PCM-GKB.-Kunci agar hidup bahagia diantaranya mempunyai perkerjaan yang disukai, memiliki pasangan yang serasi, bersyukur yang dimiliki dan gemar memberi.
”Jadi hidup itu layaknya kopi. Pahit tapi tetap dinikmati,” ujar Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs.Nurcholis Huda,M.Si pada acara penguatan ideologi Muhammadiyah, Sabtu I(26/11/2016).
Huda mengatakan jika kita berpikir apa yang dimiliki orang lain maka rasa syukur jauh dari kita.”Padahal banyak orang lain yang memiliki keterbatasan namun masih mampu berbuat. Seperti pengerajin keset Irma Suryani yang cacat fisiknya,” ungkapnya.
Huda juga memberikan resep agar ber-Muhammadiyah dengan gembira. Pertama, murah senyum karena ini berdampak positif bagi lingkungan. ”Terutama bagi para guru.”
Selanjutnya jangan membesarkan hal-hal kecil dan kenang yg indah dan lucu saja.”Jika kita mengenang seseorang yang buruk saja maka orang itu akan buruk dihadapan kita,” paparnya.
Keempat, cari kebahagiaan dengan cara membahagiakan orang lain.”Yang kelima dan keenam adalah beribadah dengan khusu dan ikhlas karena ikhlas adalah roh segala perbuatan,” tuturnya.
Sedangkan pilar Islam berkemajuan adalah tauhid yang kokoh, bersinergi dengan ilmu pengetahuan, memahami Al Qur’an dan Hadist dengan baik, dakwah dan kegiatan pada pemecahan masalah, berorientasi ke masa depan dan toleransi.
Huda mengatakan cara pandang yang arif menentukan kebahagiaan seseorang. Ia mencontohkan ada seorang ibu tua selalu menangis.” Ia punya anak dua yang satu jualan jas hujan yg satu jualan es blewah,” paparnya.
Jika hujan dia nangis khawatir anaknya yang jualan es nggak laku dan jika panas terik dia juga menangis kawatir anaknya yang jualan jas hujan nggak laku.
Namun hal ini akan berubah jika sudut pandangnya diubah.”Nenek ini selalu tersenyum bila hujan mengingat jas hujan anaknya terjual laris, dan bila panas ia tetap tersenyum juga mengingat es anaknya terjual habis,” tuturnya. (yudho/Ar)