Mewujudkan Masyarakat Berkemajuan Melalui Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah

PCM-GKB–Saat awal Muhammadiyah berdiri, KH Ahmad Dahlan memberikan dua kata kunci yakni memajukan dan menggembirakan. Artinya, memajukan kehidupan masyarakat dengan cara masyarakat. Dalam Muktamar digulirkan adanya tujuan Muhammadiyah adalah terwujudnya Islam berkemajuan.

Pertanyaan apakah warga Muhammadiyah mampu mewujudkan hal itu bukan merupakan persoalan. Namun, apakah warga Muhammadiyah pernah berusaha dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Jika ada kritik dan koreksi adalah wajar karena kita telah melakukan sesuatu, ujar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Drs. H. Marpuji Ali, M.Si dalam pengajian pra Ramadhan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Sabtu (28/5/2016).
Marpuji mengungkapkan alasan Muhammadiyah dapat berkembang terus-menerus karena pendiri Muhammadiyah memiliki sifat mukhlis, suci, lahir dan batin. Apakah sifat ini masih dimiliki pengurus Muhammadiyah hingga saat ini? tanyanya.
Permasalahan yang saat ini dihadapi setelah berkembangnya amal usaha Muhammadiyah adalah adanya profesional yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah yang belum ber-Muhammadiyah.Tugas kita bagi yang telah bergabung di Muhammadiyah untuk dijadikan kader yang muhlisin, paparnya.
Guna menjadikan gerakan Muhammadiyah yang membawa kemajuan masyarakat ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dianataranya:
Menjadikan warga Muhammadiyah berpikir rasional dan profesional. Hal ini senafas dengan surat Ali Imron ayat 90. Contoh yang mendasar adalah perubahan arah kiblat oleh KH Ahmad Dahlan dan penentuan awal puasa, Idul Fitri dan Idul Adha.
Ada sebuah kesadaran yakni membuat gerakan Muhammadiyah yang bermartabat, maju dan punya daya tarik sehingga diperhitungkan. Ini selaras dengan surat Ali Imron ayat 110. Contoh; Muhammadiyah mempunyai amal usaha yang memiliki pengelolaan yang baik dan maju sehingga disegani oleh masyarakat.
Memiliki sikap pantang menyerah dalam meraih cita-cita. Ini terjadi saat penandatanganan proyek Muhammadiyah oleh Presiden Joko Widodo, diantaranya observatorium UMSU Medan, Universitas Aisiyah Jogjakarta, pembangkit tenaga listrik UMM, dan Politeknik di Sumbawa memerlukan perjuangan sampai akhir sehingga presiden dapat menandatangani proyek-proyek ini, ungkap Marpuji Ali.
Harus memegang prinsip-prinsip akhlak dan moral.Untuk mencapai tujuan yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik, paparnya,
Meningkatkan sinergi dan kerjasama antar anggota atau lembaga.Jika antar anggota Muhammadiyah tidak guyub (rukun, red) maka ini merupakan pertanda kemunduran, jelasnya.
Adanya sikap kesederhanaan.Ketua PDM Bima akan diberi hadiah oleh bupati untuk berangkat umrah. Namun, hadiahnya ditolak dengan cara dialihkan untuk pondasi sekolah Muhammadiyah. Hasilnya masyaAllah. Nilai hadiah bupati bisa berubah sepuluh kali lipat untuk sekolah Muhammadiyah, ungkapnya.
Pengelolaan aset harus amanah.Pekerjaan yang kita jalankan saat ini sebaiknya membawa manfaat bagi generasi di masa yang akan datang, tutupnya. (aries kurniawan/infokom)

Comments

comments