuk aktivitas pembiasaan di rumah dilakukan melalui aplikasi yang diisi siswa setiap harinya,” katanya.
Untuk membangun jiwa kader mubaligh muballighat siswa terjadwal secara bergantian mengisi kultum dan menjadi imam di sekolah bagi siswa laki laki. Bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih akan dimasukkan dalam Program Kops Mubaligh Muda Muhammadiyah (KM3) Excellent.
“Mereka mendapat tugas untuk menjadi imam, khatib, dan mengisi kultum di luar sekolah,” ujarnya.
Infak Sekolah
Sa’roni memaparkan, infak juga menjadi pembiasaan rutin di sekolah. Setiap harinya siswa menyisihkan uang sakunya untuk infak di sekolah.
“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial dan menumbuhkan pribadi yang berjiwa sosial tinggi,” tuturnya.
Dia berharap siswa baru bisa beradaptasi dengan aturan yang ada di Smamio agar siswa tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik dan memiliki pondasi agama yang kuat.
“Aturan-aturan yang diterapkan di Smamio ini harapannya menjadi wadah untuk menciptakan kedisiplinan, tanggung jawab, kegiatan belajar yang efektif, kemandirian, dan melatih kepekaan sosial agar siswa tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik dengan pondasi agama yang kuat,” tegasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.