GRESIK – Muhammadiyah dapat berkembang pesat karena konsisten mengamalkan Al Quran dan As Sunnah. Ini membawa dampak diantaranya mana yang wahyu dan rokyu, mana yang ajaran dasar dan pedapat perseorangan.
”Iman adalah fondasi yang bermakna sehingga dapat mengaplikasikan dalam amal soleh. Ini dapat menjadi investasi dari amal soleh,” ujar Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. H. Abdul Mu’ti, M. Ed saat memberikan sambutannya dalam acara Penguatan Ideologi Muhammadiyah untuk warga Muhammadiyah di lingkungan Gresik yang diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 10 Gresik.
Jika kita wisata keliling Eropa maka tidak ada nilai investasi amal soleh. Ini sesuatu yang berhenti.”Namun jika kita investasikan dalam bidang pendidikan maka ini berdampak lebih panjang dibandingkan dengan harta yang dibuat keliling eropa tadi, ” ujarnya.
Investasi akhirat berorientasi mati maka tidak membawa dampak yang positif. ”Investasi akhirat menurut saya dan Muhammadiyah adalah menyiapkan untuk masa yang akan datang atau future oreintation, ” tuturnya.
Dunia saat ini terjadi pergeseran, tahun 2045 Indonesia mengalami bonus demografi. ”Ini harus dibina dengan baik agar kita mendapatkan bonus itu bukan menjadi limbah manusia,,” paparnya.
Dalam hidup harus menggunakan akal sebanyak-banyaknya dengan dilandasi wahyu. ” Pada abad 21 ini harus ada empat kompetensi yang dimiliki anak didik yakni creative, critical, communication dan collarobation,” ungkapnya.
Muhammadiyah menegaskan agar umat itu maju maka harus fashtabihul khoirot. ”Ini maknanya bukan hanya berlomba-lomba dalam kebaikan namun harus menjadi yang terbaik,” jelasnya.
Mengaca pada peradaban dunia peradaban dunia dimulai dari Yunani, lalu peradaban Islam lalu jatuh dan peradaban barat menguasai peradaban saat ini.
”Ini ada empat kunci yakni competition mendorong untuk menjadi terbaik, science untuk menguasai teknologi , democration yang menghasilkan pemimpin yang terbaik, medicine ilmu pengobatan yang maju , work ethic etos kerja yang baik , consumerisme hidup hemat dengan perencanaan yang matang beli yang perlu bukan yang mau, ” ungkapnya.
Terakhir, Al Quran telah berbicara tentang tali yang kokoh maka yang harus dilakukan adalah membangun jaringan atau networking. ”Amal yang besar dimulai dengan amal yang sedikit. Ini yang menjadi kunci amal usaha Muhammadiyah dapat berkembang karena berkumpul,” ulasnya.
Maka untuk menghadapi masa depan maka perlu adanya peningkatan kompetensi dan tidak puas dengan capain saat ini. ”Prinsip fashtabihul khoirot adalah bersaing dengan meningkatkan keunggulan diri bukan melumpuhkan pesaing,” jelasnya.
Sementara, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik., Taufiqullah Ahmady berpesan untuk sungguh-sungguh mengamalkan hasil pengajian penguatan ideologi Muhammadiyah.”Tidak hanya sebagai simpatisan yang tidak sanggup menjadi pemikir dan penggerak Muhammadiyah, ” ujar guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini.
Jika sudah menjadi aktivis harus siap menghadapi tantangan dakwah. ”Pertama kali saya ditugaskan di Mengare merasa bahagia karena digunakan oleh Muhammadiyah. Demikian juga saat memberi pengajian di Menganti desa Mbendil yang terhalang banjir, ” paparnya. (ars)