Lakukan Persiapan dalam Menjalankan Dakwah
TRAWAS – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik Kota Baru (GKB) mengadakan rapat kerja (raker) di Hotel Royal Trawas pada 14-15 Mei 2016. Raker ini merupakan langkah setelah pelantikan pada Kamis (12/05/2016).
Ketua PCM GKB M.Djufrie berharap seluruh pengurus cabang dan ranting Muhammadiyah GKB dapat menelorkan kiat kinerja unggul. ”Ciptakan inovasi-inovasi untuk berjuang dan beramal,” ujar Djufrie.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs. Taufiqullah Ahmady mengatakan raker merupakan bagian penting dari organisasi Muhammadiyah. ”Dari raker muncul rumusan dalam melangkah menjalankan organisasi dakwah ini,” paparnya.
Allah mengingatkan orang Islam jika berjuang harus melakukan persiapan sebaik-baiknya.”Dalam surat Al Anfal disebutkan janganlah kamu mengira orang kafir akan menang. Namun untuk memperoleh kemenangan ini, Allah meminta syarat agar dilakukan persiapan,” paparnya.
Taufiq mengambil contoh dalam film Salahudin Ayubi yang berjudul The King of Heaven, digambarkan ada pihak yang ingin damai dan ada yang ingin membinasakan musuh.”Pada saat pasukan Islam yang dipimpin oleh Salahudin Alayubi dan Kristen yang dipimpin raja Tiberias sepakat damai, maka keputusan tersebut dipertanyakan. Salahudin menasehati kemenangan yang ditentukan oleh Allah harus didahului dengan persiapan yang baik.
Taufiq mengatakan dulu waktu memimpin majelis tabligh, Amien Rais menekankan pada persiapan. ”Pertama pentingnya persiapan dalam berjuang di jalan agama, kekuatan kedua yakni kekuatan ideologi, dana, logistik, kader dan yang ketiga adalah kekuatan kendaraan atau transportasi,” jelasnya.
Orang punya kuda, jelasnya, bisa mendatangkan dosa, menutup harga diri untuk bekerja dan mendatangkan pahala.”Apabila persiapan telah dimiliki maka itu akan menggetarkan musuh,” ungkapnya.
Taufik mengatakan persiapan dalam berorganisasi itu menyiapkan pengurus dan menyiapkan rencana kerja. Jadi, kekuatan dalam bermuhammadiyah yakni kekuatan kader, kekuatan kerapian organisasi dan memikirkan kebutuhan transportasi. ”Dengan transportasi maka akan mempermudah jalannya organisasi dan memperpendek jarak yang jauh,” jelasnya.
Taufiq mengatakan dengan adanya sarana itu maka akan menjadikan Muhammadiyah yang kuat dan mandiri. ”Kekuatan itu yakni Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi,” katanya.
Capai Kehidupan yang Makruf
Sementara Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Timur Prof.Dr.Zainudin Maliki, M.Si mengatakan untuk mewujudkan Muhammadiyah berkemajuan indikatornya adalah orang Muhammadiyah telah maju.”Indikatornya adalah kehidupannya telah makruf dan juga mampu mencegah kemungkaran,” ujar Zainudin dalam Rapat Kerja (Raker) PCM GKB di Hotel Trawas Sabtu (14/05/2016).
Pria kelahiran Tulungagung 61 tahun yang lalu itu mengatakan kegagalan dalam menjalankan gerakan dakwah ada dua yakni kesalahan karena tidak diurus dan kedua yang diurus salah urus.”Jangan sampai punya klinik nggak diurus, punya anak yatim tidak diurus selanjutnya jangan ada kepentingan yang tidak singkron, tidak sinergi dan tidak koordinasi ,” papar lulusan IAIN tahun 1984,
Emerson Davis mendifinisikan sebuah bangsa itu maju bukan karena wilayah yang luas atau jumlah penduduk yang banyak. ”Apabila bangsa itu bermoral kuat, banyaknya jumlah orang yang terdidik,” ujar Zainudin.
Zainudin mengatakan ciri-ciri masyarakat maju adalah sejahtera, maju, bermartabat dan menguasai teknologi.”Tantangan abad 21 adalah brain war bukan civil war, jaminan mutu, kecepatan dan kenyamanan,” katanya.
Dalam menjalankan penjaminan mutu maka yang harus dilakukan adalah meniru kinerja lebah.”Lebah itu yang dimakan itu baik, kinerja dan yang dikeluarkan juga baik.
Selanjutnya harus meningkatkan kualitas faktor emosi, spiritual dan kognitif.”Faktor kognitif itu seperti gunung es. Namun yang penting adalah faktor spiritual dan kognitif,” jelasnya.
Ini bisa dilihat dari masyarakat yang hanya melihat dari segi fisiknya saja.”Beberapa hal lainnya yakni adanya kreatif, banyak jaringan atau sinergi dan jiwa kewirausahaan,” paparnya. (aries)
Ketua PCM GKB M.Djufrie berharap seluruh pengurus cabang dan ranting Muhammadiyah GKB dapat menelorkan kiat kinerja unggul. ”Ciptakan inovasi-inovasi untuk berjuang dan beramal,” ujar Djufrie.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs. Taufiqullah Ahmady mengatakan raker merupakan bagian penting dari organisasi Muhammadiyah. ”Dari raker muncul rumusan dalam melangkah menjalankan organisasi dakwah ini,” paparnya.
Allah mengingatkan orang Islam jika berjuang harus melakukan persiapan sebaik-baiknya.”Dalam surat Al Anfal disebutkan janganlah kamu mengira orang kafir akan menang. Namun untuk memperoleh kemenangan ini, Allah meminta syarat agar dilakukan persiapan,” paparnya.
Taufiq mengambil contoh dalam film Salahudin Ayubi yang berjudul The King of Heaven, digambarkan ada pihak yang ingin damai dan ada yang ingin membinasakan musuh.”Pada saat pasukan Islam yang dipimpin oleh Salahudin Alayubi dan Kristen yang dipimpin raja Tiberias sepakat damai, maka keputusan tersebut dipertanyakan. Salahudin menasehati kemenangan yang ditentukan oleh Allah harus didahului dengan persiapan yang baik.
Taufiq mengatakan dulu waktu memimpin majelis tabligh, Amien Rais menekankan pada persiapan. ”Pertama pentingnya persiapan dalam berjuang di jalan agama, kekuatan kedua yakni kekuatan ideologi, dana, logistik, kader dan yang ketiga adalah kekuatan kendaraan atau transportasi,” jelasnya.
Orang punya kuda, jelasnya, bisa mendatangkan dosa, menutup harga diri untuk bekerja dan mendatangkan pahala.”Apabila persiapan telah dimiliki maka itu akan menggetarkan musuh,” ungkapnya.
Taufik mengatakan persiapan dalam berorganisasi itu menyiapkan pengurus dan menyiapkan rencana kerja. Jadi, kekuatan dalam bermuhammadiyah yakni kekuatan kader, kekuatan kerapian organisasi dan memikirkan kebutuhan transportasi. ”Dengan transportasi maka akan mempermudah jalannya organisasi dan memperpendek jarak yang jauh,” jelasnya.
Taufiq mengatakan dengan adanya sarana itu maka akan menjadikan Muhammadiyah yang kuat dan mandiri. ”Kekuatan itu yakni Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi,” katanya.
Capai Kehidupan yang Makruf
Sementara Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Timur Prof.Dr.Zainudin Maliki, M.Si mengatakan untuk mewujudkan Muhammadiyah berkemajuan indikatornya adalah orang Muhammadiyah telah maju.”Indikatornya adalah kehidupannya telah makruf dan juga mampu mencegah kemungkaran,” ujar Zainudin dalam Rapat Kerja (Raker) PCM GKB di Hotel Trawas Sabtu (14/05/2016).
Pria kelahiran Tulungagung 61 tahun yang lalu itu mengatakan kegagalan dalam menjalankan gerakan dakwah ada dua yakni kesalahan karena tidak diurus dan kedua yang diurus salah urus.”Jangan sampai punya klinik nggak diurus, punya anak yatim tidak diurus selanjutnya jangan ada kepentingan yang tidak singkron, tidak sinergi dan tidak koordinasi ,” papar lulusan IAIN tahun 1984,
Emerson Davis mendifinisikan sebuah bangsa itu maju bukan karena wilayah yang luas atau jumlah penduduk yang banyak. ”Apabila bangsa itu bermoral kuat, banyaknya jumlah orang yang terdidik,” ujar Zainudin.
Zainudin mengatakan ciri-ciri masyarakat maju adalah sejahtera, maju, bermartabat dan menguasai teknologi.”Tantangan abad 21 adalah brain war bukan civil war, jaminan mutu, kecepatan dan kenyamanan,” katanya.
Dalam menjalankan penjaminan mutu maka yang harus dilakukan adalah meniru kinerja lebah.”Lebah itu yang dimakan itu baik, kinerja dan yang dikeluarkan juga baik.
Selanjutnya harus meningkatkan kualitas faktor emosi, spiritual dan kognitif.”Faktor kognitif itu seperti gunung es. Namun yang penting adalah faktor spiritual dan kognitif,” jelasnya.
Ini bisa dilihat dari masyarakat yang hanya melihat dari segi fisiknya saja.”Beberapa hal lainnya yakni adanya kreatif, banyak jaringan atau sinergi dan jiwa kewirausahaan,” paparnya. (aries)