GKB – Puasa secara filosofis adalah untuk mencapai kedekatan diri pada Allah. Secara sederhana ayat Al Quran mempunyai hubungan antara ayat dengan ayat lainnya, kelompok ayat dengan kelompok ayat lainnya. surat dengan surat lainnya dan antara juz dengan juz lainnybua.
”Jika puasa Ramadhan tujuannya untuk mencapai derajat taqwa maka ada tanda-tandanya. Diantaranya adalah tidak mencari duit secara sah diantaranya praktik suap menyuap dalam pengadilan,” ungkap Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr. Syamsuddin, Kamis (11/05) di Masjid Taqwa Gresik Kota Baru (GKB)
Hikmah diwajibkan puasa baik dalam Islam atau agama lainnya adalah untuk mendekatkan diri pada penciptanya. Dalam konteks Islam adalah mendekatkan diri pada Allah.
”Yang kedua adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani manusia,” ujarnya.
Dalam penelitian, orang yang berpuasa memiliki dampak berbeda tergantung apakah puasanya sesuai sunnah atau tidak.”Jika sesuai maka dampaknya orang akan menjadi lebih arif,” paparnya.
Menurut Sigmund Freud ada tiga fase dalam perkembangan anak yakni oral, anal dan genital. Manusia modern, menurutnya, adalah orang yang sakit jiwa.”Jika orang hidupnya untuk makan maka dia mengalami hambatan fase oral. Jika orang bangga akan tumpukan harta terhambat pada fase anal dan orang yang berzina maka ia mengalami hambatan pada perkembangan genital,” jelasnya.
Konteks kebutuhan itu bersifat material. Dalam pendapat Maslow kebutuhan manusia bertingkat. Makin meningkat makin abstrak diantaranya pengakuan diri.
”Nah ini juga berkaitan dengan puasa. Dalam keadaan lapar orang pasti berpikir untuk kesalamatan dirinya. Namun, dalam berpuasa kita justeru diperintahkan untuk bersodaqoh,” katanya.
Artinya, puasa adalah proses pendewasaan diri manusia terutama secara spiritual.”Pada saat nabi Musa di bukit Sinai ia melakukan tiga peribadatan yakni Sholat, Puasa dan Dzikir menurut Allah ini masih kurang karena kesemuanya untuk diri sendiri. Dan yang ibadah yang berdampak bagi orang lain yakni infaq dan shodaqoh inilah aplikasi ibadah untyk Allah,” jelasnya. (ars)