Pendidikan Karakter dan Menggembirakan

PCM GKB – Muhammadiyah sering menyebut dirinya gerakan Muhammadiyah. Penjabarannnya gerakan Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid. Pengurus Muhammadiyah Tasman Singodemojo menyebutkan Muhammadiyah seperti gerombolan yang tidak mempunyai tujuan tetapi mempunyai semangat kebersamaan.

‘’Dari ini bisa diketahui maka semangat awal adalah kebersamaan untuk mencapai tujuan,’’ ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E, ME.

Tujuannya berdasar pada surat Ali Imron ayat 102, 103 dan 104. Dalam ayat ini yang menjadi kata kunci penting adalah taqwa dan muslim. ‘’Tujuan membentuk masyarakat Islam sebenarnya. Hal ini dilakukan dengan cara keteladanan dan berpegang teguh pada nilai agama,’’ kata suami Heni Novita Sari ini.

Pendidikan Muhammadiyah harus berorentasi pada akhlak atau pendidikan karakter. Yang disebut dengan maju atau modren bukan hanya perubahan alat-alat produksi. ‘’Contoh, di suku Badui menolak moderenisasi melainkan mereka mempunyai peradaban yang baik. Apabila ada yang melanggar memotong pohon maka hukumannya berat. Namun di GKB dari mobil mewah penumpang membuang sampah di jalan. Jadi mana yang lebih maju?,’’ tanya pria kelahiran Aceh Timur, 10 April 1982 ini.

Lalu dalam mendidik dan berdakwah harus menggembirakan.’’Contoh apabila ada masyarakat yang pergi ke kuburan maka KH Ahmad Dahlan tidak marah-marah melainkan membuat pengajian dan sekolah untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat,’’ paparnya.

Aplikasinya, tegasnya, dengan melakukan gerakan anti menyontek dan gerakan antri. ‘’Sekolah dengan gedung bagus sudah banyak tapi apa tujuan bersekolah itu yang penting jadi sekolah saat ini harus membuat hal yang unik. Berani tidak jika dalam bersekolah tidak menggunakan seragam dalam sekolah,’’ papar mahasiswa doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro ini. (ars)

Comments

comments